PENGANIAYAAN ZAMAN MODERN

Kita semua bisa membaca catatan sejarah tentang penganiayaan terhadap orang Kristen di masa lalu. Para rasul dan orang Kristen awal dianiaya oleh Imam Yahudi, dan semua perangkatnya dengan memakai kekuasaan Kerajaan dan Kekaisaran. Yakobus dipenggal, Stephanus dirajam, dan Saulus dikirim ke Damsyik untuk menangkap pengikut Kristus. Saulus si penganiaya kemudian bertobat dan ditunjuk langsung oleh Kristus sebagai RasulNya dan ia berganti nama menjadi Paulus, kemudian giliran dia yang dianiaya bagi Yesus Kristus.

Pada zaman Nero, dia berhasil memfitnah orang Kristen sebagai pembakar kota Roma, sehingga penganiayaan terhadap orang Kristen menjadi terstruktur dan masif. Namun hasilnya terbalik dari harapan iblis, kekristenan bukan mati atau berkurang melainkan bertambah banyak sehingga merambat hingga ke dalam istana. Satu persatu kaisar melancarkan penganiayaan terhadap orang Kristen, karena mereka tidak puas dihormati sebagai kaisar melainkan ingin dihormati sebagai Tuhan.

Penganiayaan Masa Lalu

Gereja-gereja yang menyatu dengan negara, seperti Roma Katolik, Reformed dan Presbyterian, Anglikan, Congregasional dan Puritan, Protestan, dan lain-lain, telah SANGAT SALAH menafsirkan Alkitab. Mereka mencontoh orang Yahudi di zaman PL, dan memakai ayat-ayat kitab PL untuk membenarkan tindakan mereka menggabungkan gereja mereka dengan pemerintahan baik raja maupun ratu, dan melakukan penganiayaan terhadap pengajaran lain yang mereka tidak setujui, bahwa itu dibenarkan karena di PL para dukun dan tukang sihir halal untuk dimatikan.

Padahal, ayat Alkitab yang mereka pakai untuk pembenaran tindakan penganiayaan, adalah ayat khusus untuk pemerintahan THEOKRASI Yudaisme. Ketika rakyat Israel meminta seorang raja seperti bangsa lain, dan Samuel sangat sedih, Tuhan berkata kepada Samuel, jangan sedih karena mereka bukan menolak kamu, mereka menolak Aku karena sesungguhnya Akulah raja mereka. Bangsa Yahudi yang mulai berdiri sejak dari gunung Sinai sampai Yohanes muncul, adalah sebuah negara dengan sistem pemerintahan theokrasi, artinya Theos (Allah) sendiri adalah raja mereka. Jadi, melawan Raja sama dengan melawan Tuhan, dan melawan Tuhan sama dengan melawan Raja, maka tukang sihir, atau beriman yang berbeda dari Yudaisme adalah tindakan subversif atau pemberontakan, dan harus ditumpas.

Mereka menggabungkan gereja mereka dengan pemerintah, bahkan mereka memprakarsai pembuatan undang-undang yang membolehkan mereka menyiksa orang karena orang itu mengajarkan doktrin yang berbeda dari doktrin mereka. Pemimpin-pemimpin gereja yang saya sebutkan di atas menjadikan negara mereka semacam theokrasi. Bahkan mereka membuat undang-undang yang membolehkan mereka menenggelamkan, memancung, dan membakar orang yang mereka tuduh bidat. Dan bidat atau benar pengajaran seseorang itu dinilai memakai pengajaran mereka, dan pihak yang menilai adalah mereka sendiri.

Lucunya, keturunan mereka hari ini berusaha melempar semua kesalahan kepada pemerintah, bukan pemimpin gereja mereka. Contoh, mereka berkata bahwa yang memutuskan membakar Servetus itu Dewan Kota, bukan John Calvin. Hal yang sangat lucu adalah orang Katolik masa kini ada yang berusaha menyangkali kejahatan gereja mereka, padahal sekitar seribuan tahun, orang yang telah disiksa dan dibunuh gereja Katolik tak terhitung banyaknya. Menurut Alberto Rivera, inkuisisi yang dilaksanakan oleh gereja Katolik telah menyebabkan sekitar 60-an juta orang hilang. Silahkan menonton film dokumenter berikut: <https://youtu.be/uAlAw4ALxI0?si=-6EJ3dtsdFVe6Q0E>

Penganiayaan Masa Modern

Kini kita hidup di zaman modern, apakah penganiayaan dengan alasan iman masih akan terjadi? Saya berkata PASTI, karena iblis tidak pernah libur apalagi cuti, dia senantiasa mencari cara untuk menghambat pemberitaan Injil yang benar, baik dengan cara yang paling halus hingga yang paling kasar (membunuh). Dia juga berusaha keras untuk menghalangi pendirian gereja yang alkitabiah.

Dari sejarah kita tahu bahwa semua penganiayaan iman pasti menggunakan tangan pemerintah atau penguasa karena pemimpin agama tidak memiliki legalitas penggunaan senjata dan kekerasan. Pemimpin agama akan berusaha mempengaruhi penguasa untuk membuat aturan atau undang-undang yang bersifat memihak mereka dan menghambat sampai menghukum musuh mereka dari hukuman yang ringan sampai yang terberat.

[1]. Penganiaya akan memakai pemerintah untuk melarang orang berjemaat dengan alasan tempat yang dipakai berjemaat itu tidak ada izin pemakaian untuk “beribadah”. Tentu itu sesungguhnya hanya alasan untuk melarang kegiatan berjemaat. Jadi, jika sebuah gedung yang sudah selesai dan eksis dipakai untuk acara gereja, mereka masih akan berkata bahwa izin gedung itu bukan untuk beribadah. Dan kalau berkumpul berjemaat di bawah pohon, mungkin mereka akan berkata bahwa saat penanaman pohon tidak dikatakan bahwa pohon itu untuk ibadah 😂😂. Sebenarnya semua orang waras tahu bahwa itu bentuk penganiayaan agama melalui tangan pemerintah.

[2]. Pada abad 17, 18, di Eropa dan AS orang yang berkhotbah perlu ada SIB (Surat Izin Berkhotbah). Banyak pengkhotbah Baptis ditangkap dan masuk penjara karena tidak ada SIB, dan tentu walaupun meminta mereka tetap tidak akan diberi SIB. Penganiayaan zaman modern ini akan mempermasalahkan pendaftaran gereja di pemerintah. Kalau tidak terdaftar maka akan dinyatakan ilegal atau liar. Saya sering mengatakan bahwa iblis tidak pernah libur, apalagi cuti, dia mencari berbagai cara untuk menganiaya pengkhotbah Injil yang benar dan pengajar kebenaran. Di China gereja yang tidak terdaftar dicari dan banyak pengkhotbah yang masuk penjara kemudian dibuang ke kamp kerja paksa. Padahal, Gereja yang tidak terdaftar sama sekali tidak mengganggu siapapun apalagi pemerintah.

[3]. Sekolah Theologi tidak diakreditasi. Mereka yang dipakai iblis biasanya akan mencari-cari apa saja yang bisa mereka jadikan alasan untuk menghalangi pelayanan pemberitaan Injil. Padahal, jika tujuan sekolah adalah untuk kebutuhan sendiri dan tidak menipu orang, berarti tidak ada pihak yang dirugikan, maka tidak melanggar hukum apapun, mengapa harus diakreditasi? Tetapi alasan ini pasti akan dipakai iblis untuk menghentikan proses pengkaderan tenaga pengajar kebenaran.

