FIL.1: 15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. 16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, 17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. 18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, 19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
[1]. Kata Rasul Paulus, ada orang yang memberitakan Injil dengan DENGKI. Sangat mungkin orang itu berkata bahwa Paulus itu memberitakan bahwa Yesus yang dulu disalibkan itu sebenarnya Tuhan. Bodoh sekali dia mau percaya Tuhan yang disalib. Seperti Calvinis di Internet berkata Suhento Liauw pendusta, dia berkata Yesus menebus dosa manusia seisi dunia. Orang Calvinis percaya Yesus hanya menebus dosa orang yang dipilih saja. Tentu saya tersenyum, karena mereka mirip orang Filipi.
[2]. Sebaliknya ada orang yang memberitakan Injil dengan HATI YANG TULUS, penuh kasih, tetapi INJILnya salah. Ada orang yang memberitakan Injil bahwa orang bisa masuk Sorga karena sudah dipredestinasikan masuk Sorga. Ada juga Injil yang ditambahkan dengan baptisan. Belakangan juga muncul Injil bahwa untuk masuk Sorga seseorang harus sempurna seperti Bapa. Sekarang banyak Injil palsu yang diberitakan oleh orang yang mungkin tulus. INJILnya salah hatinya tulus, ini akan mengirim pengikut mereka ke neraka. Sebaliknya, orang yang hatinya dengki tetapi INJILnya benar, ini masih akan membuat yang percaya INJILnya masuk Sorga, Rasul Paulus masih bergembira atasnya.
[3]. Tentu kondisi ideal ialah Pemberita Injil dengan hati yang tulus, dan Injil yang diberitakan benar alkitabiah.
Jadi, kesimpulannya INJIL lebih penting atau hati Pemberita yang lebih penting? Tentu INJIL lebih penting. Periksalah Injil yang Anda imani apakah sesuai Alkitab? Dan lebih sempurna lagi jika periksa hati juga, apakah tulus dan penuh kasih.
Jakarta, 20 Juli 2019
Dr. Suhento Liauw
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
Maranatha!