Gereja-gereja sesat yang aneka ragam itu big bossnya sama. Intinya, mereka percaya masih ada proses pewahyuan sesudah Alkitab selesai. Satu diperintahkan untuk super ngawur menjaring yang super ngawur menjerit-jerit, lompat guling. Sdgkn yg satu diperintahkan untuk sekalem mungkin untuk menjaring yang hampir meninggalkan mereka karena tidak setuju yang guling-guling. Ibarat jala ikan ada jaring yang kasar untuk tangkap ikan besar dan ada yang halus yang untuk ikan bilis kecil.
Iblis membuat sebanyak mungkin media untuk menjaring manusia. Ada Iblis yang duduk di batu untuk disembah oleh manusia primitive. Dan juga ada yang duduk di patung untuk yang agak pintar yang menolak sembah batu. Dan ia mendirikan berbagai agama untuk yang lebih pintar lagi yang tidak mau sembah patung.
Pada masa awal munculnya kekristenan iblis main kasar, Yakobus dipenggal dan semua Rasul harus mati martir kecuali Yohanes yang mati di pulau Patmos, tetapi kemudian dia evaluasi dan melihat hasilnya tidak efektif, dan dia segera ubah strategi. Dia sudah baca ayat Alkitab yang di tulis Matius yang bilang iblis tidak akan usir Iblis dan dia bisa bersandiwara, dan dia juga sudah baca tulisan Paulus bahwa tanpa Roh Kudus tidak ada yang menyebut Yesus itu Tuhan, maka dialah yang akan berseru-seru kepada Yesus, Tuhan, Tuhan namun nanti dienyahkan. Iblis tertawa, pasti banyak Kristen bodoh yang bisa ditipu. Mereka tidak mengerti bahwa ucapan Yesus dan Paulus itu adalah kebenaran normatif, artinya untuk situasi normal. Pada situasi normal pasukan AS pasti hormat bendera AS, tetapi mata-mata yang diselundupkan ke Taliban pasti paling semangat membakar bendera AS. Daripada melawan secara kasar dan mereka malah semakin setia tentu lebih efektif bikin gereja palsu, dan iblis akan berusaha jadi pemimpin gereja, jadi theolog, pasti penyesatan akan lebih efektif.
Kesesatan Dalam Kekristenan
Pada prinsipnya hanya ada dua kategori kesesatan dalam kekristenan yaitu yang keluar dari Alkitab; ada tambahan Apokripa, Tradisi (paradosis), percaya masih ada mimpi dari Tuhan, ada bisikan dari Tuhan, penglihatan dari Tuhan, malaikat dari Tuhan, bahkan ada yang mengaku melihat Tuhan serta dibawa Tuhan ke “Sorga” dan “neraka”. Ini semua adalah kategori pertama.
Saya sangat kasihan melihat banyak murtadin yang berhasil lepas dari tipu muslihat “malaikat” yang muncul di gua tetapi mereka digiring kembali percaya pada orang yang didatangi malaikat di kamar. Banyak dari mereka yang terpukau ketika mendengar kesaksian orang yang katanya melihat Yesus, ketika ditanya wajahnya seperti apa, dia mulai bingung dan rupanya cuma lihat bayangan putih. Padahal sejak pewahyuan sampai kitab Wahyu proses pewahyuan sudah berhenti, maka tidak ada lagi datang wahyu dalam bentuk apapun. Semua kebenaran harus dari Alkitab. Tidak ada lagi mimpi dari Tuhan, bisikan dan lain sebagainya.
Kategori kesesatan yang kedua ialah salah menafsirkan ayat-ayat Alkitab. Kategori kesesatan satu ini jauh lebih sulit untuk dideteksi. Jika kita menyatakan sebuah gereja atau denominasi sesat tentu pengikutnya tidak diam, mereka pasti menyerang balik. Dan bisa-bisa pihak yang benar kalah debat dari yang sesat. Tetapi, hal yang terpenting untuk diperhatikan pencari kebenaran ialah harus tetap nyalakan akal sehat dan berfokus pada ayat-ayat Alkitab.
Ada beberapa topik utama yang harus benar yaitu tentang Tritunggal, pencari kebenaran harus cermat jangan ada penafsiran yang kacau. Dan semua kesimpulan tidak boleh bertentangan dengan sifat Allah. Misalnya Allah yang maha kasih dan maha baik mustahil boleh menyimpulkan bahwa semua kejahatan di muka bumi bersumber dari Allah. Apalagi menafsirkan bahwa Adam jatuh karena ditetapkan Allah. Ini pasti salah karena bertentangan dengan sifat Allah yang maha benar. Pengajaran yang mengajarkan bahwa Allah pilih sebagian orang masuk Sorga dan menentukan sebagiannya ke neraka secara UNCONDITIONAL itu mustahil bisa benar, karena sangat bertentangan dengan perintah Tuhan untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk dan yang percaya akan selamat.
Dua kategori inilah yang menyebabkan timbul puluhan ribu denominasi Kristen. Bisa mengerti?
Tetapi, Tuhan tidak diam, Roh Kudus bekerja. Bagaimanakah cara Roh Kudus bekerja? Roh Kudus hanya perlu satu syarat saja dari manusia yang akan dituntunnya. Dan itu sudah Tuhan katakan di Matius 13:12.
Mat 13:11-12 ITB 11 Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. 12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Seseorang akan diberi karunia mengetahui rahasia kerajaan Sorga, syaratnya ialah jika di dalam hatinya ada KEINGINAN TAHU akan rahasia kerajaan Sorga itu. Para Rasul yang dikatakan Tuhan diberi karunia untuk mengerti itu adalah orang-orang yang dalam hati mereka ada kerinduan akan kebenaran, dan kerinduan itulah yang menyebabkan mereka mengikuti Yesus.
Seseorang harus sangat ingin tahu akan kebenaran, sangat ingin tahu di antara begitu banyak denomination, begitu banyak gereja, manakah yang benar? Kalau ada keinginan akan kebenaran maka akan dikasih terus, akan dipimpin terus, akan dibukakan terus rahasia itu. Tetapi kalau tidak ada keinginan tahu akan kebenaran, dikatakan bahkan apa yang ada padanya yaitu nyawanya akan diambil.
Terlebih parah jika seseorang menolak kebenaran demi mempertahankan status (gengsi), karena ingin mendapatkan materi, ingin keamanan (takut pertentangan), ingin damai (tidak berani dibenci karena kebenaran), maka orang demikian di mata Tuhan tidak layak dibukakan kebenaran kepadanya. Orang demikian akan semakin jauh dari kebenaran bahkan tanpa disadarinya, sampai dia meninggal dia akan merasa benar karena kemampuannya menilai telah mati, tetapi diujungnya dia dienyahkan karena imannya salah.
Luk 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
Camkanlah.
Jakarta, 28 Oktober 2020
DR. SUHENTO LIAUW
<www.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE
Maranatha!