“MURTADIN” YANG TERKASIH”

Saudara dan saudariku “Murtadin” yang saya kasihi, sesungguhnya saya lebih suka menyebut kalian Musafir daripada Murtadin, bahkan lebih tepat lagi disebut pahlawan kebenaran. Keberanian untuk meninggalkan agama yang telah diimani sejak kecil bukanlah sesuatu yang gampang dan sederhana. Anda semua sangat hebat, patut diacungkan jempol sebanyak-banyaknya. Anda sudah dapatkan intan permata, sesuatu yang lebih berharga dari seisi dunia, yaitu keselamatan jiwa Anda.

Namun kalau boleh, saya ingin memberikan beberapa nasihat atau bahan renungan sebagai orang Kristen yang sudah cukup lama melayani Yesus Kristus. Nasihat saya ialah jangan sampai Anda terlepas dari mulut singa lalu jatuh ke mulut buaya. Di dalam kekristenan telah bertumbuh hingga puluhan ribu denominasi karena efek dari sifat kekristenan yang menjunjung tinggi kebebasan. Kemungkinan seseorang masuk ke dalam denominasi yang salah atau yang sesat itu sangat besar. Dan jika terjebak dalam kekristenan yang sesat, maka Anda akan ternyata hanya pindah agama tetapi tidak akan masuk Sorga.

Beberapa nasihat saya adalah sebagai berikut;

[1]. Tentang Keselamatan

Ini adalah topik terpenting karena kita bukan cuma mau beragama melainkan mau masuk Sorga. Menurut Alkitab semua manusia sudah berdosa (Rom.3:23) secara posisi keturunan, dan juga secara perbuatan. Dan konsekuensi dari dosa ialah maut yaitu tak bisa ke Sorga, maka pasti ke Neraka. Jika masalah dosa bisa diselesaikan, kita menjadi Kudus, maka akan bisa masuk Sorga. Dan menurut Alkitab dosa hanya dapat diselesaikan melalui penghukuman (Rom.6:23), tidak bisa pakai amal maupun upacara ritual.

Yesus Kristus datang menyerahkan diri untuk dihukumkan, disalibkan, atas dosa seisi dunia (Yoh.1:29, 1Yoh.2:2). Bagi yang belum berdosa secara perbuatan melainkan hanya dosa secara posisi keturunan (bayi, cacat mental, idiot, down syndrome), jika mati maka secara otomatis mereka pasti masuk Sorga (Rom. 5:18-19). Tetapi, orang yang sudah akil balik, sudah berdosa atas kesadaran dirinya, harus bertobat dan percaya bahwa Yesus dihukumkan di kayu salib menggantikannya. Orang yang sungguh-sungguh bertobat dari dosa, dan mengaminkan Yesus telah dihukumkan menggantikannya, akan dilihat Allah sebagai orang yang dosanya telah terselesaikan dalam penghukuman Yesus, dan dia pasti akan ke Sorga.

Jangan percaya bahwa Tuhan memilih seseorang atau sejumlah orang untuk masuk Sorga, tanpa melalui bertobat dan beriman. Dan jangan percaya pada cara masuk Sorga yang melalui upacara baptisan atau apapun. Apalagi cara masuk Sorga yang melalui perbuatan baik dan kerajinan ke gereja.

[2]. Tentang Alkitab

Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan, di luar Alkitab tidak ada firman Tuhan baik lisan maupun tertulis. Karena hanya Alkitab satu-satunya Kitab yang tidak ada salahnya dalam bahasa aslinya. Hanya Alkitab satu-satunya kitab yang mengajarkan standar moral tertinggi, kasih yang terbesar, sebagai bukti berasal dari Allah yang maha suci dan maha kasih. Dan hanya di dalam Alkitab saja terdapat nubuatan, bahkan ratusan nubuatan, sebagai bukti firman dari Allah yang maha tahu yang dapat memberitahukan hal-hal di masa depan.

Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan, maka kita percaya proses pewahyuan hanya sampai kitab Wahyu 22:21. Sesudah kitab Wahyu yang diturunkan di pulau Patmos sekitar tahun 98 AD, Allah TIDAK turunkan wahyu lagi. Jangan percaya bahwa ada orang yang dapat mimpi, penglihatan, ketemu malaikat, melihat Yesus, dibawa ke Sorga atau Neraka, itu semua adalah tipu muslihat iblis. Jika kamu percaya ada orang yang didatangi malaikat di kamarnya, lebih baik kamu balik lagi untuk percaya pada orang yang didatangi malaikat di gua.

Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan yang sudah final, adalah sebuah kanon tertutup yang tidak boleh dikurangi dan ditambahi lagi. Siapapun yang bersaksi mendapat firman Tuhan melalui mimpi, penglihatan, bisikan dan sebagainya, adalah bohong atau dia dibohongi iblis. Seluruh pengajaran kekristenan harus didasarkan hanya pada Alkitab, tidak boleh ada otoritas lain di luar Alkitab.

[3]. Tentang Gereja

Orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Sang Juruselamat yang menantikan saat masuk Sorga, harus berjemaat. Sudah pasti harus bergabung pada jemaat yang mengajarkan poin [1] dan [2] di atas dengan benar. Di gereja yang benar tidak ada lagi jabatan IMAM karena Yesus Kristus adalah imam besar dan setiap orang percaya adalah imam atas dirinya sendiri bahkan imamat yang rajani (1Pet. 2:9). Di gereja yang benar tidak ada doa berkat oleh imam di akhir kebaktian, bahkan istilah yang tepat bukanlah pemberkatan nikah, melainkan peneguhan nikah. Tidak ada manusia yang bisa memberkati manusia lain, kita hanya bisa berdoa memohon Turun yang memberkati seseorang.

Orang Kristen tidak lagi beribadah secara Lahiriah, Simbolistik, dan Ritualistik, melainkan sudah beribadah secara Hakekat, Rohaniah, dan dalam Kebenaran, oleh sebab itu tidak perlu sujud badan lagi melainkan sujud hati. Hari Minggu, saat orang Kristen berkumpul itu bukan beribadah melainkan BERJEMAAT, karena ibadah kekristenan yang dengan hati dan secara rohani tidak lagi terikat sikap tubuh, waktu dan tempat. Ibadah Kristen itu dengan hati dan berlangsung sepanjang waktu. Menyebut acara Kristen sebagai ibadah yang banyak dilakukan orang adalah KESALAHAN, karena jika ibadahnya di hari Minggu dari jam 09.00 sampai jam 12.00, maka berarti jam 13.00 sudah tidak beribadah padahal seharusnya ibadah orang Kristen itu sepanjang waktu.

Kekudusan yang diajarkan dalam kitab PB adalah kekudusan hati bukan lagi kekudusan jasmani sebagaimana diajarkan dalam kitab PL, oleh sebab itu sudah boleh makan apa saja (Mar.7:19). Dalam hal makanan hal yang perlu dipertimbangkan bukan masalah haram-halal melainkan aspek kesehatan.

Gereja yang benar hanya membaptis orang dewasa berdasarkan pada pengakuan imannya. Gereja yang membaptis bayi itu melakukan kesalahan fatal, dan terlebih lagi hanya memakai beberapa tetes air, padahal harus diselamkan ke dalam air. Gereja yang benar mengajar hanya berdasarkan Alkitab dan tidak mencampuradukkan dengan tradisi. Dan juga tidak memakai musik duniawi dalam acara berjemaat.

Masih ada banyak hal dalam bergereja yang benar yang perlu Anda ketahui, terutama karena Anda berpindah dari rumah sebelah. Jika Anda mau bertumbuh menjadi orang Kristen yang berpengertian Anda harus mendapatkan gereja yang benar.

[4]. Tentang Cara Bersaksi

Saya sangat menyayangkan sejumlah Murtadin yang masuk penjara atas hal yang sesungguhnya tidak perlu. Banyak Murtadin yang masih mengenakan mental lama, padahal segalanya telah berubah, bahkan sudah kehilangan teman dan keluarga. Jika saya dipaksa untuk menyangkal Yesus, tentu bukan cuma rela dipenjara bahkan rela disalibkan. Tetapi atas hal yang tidak esensial, misalnya cara bersaksi, kita perlu memakai cara yang lembut. Hal yang kita utamakan dalam bersaksi itu bukan kita menang dan dia kalah, tetapi dia mau sungguh merenungkan perkataan kita dan kemudian bertobat dan percaya.

Tuhan Yesus berkata,
“Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.” (Mat 13:12).

Tuhan bukan berbicara tentang mempunyai harta materi, melainkan mempunyai keinginan akan kebenaran. Ketika ada secuil keinginan akan kebenaran pada diri seseorang, maka Tuhan akan menambah atau menuntunnya kepada kebenaran yang lebih penuh lagi. Dan jika orang yang bersangkutan TIDAK ADA kerinduan akan kebenaran sesungguhnya kita tak berdaya menolongnya, apapun yang ada padanya, nyawanya, akan diambil dan ada tempat baginya di Neraka. Begitu juga dengan orang yang sudah menjadi Kristen, Tuhan sangat mengharapkan kita menginginkan dan mencari denominasi yang paling benar, yang paling alkitabiah.

Bersaksilah dengan cara merangsang orang yang kita kasihi agar dia tertarik pada kebenaran. Lebih baik lagi sampai dia bertanya karena ketika rasa ingin tahunya terbangkitkan maka Tuhan menambahkannya. Dan peran kita hanya menuntunnya menemukan kebenaran yang sudah kita temukan. Sebenarnya Anda lebih tahu keadaan teman-teman lama Anda, biasanya tidak efektif untuk bersaksi pada lebih dari satu orang karena mereka akan saling takut pada ancaman resiko pindah agama, sebaiknya bersaksi pada satu persatu individu saja.

Kesimpulannya

Murtadin yang saya kasihi, jangan hanya berpindah agama, melainkan harus mendapatkan kepastian masuk Sorga. Dan saat menunggu untuk masuk Sorga harus bergabung pada gereja yang pengajarannya benar sesuai Alkitab. Berhati-hatilah jangan sampai ditipu oleh kekristenan yang palsu karena sekarang sudah ada puluhan ribu denominasi Kristen di dunia. Pastikan Anda mendapatkan kekristenan yang sungguh-sungguh benar.

Jika ada pertanyaan tentang kekristenan, apa saja, dan seharusnya ada banyak pertanyaan karena latar belakang Anda, silakan menghubungi saya, dan boleh secara pribadi. Walau tidak saya jawab segera setelah ada waktu saya akan berusaha menjawab pertanyaan Anda.

Kiranya Tuhan menuntun dan memberi hikmat kepada Anda.

Jakarta, 5 Juni 2023
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
(0812-8131-7928).
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *