KISAH KASIH & KEBAIKAN

Di zaman medsos ini kita semua memahami bahkan merasakan hubungan antar manusia sangat amat intens. Segala macam informasi dalam waktu yang sangat singkat tersebar ke handphone ratusan bahkan ribuan Group WhatsApp, LINE, Instagram, Facebook dan lain sebagainya. Jarak antar pulau bahkan benua terasa dekat karena hanya di dalam genggaman.

Ada banyak cerita tentang kebaikan, tentang perbuatan baik, tentang pernyataan kasih, disebarkan setiap hari di medsos. Bahkan tidak sedikit cerita yang sangat amat menggugah hati. Sambil saya menulis artikel ini, di HP saya masuk sebuah cerita tentang ibu yang membesarkan anaknya yang durhaka yang kemudian sangat menyesal karena telah mengantar ibunya ke Panti Jompo.

Namun orang Kristen harus sangat waspada. Cerita yang sangat berbahaya ialah cerita tentang berbuat baik dengan upah akhirnya masuk Sorga. Iblis mengendap-ngedap memasukkan pengajarannya ke dalam kekristenan bahwa masuk Sorga itu melalui berbuat baik. Ini sesungguhnya adalah sabotase iblis terhadap Injil.

Tentu kami sangat setuju bahwa orang Kristen harus berbuat baik, dan kekristenan yang alkitabiah adalah yang menghasilkan orang-orang yang berbuat baik. Pada tahun 1995, di kaca belakang mobil saya, saya pasang tulisan AGAMA YANG BAIK MENGHASILKAN UMAT YANG BERBUAT BAIK PADA UMAT AGAMA LAIN. Dan ketahuilah GBIA menjunjung tinggi tiga sukat gandum tanpa ragi yaitu PUREST MOTIVATION, HIGHEST MORALITY dan BIBLICAL DOCTRINES.

Cara Masuk Sorga Menurut ALKITAB

Tetapi, kami tahu dan sadar bahwa MENURUT ALKITAB manusia tidak bisa masuk Sorga dengan berbuat baik. Menurut Alkitab, karena manusia telah berdosa maka tidak bisa masuk Sorga yang maha Kudus. Manusia berdosa tidak bisa menghampiri Allah yang maha Kudus. Selain maha Kudus Allah juga pribadi yang maha adil. Penyelesaian dosa yang tidak bertentangan dengan sifat Allah ialah penyelesaian terhadap dosa dengan penjatuhan hukuman atas dosa. Itulah sebabnya ketika manusia jatuh ke dalam dosa Allah segera menjanjikan Juruselamat. Cara Juruselamat menyelamatkan manusia ialah menggantikan manusia menerima penghukuman atas dosa manusia.

Sebelum kedatangan Sang Juruselamat, Allah suruh manusia menyembelih seekor domba di atas mezbah sebagai korban. Ini adalah ibadah simbolik, yang mana domba korban menyimbolkan Sang Juruselamat, dan penyembelihan menyimbolkan penjatuhan hukuman atas dosa. Orang yang melakukan ibadah simbolik ini membuktikan mereka percaya pada janji Allah untuk kirim Juruselamat menggantikannya dihukumkan atas dosanya.

Yesus Kristus adalah DOMBA ALLAH, yang dikorbankan di atas kayu salib. Dia menerima hukuman atas dosa seisi dunia. Arti kata Yesus ialah JURUSELAMAT. Orang yang hidup sebelum PenyalibanNya, seluruh dosanya akan dihitung selesai terhukumkan atas diri Yesus, jika ia bertobat dan percaya pada Juruselamat YANG DIJANJIKAN yang akan datang. Sedangkan orang yang hidup sesudah PenyalibanNya, seluruh dosanya dihitung selesai terhukumkan pada diri Yesus, jika ia bertobat dan percaya pada Juruselamat YANG SUDAH DIHUKUMKAN menggantikannya. Ingat, intinya ialah BERTOBAT dan PERCAYA bahwa Sang Juruselamat dihukumkan menggantikan dirinya.

Iblis Memanfaatkan Medsos

Kita mesti sadar bahwa iblis itu berasal dari malaikat yang berubah setia menjadi musuh Allah. Iblis itu makhluk pintar, bahkan lebih pintar dari  manusia. Dengan munculnya Handphone dan media sosial (medsos) tentu iblis yang cerdik dan licik itu melihat peluang hebat untuk mengacaukan jalan keselamatan dari Tuhan.

Kita sama sekali tidak menentang penyebaran cerita kebaikan, misalnya anak yang berbakti, suami yang harus setia, rajin berbuat baik karena suatu hari nanti akan memetik buahnya, dan lain sebagainya. TETAPI, sekali lagi TETAPI, kita harus berpikir cerdas dan sanggup menganalisa tiap-tiap cerita yang beredar. Terutama karena sudah banyak denominasi dan gereja yang tidak jelas DOKTRIN KESELAMATAN NYA. Anggota jemaat gereja demikian sudah tidak memiliki fondasi doktrin tentang keselamatan yang alkitabiah.

Melalui menebar cerita kebaikan di medsos iblis mensabotase Injil alkitabiah. Doktrin keselamatan agama lain, yang tumpuannya pada SELAMAT MELALUI PERBUATAN BAIK, berbuat amal diharapkan oleh iblis bisa mengikis doktrin keselamatan alkitabiah yang tumpuannya pada PERTOBATAN dan IMAN kepada Yesus Kristus. Sementara itu orang Kristen dari gereja dan denominasi yang ada kekacauan doktrin keselamatannya hampir tidak bisa menyadarinya karena mereka telah dijinakkan dengan mengurangi minat mereka terhadap doktrin dan mereka hanya sekedar Kristen formalitas.

Kesimpulan

Kita senang dengan berbagai cerita tentang kebaikan untuk kehidupan. Betapa indahnya dunia yang kita hidup di dalamnya jika semua orang hidup untuk kebaikan sesamanya. Inilah yang diajarkan oleh Tuhan kita, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri dan perbuatlah segala sesuatu yang kita ingin orang lain perbuat untuk kita.

Tetapi, tetapi, sekali lagi tetapi, waspadalah terhadap usaha iblis untuk menggeser konsep diselamatkan yang oleh iman (Ef. 2:8-9) menjadi oleh perbuatan baik. Terutama karena telah dinubuatkan bahwa iblis akan menyatukan semua agama menjadi satu agama di bawah genggamannya, dan kini ia sedang sibuk menyatukan semua agama, yang tentu didahului menyatukan masing-masing agama. Doktrin apakah yang akan dijunjung tinggi oleh iblis untuk usaha penyatuannya? Jawabannya KASIH, iblis yang jahat dan penuh kebencian kepada Tuhan mengajarkan KASIH, tentu itu kasih yang semu. Dan atas nama kasih serta kebaikan ia akan menyingkirkan doktrin alkitabiah yang mengajarkan keselamatan oleh pertobatan dan iman kepada Yesus Kristus alkitabiah. Kasih yang dihasilkan dari iman yang benar adalah kasih yang murni. Hati-hati dengan kasih yang tidak didasarkan pada iman yang alkitabiah. Kasih alkitabiah berani menyampaikan kebenaran sekalipun akan menyakitkan, kasih yang semu hanya menyenangkan sementara.

Menulis dengan kasih alkitabiah agar yang membaca dapat membuka mata lebar-lebar dan penuh kewaspadaan.

———————————————————
GBIA GRAPHE, Jemaat Dari Allah Yang Hidup, Tiang penopang dan Dasar Kebenaran. <www.graphe-ministry.org>
————————————————————-

Jakarta, 17 Mei 2019
Dr. Suhento Liauw
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *