PARADOSIS MENYESATKAN ORTHODOX

1. Ajaran Para Rasul adalah 27 kitab PB. Dan orang Kristen alkitabiah Tidak boleh percaya informasi lain selain PL & PB. Ini prinsip harga mati, tidak boleh di-discount sedikit pun.

2. Ajaran Rasul dalam bentuk lisan tidak boleh dijadikan dasar apapun bahkan tidak boleh dipercaya, masalah bukan pada Rasulnya, tetapi pada generasi yang mengestafetkannya. Kejadiannya akan seperti mengestafetkan satu kalimat kepada satu Group dua puluh orang, biasanya sampai orang yang paling ujung kalimat itu berubah total.

3. Jelas sekali bahwa iblis menyusup masuk dan menggiring gereja hingga terperangkap dalam sistem ibadah kesesatan RITUALISTIK.

4. PARADOSIS (Adat-Istiadat) yang dipelihara turun temurun oleh orang Kristen TANPA LAHIR BARU yang dibaptis sejak bayi, akhirnya hanya menekankan ritual-ritual dan upacara kesesatan yang ditambah-kurangkan tiap-tiap generasi.

5. Ajaran yang lengkap, utuh, sempurna, dan tidak berubah HANYA YANG BERSIFAT TERTULIS. Ini adalah patokan kebenaran satu-satunya, tidak boleh melirik sedikit pun pada PARADOSIS, bahkan tradisi yang salah harus dikoreksi untuk disesuaikan pada KANON ALKITAB.

6. Kitab suci PB 27 KITAB, itu diinspirasikan, bukan lahir dari tradisi. Catat ini baik-baik. Jangan berpikir terbalik. Ada kelompok yang mengajarkan bahwa kitab PB adalah hasil tradisi (paradosis) dan sekarang mereka menjunjung tradisi padahal tradisi mereka sudah sesat dan penuh dengan upacara ritual, bahkan ada tambah imam bukan keturunan Harun.

Gereja mula2 bukan gereja yang paling benar, apalagi tradisinya, karena saat itu belum ada wahyu tertulis (Written Revelation). Produksinya lempar pasar sedangkan manual-booknya sedang ditulis.

Sidang di Yerusalem Kis 15, Keputusannya masih belum tepat. Bahkan sampai Kis 21 Paulus hampir melakukan kesalahan fatal yaitu mau melakukan upacara PENTAHIRAN.

Apakah orang Kristen masih perlu melakukan PENTAHIRAN di Bait Allah? Kalau perlu melakukan itu, maka ini sangat sesat, akan sangat bertentangan dengan seluruh pengajaran PB.

Ini membuktikan bahwa kekristenan awal masih BELUM STANDAR, kitab manual-booknya sedang ditulis. Seandainya Bait Allah tidak dihancurkan, kekristenan akan tersesat amat parah. Orang Kristen akan pergi ke Bait Allah untuk pentahiran. Oleh sebab itu Tuhan hancurkan Bait Allah melalui jenderal Titus. Yerusalem bukan kota suci bagi Kristen alkitabiah, karena bagi Kristen alkitabiah tidak ada tempat suci di muka bumi. Kekristenan bukan berpusat ke Yerusalem melainkan berpusat ke JEMAAT LOKAL yang harus didirikan dan tersebar sampai ke ujung bumi dengan berpatokan pada Alkitab.

Kekristenan yang benar adalah yang HANYA berpatokan pada Alkitab, kanon firman Tuhan yang satu-satunya, tidak boleh lagi percaya kepada mimpi, penglihatan, dengar suara, didatangi malaikat, melihat Yesus, dibawa ke Sorga dan Neraka. Semua itu sesat.

Kita dapat pastikan berdasarkan Alkitab bahwa gereja-gereja berbagai Orthodox, Orthodox Yunani, Rusia, dan semua gereja yang terpengaruh tradisi (paradosis) itu dalam sesat.

Gereja di masa awal bergerak secara try and error, Karena Wahyu sedang diturunkan, kitab PB sedang ditulis.

Setelah kitab Wahyu selesai, gereja bergerak terus, ada yang sangat berhikmat, berusaha mengumpulkan tulisan rasul dan menjadikannya  Sedangkan, sebagian jadi kacau karena TERCAMPUR Paradosis dan gereja menjadi sangat ritualistik penuh upacara yang kacau, dan yang paling salah ialah membaptis bayi, sehingga generasi berikut menjadi Kristen hasil baptis bayi yg tidak pernah lahir baru. Dan setelah gereja dipenuhi Kristen KTP maka semakin berputar ke bawah. Dan mereka semakin mementingkan Paradosis yg tidak bisa dipastikan kebenarannya. Mereka juga menghidupkan jabatan IMAM yang sudah ditiadakan Tuhan, padahal tirai Bait Allah sudah Tuhan koyakkan, Bait Allah sudah dihancurkan, tidak ada lagi keturunan Harun. Tetapi, mereka bikin lagi jabatan Imam.

Kristen PB tak perlu imam karena kita sudah menjadi anak Allah, dan sudah menjadi orang kudus. Roh Kudus sudah tinggal di hati setiap orang yang lahir baru, tak memerlukan (imam) PERANTARA lagi.

Gereja yang benar ialah yg berdiri teguh pada patokan yang ditulis oleh Rasul, bukan pada tradisi Paradosis yg keakuratannya tidak bisa dipastikan.

Ditulis untuk kalangan sendiri dalam acara menjawab pertanyaan jemaat.

Jakarta, 18 Juli 2021
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA

Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *