IMAN SEBESAR BIJI SESAWI

Banyak orang Kristen salah kaprah tentang pernyataan Yesus Kristus sehubungan dengan IMAN YANG SEBESAR BIJI SESAWI.

14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 15 katanya: “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. 16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” 17 Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” 18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga. 19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” 20 Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Mat. 17:14-20)

20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. 21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kau kutuk itu sudah kering.” 22 Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! 23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Mar.11:20-24).

[1]. Banyak orang Kristen, terlebih kelompok Kristen yang merangsang pengikut mereka mengejar-ngejar Mujizat, dan kuasa melakukan mujizat, berpikir bahwa mereka perlu memacu atau meminta iman ditambahkan agar bisa mencapai sebesar biji sesawi, dan mereka bisa pindah-pindahkan gunung, terutama gunung berapi yang membahayakan.

[2]. Bahkan mungkin ada yang sempat berpikir bahwa jika bisa mempunyai iman sebesar JAGUNG, pasti akan sangat hebat, bisa menggeser pulau dan menata ulang posisi benua.

[3]. Ada juga yang menggabungkan perikop ini dengan Markus 16, yang menjamin orang percaya kebal racun, dan menyembuhkan dengan hanya meletakkan tangan saja, agar semua rumah sakit ditutup karena tidak dibutuhkan lagi.

[4]. Padahal Yesus Kristus sama sekali tidak menghendaki orang-orang menjadi Kristen karena terpancing oleh perkara MATERI, JASMANI dan DUNIAWI. Tuhan mau orang datang kepadaNya hanya karena perkara rohani, dan perkara sorgawi. Tuhan mau orang yang datang kepada Tuhan ialah yang ingin menjadi raja rohani bukan menjadi raja duniawi. Jika menjadi Kristen tidak akan sakit lagi, bahkan menjadi lebih hebat dari dokter, tanpa CT-scan dan obat, tinggal letakkan tangan orang sakit langsung sembuh, maka manusia seisi dunia akan menjadi orang Kristen. Terlebih Jika orang-orang Kristen berhasil memindah-pindahkan gunung, geser pulau, maka semua orang segera menjadi Kristen.

[5]. Tuhan memberikan kuasa khusus kepada para Rasul dengan tujuan untuk membuktikan bahwa mereka adalah Rasul Kristus, bahwa semua pengajaran mereka adalah dari Yesus Kristus. “Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.” (2Kor.12:12). Dari ayat ini kita diberitahukan bahwa kuasa melakukan mujizat tidak diberikan kepada yang non-Rasul, karena dikatakan untuk MEMBUKTIKAN bahwa dia Rasul.

[6]. Pernyataan Yesus Kristus kepada para Rasul bahwa jika mereka memiliki iman sebesar biji sesawi maka mereka bisa memindahkan gunung, itu sesungguhnya adalah sebuah SINDIRAN, karena mereka tidak percaya bahwa Dia adalah Allah Jehovah Pencipta alam semesta. Mereka tidak percaya bahwa Dia adalah Jehovah Sang Pencipta dan jika memintaNya untuk pindahkan gunung, mengubah letak pulau, maka Dia akan lakukan untuk mereka.

[7]. Tuhan sangat kecewa kepada para Rasul yang tidak percaya bahwa Dia adalah Sang Jehovah, padahal sudah melihat banyak mujizat, ikan takluk, setan takluk, gelombang dan angin takluk, bahkan pohon pun cukup dengan satu kata maka langsung layu. Dia adalah Sang Pencipta alam semesta dan sedang menjadi guru mereka.

[8]. Jadi, kekecewaan bahkan kekesalan Tuhan, menyebabkan Ia menyindir mereka dengan berkata bahwa JIKA mereka memiliki iman (kepercayaan) bahwa Dia adalah Sang Jehovah, sebesar biji sesawi yaitu biji terkecil di tengah masyarakat, dan memintaNya memindahkan gunung maka akan dipindahkanNya.

[9]. Itu SINDIRAN dan untuk momen Sang Pencipta di depan mereka. Sama sekali bukan berarti sepanjang zaman orang-orang Kristen berlomba untuk mempunyai iman sebesar bisa sawi, bahkan lebih baik lagi jika bisa sebesar biji jagung, lalu pindah-pindahkan gunung. Sesungguhnya iman itu adalah sikap hati yang PERCAYA, dan tidak bisa diukur dengan perbandingan biji-bijian, ITU ADALAH SINDIRAN. Apakah iman Rasul Paulus cuma sebesar debu? Apakah Bartholomeus yang mati Syahid sampai dikuliti imannya hanya sebesar debu? Sekali lagi, itu bentuk sindiran untuk menegur para murid bahwa mereka setelah menyaksikan semua keajaiban yang dibuat Kristus MASIH tidak percaya bahwa Dia adalah Sang Pencipta.

[10]. Para Rasul dan murid awal adalah manusia paling istimewa karena mereka pernah menikmati berjalan di samping Sang Pencipta yang mengunjungi manusia. Sayang sekali bahkan setelah kebangkitan pun sebagian mereka masih belum percaya. 16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (Mat 28:16-18).

[11]. Kemudian semua Rasul menjadi percaya, terlebih setelah pencurahan Roh Kudus. Mereka semua mengokohkan kesaksian mereka dengan darah mereka. Hari ini kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, dan Dia adalah Sang Jehovah, Sang Pencipta alam semesta, Ia datang sebagai Juruselamat, untuk dihukumkan menggantikan semua manusia, dan yang mendapatkan khasiat penebusanNya adalah orang-orang yang percaya.

[12]. Kita tidak mengejar perkara Jasmani, Materi dan Duniawi, melainkan mengejar kebenaran Rohaniah dan Alkitabiah. Kita percaya walau tidak melihat, dan kita tahu bahwa idiom IMAN SEBESAR BIJI SESAWI adalah bentuk sindiran atas ketidakpercayaan para murid, sama sekali bukan kalau sebesar biji sawi bisa pindahkan gunung, lalu jika sebesar biji jagung bisa geser pulau dan benua.

Demikianlah uraian singkat ini, kiranya bisa mencerdaskan orang Kristen yang cinta kebenaran.

Jakarta, 22 Mei 2025
DR. SUHENTO LIAUW, D.R.E., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *