1.. Tulisan yang diinspirasikan kepada Para Rasul adalah 27 kitab PB. Dan orang Kristen alkitabiah Tidak boleh percaya informasi lain sebagai firman Tuhan selain PL & PB yang 66 kitab. Ini prinsip utama dan sifatnya harga mati, tidak boleh di-discount sedikit pun.
2.. Ajaran Rasul yang dalam bentuk lisan tidak boleh dijadikan dasar apapun bahkan tidak boleh dipercaya setelah lewat dari generasi pendengar langsung, masalahnya bukan pada Rasulnya, tetapi pada generasi yang mengestafetkannya. Kejadiannya akan seperti mengestafetkan satu kalimat kepada satu Group dua puluh orang, biasanya sampai orang yang paling ujung kalimat itu berubah total.
3.. Jelas sekali bahwa iblis menyusup masuk dan menggiring gereja-gereja sesudah para Rasul hingga terperangkap dalam sistem ibadah kesesatan yang RITUALISTIK.
4.. PARADOSIS (Adat-Istiadat) yang dipelihara turun temurun oleh orang Kristen TANPA LAHIR BARU yang dibaptis sejak bayi itu tidak dalam kebenaran, dan akhirnya hanya menekankan ritual-ritual dan upacara kesesatan yang ditambah-kurangkan oleh tiap-tiap generasi.
5.. Ajaran yang lengkap, utuh, sempurna, dan tidak berubah HANYA YANG BERSIFAT TERTULIS, yaitu 66 kitab. Ini adalah patokan kebenaran satu-satunya, tidak boleh melirik sedikitpun pada PARADOSIS, bahkan tradisi yang salah harus dikoreksi untuk disesuaikan pada KANON ALKITAB yang 66 kitab. Contoh tradisi yang salah ialah pembaptisan bayi yang dimulai oleh Origen awal abad ke-3 yang mulai membaptis anak usia 6 sampai 10 tahun, dan kemudian diteguhkan oleh Cyprianus pada konsili di Carthage tahun 252 AD. Dalam konsili itu mereka putuskan kesesatan bahwa melalui baptisan gereja melekatkan (mengimpartasi) anugerah keselamatan kepada bayi. Dan kemudian ini menjadi tradisi yang diteruskan, padahal tidak ditemukan dalam Alkitab adanya bayi yang dibaptis dan tidak ada kebenarannya bahwa baptisan berkhasiat menyelamatkan.
6.. Kitab suci PB 27 KITAB, itu diinspirasikan, bukan lahir dari tradisi. Catat ini baik-baik. Jangan berpikir terbalik. Ada kelompok yang mengajarkan bahwa kitab PB adalah hasil tradisi (paradosis) dan sekarang mereka menjunjung tinggi tradisi padahal tradisi mereka sudah sesat dan penuh dengan upacara ritual, bahkan ada tambah IMAM bukan keturunan Harun.
7.. Gereja mula-mula bukan gereja yang paling benar, apalagi tradisinya, karena saat itu belum ada wahyu tertulis (Written Revelation). Keadaan Gereja di Yerusalem itu seperti hasil produksi yang dilempar pasar sedangkan manual-booknya sedang ditulis.
8.. Sidang di Yerusalem Kis 15, Keputusannya masih belum tepat, karena masih terpengaruh konsep PL seperti masih mengharamkan darah dan daging binatang yang mati tercekik. Bahkan sampai Kis 21 Paulus hampir melakukan kesalahan fatal yaitu mau melakukan upacara PENTAHIRAN. Sifat Kisah Para Rasul adalah peristiwa-peristiwa, sedangkan sifat surat-surat adalah pengajaran.
Apakah orang Kristen masih perlu melakukan PENTAHIRAN di Bait Allah? Kalau perlu melakukan itu, maka ini sangat sesat, dan akan sangat bertentangan dengan SELURUH pengajaran PB.
Ini membuktikan bahwa kekristenan awal masih BELUM STANDAR, karena kitab manual-booknya sedang ditulis. Seandainya Bait Allah tidak dihancurkan, kekristenan pasti akan tersesat amat parah. Orang Kristen akan pergi ke Bait Allah untuk PENTAHIRAN berziarah seperti naik haji. Oleh sebab itu Tuhan hancurkan Bait Allah melalui Jenderal Titus. Yerusalem bukan kota suci bagi Kristen alkitabiah, karena bagi kekristenan alkitabiah tidak ada konsep tempat suci di muka bumi. Kekristenan bukan berpusat ke Yerusalem melainkan berpusat ke JEMAAT LOKAL yang harus didirikan dan tersebar sampai ke ujung bumi dengan berpatokan pada Alkitab 66 kitab.
10.. Kekristenan yang benar adalah yang HANYA berpatokan pada Alkitab 66 kitab, kanon firman Tuhan yang satu-satunya, tidak boleh lagi percaya kepada mimpi, penglihatan, dengar suara, didatangi malaikat, melihat Yesus, dibawa ke Sorga dan Neraka. Semua itu akan menyesatkan dan menggeser pandangan orang Kristen dari Alkitab ke wahyu lisan yang subyektif.
Kesimpulan
Kita dapat pastikan berdasarkan Alkitab bahwa gereja-gereja Orthodox yang aneka ragam; Orthodox Yunani, Rusia, dan semua gereja yang terpengaruh tradisi (paradosis) itu dalam keadaan sesat.
Gereja di masa awal bergerak secara try and error, Karena Wahyu sedang diturunkan, kitab PB sedang ditulis.
Setelah kitab Wahyu selesai, gereja bergerak terus, ada yang sangat berhikmat, berusaha mengumpulkan tulisan rasul dan menjadikannya sebagai PATOKAN MATI. Sedangkan, sebagian jadi kacau karena TERCAMPUR Paradosis dan gereja menjadi sangat ritualistik penuh upacara yang kacau, dan yang paling salah ialah membaptis bayi, sehingga generasi berikut menjadi Kristen hasil baptis bayi yang tidak pernah lahir baru. Dan setelah gereja dipenuhi Kristen KTP maka semakin berputar ke bawah. Dan mereka semakin mementingkan Paradosis yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Mereka juga menghidupkan jabatan IMAM yang sudah ditiadakan Tuhan, padahal tirai Bait Allah sudah Tuhan koyakkan, Bait Allah sudah dihancurkan, tidak ada lagi keturunan Harun. Tetapi, mereka bikin lagi jabatan IMAM entah dari keturunan siapa.
Kristen PB tak perlu imam karena kita sudah menjadi anak Allah, dan sudah menjadi orang kudus. Roh Kudus sudah tinggal di hati setiap orang yang lahir baru, tak memerlukan (imam) PERANTARA lagi. Setiap orang Kristen lahir baru adalah Imamat yang rajani (royal priesthood) 1Pet.2:9, dan Kristus sebagai imam besar (Ibr. 7).
Gereja yang benar ialah yg berdiri teguh pada patokan yang ditulis oleh Rasul (27 kitab PB), bukan pada tradisi Paradosis yg keakuratannya tidak bisa dipastikan.
Ditulis untuk kalangan sendiri dalam acara menjawab pertanyaan jemaat.
Jakarta, 18 Juli 2021
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA
Maranatha!