[4]. Penganiayaan yang pasti akan dilancarkan Antrikristus nanti bahkan telah mulai di wilayah tertentu dan negara tertentu ialah terhadap kelompok Kristen yang tidak mau bergabung dengan gereja atau agama yang didirikannya. Antrikristus pasti akan menguasai dunia sebagaimana dinubuatkan dalam kitab Daniel 9:27, dan Wahyu 13:11-18, bahwa dia akan menguasai dunia, baik politik maupun ekonomi, dan akan memaksa semua manusia di muka bumi menyembahnya. Ia akan menciptakan agamanya, yaitu One World Religion yang adalah gabungan semua agama. Maka sebelum menggabungkan Kristen, Islam, Hindu, Buddha, dan yang lain-lain menjadi satu agama dunia, ia pasti akan menggabungkan mazhab, atau denominasi di dalam agama itu. Dan Kekristenan pasti akan digabungkan menjadi satu gereja dunia. Mereka semua akan memanfaatkan kekuasaan pemerintah, dan akan mempersekusi denominasi yang tidak mau bergabung, mulai dengan cara melabelnya aneh, intoleran, ilegal, kemudian melaporkannya ke pemerintah dan semakin hari akan semakin keras sampai memenjarakan bahkan membunuh pihak yang tidak mau bergabung.
____

Kita amati bersama langkah-langkah iblis dalam menciptakan cara penganiayaan modern. Dulu iblis masuk ke dalam gereja, dan mengendalikan “kapal” gereja merapat menggandeng “kapal” negara sehingga terciptalah kerjasama untuk melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen yang mengajarkan kebenaran. Sesungguhnya penyebabnya masih tetap sama, yaitu bahwa pengajaran mereka salah bahkan sesat, dan mereka tidak bisa menang melalui argumentasi secara akal sehat maka mereka beralih memakai kekerasan dan kuasa pemerintahan.

Kesimpulan

Penganiayaan akan terus iblis lakukan sampai nanti dia berakhir di Neraka. Dia mengubah taktik, strategi, silih berganti cara, juga berganti-ganti nama, ia masuk ke dalam kekristenan, merebut posisi pimpinan denominasi, dan merapat ke pemerintahan bahkan merebut kekuasaan pemerintah, dengan tujuan utama ialah menghambat pemberitaan Injil dan menyetop penyebaran gereja alkitabiah.

Banyak orang tidak menyadari bahwa dalam hal iman atau kerohanian, sesungguhnya hanya dua kompetitor, yaitu iblis yang melawan Tuhan. Hati-hati jangan sampai salah, bukan Tuhan melawan iblis, sebab jika Tuhan melawan iblis itu cukup satu kata semua iblis langsung turun ke Neraka. Tetapi iblis yang melawan Tuhan, sejak timbul niat jahat di hati Lucifer dan kemudian sepertiga malaikat mengikutinya. Dan dia berusaha memenangkan sebanyak mungkin manusia ke pihaknya.

Karena hanya dua kompetitor, berarti hanya ada dua kubu, yaitu kubu Tuhan dan kubu iblis. Jika seseorang tidak di pihak kubu Tuhan, maka dia pasti di pihak kubu iblis, karena tidak ada kubu alternatif atau kubu ketiga. Amatilah, sejak dihentikannya zaman theokrasi, sesungguhnya Tuhan telah memisahkan masalah iman dari masalah pemerintahan sipil manusia. Tuhan tidak mau pemerintahan sipil mengurusi atau mencampuri urusan agama atau iman. Tuhan berkata, berikan kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Tuhan yang menjadi hak Tuhan, agama dan pemerintahan harus dipisahkan.

Tetapi, iblis selalu berusaha memakai tangan pemerintah untuk mengurusi masalah agama dan iman, dan kemudian melakukan penganiayaan karena iman. Dan gereja-gereja digabungkan dengan pemerintah, kemudian memakai ayat-ayat PL yang sebenarnya untuk pemerintahan theokrasi Yudaisme sebagai pembenaran tindakan penganiayaan mereka. Dan ini ulang dan ulang, padahal Tuhan sudah sampaikan kehendak hatiNya dalam perumpamaan tentang lalang dan gandum bahwa tidak boleh mencabut lalang sebelum hari penuaian, karena Tuhan tahu iblis akan menghasut pemimpin agama yang bekerjasama dengan pemerintah untuk mencabut lalang padahal target tersembunyinya ialah mencabut gandum.*

Jakarta, 12 Agustus 2024
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<https://drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org/>
Youtube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *