Banyak orang yang membaca Alkitab sering mendapatkan sikap Ahli Taurat orang Farisi yang berseberangan dengan Tuhan Yesus.
Siapakah Farisi
Orang Farisi ialah kumpulan orang penafsir kitab PL. Rasul Paulus bersaksi bahwa tadinya dia adalah seorang Farisi.
Act 26:5 Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama kita.
Ahli Taurat itu Siapa?
Mereka adalah kumpulan orang yang bertekun mempelajari kitab2 PL. Rupanya Rasul Paulus juga seorang ahli Taurat. Dia adalah murid Gamaliel seorang guru besar ahli Taurat.
Act 5:34 Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar.
Act 22:3 “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.
Ahli tentang hukum Taurat tentu bukan merupakan sesuatu yang salah. Dalam team penginjilan Paulus rupanya juga terdapat Ahli Taurat.
Tit 3:13 Tolonglah sebaik-baiknya Zenas, ahli Taurat itu, dan Apolos, dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa.
Kekeliruan Farisi & Ahli Taurat
Menjadi seorang Farisi & Ahli Taurat sama sekali tidak salah, malahan adalah hal yang positif. Mereka adalah orang yang menekuni Hukum, karena Taurat itu artinya hukum, jadi Ahli Taurat itu artinya Ahli Hukum.
Orang Farisi sangat tekun mempelajari PL, dan mereka berpikir sangat kritis. Sedangkan hal positif tentang Ahli Taurat ialah mereka sangat menguasai kitab PL. Farisi dan Ahli Taurat bukan jabatan keturunan.
Imam dan Lewi adalah jabatan keturunan, yang Tuhan tempatkan untuk melayani ibadah simbolik di Bait Allah sampai inti ibadah simbolik itu tiba, yaitu Sang Mesias. Jika Mesias tiba maka berakhirlah tugas mereka. Seharusnya mereka menyambut kedatangan Sang Mesias dan tugas mereka berubah dari penyelenggara ibadah simbolik menjadi PEMBERITA kedatangan Sang Mesias.
Kegagalan Sebagian Besar Imam, Ahli Taurat, dan Farisi
[1]. Mereka gagal mengenal Sang Mesias yang mereka nantikan. Penyebabnya mungkin karena ada kesalahan persepsi tentang diri Sang Mesias. Mungkin mereka berpikir dia akan dari keturunan raja, ganteng menawan. Tak terpikirkan sedikit pun oleh mereka bahwa dia anak tukang kayu yang wajahnya buruk.
Salah mengenal Pribadi Allah bukan hanya salah pada saat kedatanganNya yang pertama, sekarang juga terjadi menjelang kedatanganNya yang kedua. Sekarang manusia mengenalNya menurut gambar di kalender dan patung di berbagai kota. Padahal menurut Alkitab, Yesus tidak mungkin demikian. Menurut Alkitab laki-laki berambut panjang itu kehinaan maka Yesus tidak mungkin berambut panjang. Banyak orang juga terkecoh oleh berbagai kesaksian bahwa mereka melihat Yesus, bertemu Yesus, padahal orang yang terakhir melihat Yesus adalah Paulus (1Kor.15:8), dan Yesus sendiri sudah pesan ulang-ulang jangan percaya jika ada orang berkata bertemu Dia (Mat. 24:23-24). Dia akan datang di angkasa, dan tidak terlihat orang duniawi, serta mengangkat (rapture) orang yang sungguh-sungguh lahir baru menyongsongNya ke angkasa (1Tes.4:13-18). Jadi, tidak ada orang yang lihat Yesus apalagi bertemu Yesus sebelum Rapture.
[2]. Ahli Taurat dan Farisi gagal paham bahwa ibadah symbolistik, ritualistik dan jasmaniah yang sedang mereka lakukan adalah sesuatu yang akan berakhir apabila Sang Mesias tiba. Mereka tidak paham bahwa semua ibadah di Bait Allah sesungguhnya adalah menunjuk pada Sang Juruselamat yang dijanjikan. Jadi, mereka tetap mau mempertahankan ibadah symbolistik yang sangat menguntungkan secara jasmaniah. Imam-imam mau tetap pada posisi mereka yang sangat terhormat dengan segala fasilitas dan kenikmatannya.
Tuhan Yesus bahkan berkata, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” (Mat. 5:20).
Tuhan datang menggenapkan janji Allah dan mengubah ibadah simbolistik, ritualistik dan jasmaniah MENJADI IBADAH Hakekat, Rohaniah dalam Kebenaran. Artinya, penyembahan berubah dari menyembah dengan badan menjadi dengan hati. Seharusnya penyembahan dengan hati tidak terikat sikap tubuh, waktu dan tempat lagi.
Banyak kekristenan bahkan sampai hari ini masih melakukan kesalahan Ahli Taurat dan orang Farisi. Orang Advent dalam hal ini paling menyolok. Mereka buta, gagal paham lebih dari Ahli Taurat dan Farisi. Mereka tidak mengerti bahwa sistem ibadah sudah Tuhan ubah dari simbolistik, ritualistik dan jasmaniah MENJADI Hakekat, Rohaniah, dalam Kebenaran, artinya sudah bebas ikatan waktu, bahwa manusia sudah seharusnya menyembah Tuhan dengan hati, maka kapan saja tanpa harus hari Sabat lagi. Iblis memakai EGW menipu banyak orang kembali jalan mundur, ke masa ibadah simbolistik ritualistik jasmaniah.
Dan banyak gereja lain juga ikutan gagal paham, sehingga dalam berjemaat masih banyak unsur simbolistik, ritualistik dan jasmaniah. Yudaisme, dan Islam memang masih ibadah simbolistik ritualistik jasmaniah oleh sebab itu mereka sujud jasmaniah, dan memerlukan tempat ibadah. Sedangkan kekristenan itu ibadah hakekat rohaniah dalam kebenaran tidak memerlukan tempat ibadah, melainkan hanya sujud hati. Hari minggu pagi itu BUKAN IBADAH, itu kumpul berjemaat, bernyanyi, belajar Alkitab, berdoa dan lain sebagainya. Ibadah kekristenan itu berfokus pada hati dan terjadi setiap saat, di setiap tempat. Jadi, jangan menyebut aktivitas kekristenan sebagai aktivitas ibadah, itu akan menyesatkan.
Dan kesucian jasmaniah dengan simbol makanan haram sudah berlalu, sekarang yang dipentingkan ialah kesucian hati, oleh sebab itu sudah boleh makan apa saja asal berguna dan tidak mengikat. Banyak kelompok Kristen yang sedang melakukan kesalahan para Ahli Taurat dan Farisi, yaitu tidak mau berpindah dari ibadah simbolistik ritualistik jasmaniah KE ibadah hakekat rohaniah dalam kebenaran.
Tuduhan Dari Yang Gagal Paham
Karena ada orang yang berpikir kritis, dan mengajarkan kebenaran, serta kebenaran yang disampaikan mendobrak hati orang, biasanya orang menuduhnya Ahli Taurat dan Farisi SECARA Negatif. Padahal jika direnungkan, orang yang kritis itu melakukan hal positifnya Ahli Taurat dan Farisi yaitu serius mempelajari Alkitab. Sedangkan banyak orang yang tidak mengerti kebenaran justru seperti Ahli Taurat dan Farisi yang gagal paham Alkitab sehingga masih dalam ibadah simbolistik ritualistik jasmaniah BELUM BERALIH SEPENUHNYA ke ibadah hakekat rohaniah dalam kebenaran.
Jadi, tujuan dan motivasi awal Farisi dan ahli Taurat itu positif, mereka rajin belajar dan sangat serius mau menegakkan kebenaran. Tetapi karena semakin hari mereka semakin salah menafsirkan PL sehingga mereka tidak berhasil memahami intinya atau maknanya. Dan saat sang Mesias yang mereka nantikan betul-betul datang, mereka gagal mengenalNya. Sekarang, kekristenan semakin memberitakan Yesus yang lain, seperti yang di kalender dan yang dipasang patungnya di berbagai puncak bukit, sehingga nanti pada saat Rapture, orang Kristen demikian tidak akan terangkat (2Kor11:4).
Ketika Tuhan menyampaikan sesuatu yang sangat penting, Ia selalu berkata, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” Mat 11:15. Karena ini bersifat artikel bukan audio, maka jika Tuhan yang mengajar melalui artikel, saya yakin Ia akan berkata siapa yang punya otak hendaknya ia membaca dengan baik dan berpikir.
Saya menulis dengan kasih Kristus, agar yang salah bisa kembali ke jalan yang benar. *
___________
Oleh:Dr. Suhento Liauw
<www.graphe-ministry.org>
————————————————
Jakarta, 6 Maret 2018
Maranatha!