Banyak pembaca kitab PB kebingungan ketika membaca pernyataan-pernyataan yang seolah-olah Injil hanya untuk orang Yahudi, bukan untuk semua bangsa.
Mat 10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Mat 15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Dari ayat-ayat yang kita kutip di atas, seolah-olah Yesus datang hanya untuk bangsa Yahudi saja. Ini ternyata telah menjadi batu sandungan bagi banyak orang termasuk teman Muslim. Banyak ayat Alkitab yang sulit dipahami orang Kristen bahkan theolog karena mereka tidak berhasil melihat ada plan A dan plan B dalam misi kedatangan Tuhan. Tanpa memahami plan A dan plan B mereka pasti sulit menafsirkan Alkitab dengan tepat dan benar.
Kita diberitahu tentang adanya Plan A dan plan B itu karena kata JIKA di Injil Matius 11:14, yang bahasa Yunaninya (ει) dan bahasa Inggrisnya IF. Semua orang yang bisa berpikir logis dan mengerti bahasa tahu bahwa kata JIKA (ει/if) ini mengandung arti KEMUNGKINAN. Jika berhubungan dengan peristiwa maka kata JIKA itu menandakan ada peristiwa KONTRA. Contoh, JIKA besok hujan kita tidak jadi berangkat, tetapi JIKA tidak hujan maka kita akan berangkat.
Mat 11:14, dan–jika kamu mau menerimanya–ialah Elia yang akan datang itu.
Mat 11:14 TRa καὶ εἰ θέλετε δέξασθαι, αὐτός ἐστιν Ἠλίας ὁ μέλλων ἔρχεσθαι.
Dari kata JIKA (ει/if) menunjukkan bahwa ada KEMUNGKINAN perubahan rencana yang penentunya adalah pihak manusia, yaitu manusia menerima Elia atau menolak Elia. Kedatangan Elia dan kedatangan Jehovah yang maha dahsyat adalah SATU PAKET, karena Elia adalah utusan protokoler untuk mengumumkan kedatangan Johovah Sang Pencipta dan Penyelamat. Supaya sungguh bisa mengerti, maka mari pahami perencanaan awal program penyelamatan terhadap manusia yang telah jatuh.
Setiap Ayah Adalah Tiang Kebenaran
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, karena tidak percaya pada Allah melainkan lebih percaya iblis, maka manusia menjadi berdosa dan tidak bisa lagi menghampiri Allah yang maha Kudus dan masuk Sorga yang maha Kudus. Untuk menghampiri Allah yang maha kudus dan masuk Sorga yang maha kudus dosa harus diselesaikan. Manusia harus kudus sempurna untuk menghampiri Allah yang maha Kudus.
Supaya bisa kudus sempurna maka dosa harus dihukumkan. Dan Allah berjanji kirim Juruselamat untuk dihukumkan menanggung dosa semua manusia. Untuk dihitung dosa tertanggung pada Sang Juruselamat yang masih jauh, maka manusia HARUS BERTOBA & PERCAYA kepada janji Allah itu. Manusia yang hidup sebelum penyaliban Yesus harus memandang ke depan kepada Juruselamat yang dijanjikan. Karena tidak ada cara untuk menyelamatkan manusia yang berdosa selain penghukuman. Cawan itu tidak bisa berlalu, salib adalah satu-satunya jalan kepada Bapa. Manusia harus bertobat dan percaya pada janji Allah yang akan kirim Juruselamat, yang akan dihukumkan menggantikannya.
Kebenaran ini harus disampaikan setiap ayah kepada anak-anaknya. Keselamatan setiap manusia dari hukuman dosa di Neraka Tuhan titipkan pada setiap ayah. Ayah adalah Tiang kebenaran bagi keluarganya, dia harus mengajarkan kepada anak-anaknya tentang kejatuhan menusia dan janji penyelamatan dari Allah. Menyembelih seekor binatang korban di atas mezbah adalah ibadah simbolik sederhana yang harus diajarkan setiap ayah pada anak-anaknya. Sampai zaman Nuh terbukti banyak ayah yang gagal.
Bangsa Yahudi Adalah Tiang Kebenaran
Bangsa Yahudi adalah bangsa yang Tuhan dirikan untuk memberkati semua manusia di muka bumi. Dari Musa, pendirian bangsa Yahudi sampai Yohanes Pembaptis, bangsa Yahudi adalah Tiang Kebenaran. Semua manusia yang mau tahu kebenaran dan mau diselamatkan harus datang ke bangsa Yahudi. Itulah yang dilakukan oleh Sida-sida dari Etiopia, dan seharusnya juga dilakukan oleh Siddhartha Gautama dan Confusius.
Orang Yahudi disuruh menyembah mengarah ke Yerusalem, karena keselamatan akan datang dari bangsa Yahudi.
Yoh 4:22, Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Yesus Mesias Bangsa Yahudi
Janji Allah untuk mengirim keturunan Daud menduduki tahta Daud telah disampaikan sejak nabi Natan. Dan Mesias Yahudi itu adalah Juruselamat dunia.
2Sa 7:16-17, 16 Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.” 17 Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.
Orang Yahudi disuruh mempersembahkan Domba di hari Paskah, dan dalam berbagai acara korban. Sesungguhnya domba itu menggambarkan Sang Mesias Juruselamat dunia. Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus dan berseru, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
Yohanes Pembaptis sesungguhnya adalah Elia sebagaimana dijanjikan akan diutus untuk mendahului Jehovah yang maha dahsyat itu (Mal. 4:5). Jika bangsa Yahudi menerima Elia, mereka pasti menerima Yesus yang adalah Sang Jehovah yang menyelamatkan.
Mat 11:14-15, 14 dan–jika kamu mau menerimanya–ialah Elia yang akan datang itu. 15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Mat 17:11-12 ITB 11 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”
Jadi, plan A yang direncanakan ialah bangsa Yahudi menerima Yohanes yang adalah Elia, dan juga menerima Yesus yang adalah Sang Jehovah, maka Yohanes akan dibunuh, dan Yesus juga tetap akan disalibkan oleh bangsa Roma sebagai pemberontak, bukan oleh permintaan orang Yahudi. Yesus akan bangkit sesudah tiga hari dan kembali ke Sorga sedangkan bangsa Yahudi akan dianiaya selama tujuh tahun. Tetapi, kemudian Sang Mesias akan datang dalam kemuliaan memerintah di tahta Daud atas seluruh dunia.
Jadi, penerimaan Yahudi terhadap Sang Mesias mereka akan membawa kebaikan bagi seluruh bumi dan kebaikan bagi semua umat manusia.
Itulah sebabnya, fokus awal pelayanan Yesus Kristus ialah memberitakan Injil HANYA kepada orang Yahudi, tidak boleh menyimpang kepada bangsa lain Bahkan juga tidak boleh ke orang Samaria. Murid-muridNya diperintahkan dua-dua ke kampung-kampung mengadakan mujizat, mengumumkan bahwa Sang Mesias Yahudi sudah tiba.
Jangankan orang Muslim, Bahkan orang Kristen hingga para theolog banyak yang gagal memahami kebenaran Plan A ini. Saya sering bertemu dengan Muslim yang berkata bahwa Yesus itu hanya untuk Yahudi tidak untuk semua menusia dan mereka mengutip ayat-ayat tersebut. Tuhan Yesus juga berkata,
Mat 10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.
Ayat tersebut tidak bisa dipahami oleh orang yang tidak mengerti tentang Plan A dan plan B, karena ketika Yesus Kristus mengatakan kata-kata tersebut Ia masih dalam fokus plan A. Demikian juga dengan perkataan berikut.
Mat 24:34-35 ITB 34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. 35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Angkatan ini, atau generasi ini, tidak akan berlalu, artinya dalam waktu yang sangat dekat sesuai dengan plan A, jika bangsa Yahudi terima Elia dan pasti akan menerima Sang Jehovah, maka Tribulation yang dinubuatkan di Daniel 9:27 akan terjadi, dan kemudian Anak Daud akan duduk di tahtanya untuk seribu tahun. Inilah yang ditanya oleh murid-muridNya.
Act 1:6-7, 6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” 7 Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
Para murid walau kebanyakan nelayan, mereka tahu poin-poin utama doktrin Yudaisme, mereka tahu ada janji bahwa Sang Mesias, Anak Daud, akan datang dan mengklaim tahta bapaknya. Mereka sangat percaya terutama setelah kebangkitan-Nya bahwa Yesus adalah Anak Daud itu, maka mereka bertanya apakah SEKARANG akan segera mengambil alih kerajaan dan masuk istana Herodes.
Plan A Ditutup dan Masuk Plan B
Ketika bangsa Yahudi menolak Elia, dan tidak protes ketika kepalanya dipenggal atas permintaan seorang anak remaja penyanyi “night club”, Yesus Kristus sangat sedih dan menyingkirkan. Dia berkata kepada murid-muridNya bahwa Dia akan diperlakukan sama dengan utusanNya.
Mat 17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”
Para penjunjung Taurat dengan mulut tanpa hati, dan para imam yang buta rohani, Farisi yang militan secara membabi buta, bersepakat membunuhNya. Kita tahu jalan ceritanya, Ia ditangkap karena dijual oleh muridNya, dan disidang serta disiksa secara biadab semalaman. Imam besar mewakili kelompok rohani menolakNya, Herodes mewakili pemerintah kerajaan menolakNya, dan terakhir ketika Pilatus menawarkan pilihan kepada seluruh rakyat, mereka menolakNya, bahkan sangat lancang dengan berkata, “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!”
Maka, plan A ditutup, oleh sebab itu sesudah bangkit Yesus Kristus langsung melancarkan program plan B, yaitu meninggalkan bangsa Yahudi dan perintahkan Amanat Agung.
Mat 28:18-20, 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Beritakan Injil kepada segala makhluk (Mark.16:15-16), jadikan semua bangsa muridNya (Mat.28:19), Jadi saksi sampai ujung bumi (Kis.1:8), dan Gembalakan domba-dombaNya (Yoh.21:15 dst.). Inilah empat Amanat Agung yang Tuhan perintahkan kepada murid-muridNya.
Rasul Paulus dalam Rom 11, menjelaskan bahwa bangsa Yahudi seperti cabang zaitun asli yang DIPOTONG, sedangkan bangsa-bangsa Non-Yahudi seperti cabang liar yang dicangkokkan, dan orang-orang ini kemudian disebut Kristen, pengikut Kristus. Berapa lamakah bangsa Yahudi disingkirkan dari pokok zaitun? Rupanya tidak pakai hitungan waktu, melainkan hitungan kapasitas, yaitu sampai jumlah yang masuk dari bangsa non-Yahudi PENUH.
Rom 11:25, Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang PENUH dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
Jadi, sekarang seharusnya sudah bisa memahami berbagai ayat dalam PL maupun dalam empat Injil YANG SESUNGGUHNYA adalah mengenai PLAN A. Contoh, nubuatan Yoel 2:28 dst itu jelas adalah dalam program plan A. Dan di Kis. 2, Rasul Petrus menyatakan bahwa mereka sedang menggenapkan nubuatan Yoel. Dan nubuatan nabi Maleakhi ketika menutup PL bahwa Sang Jehovah akan mengutus pendahuluNya yaitu Elia, dinyatakan Yesus Kristus SUDAH TERGENAPI, Elia sudah datang tetapi orang Yahudi tidak mengenalnya.
Plan B, Jemaat Perjanjian Baru
Sekarang kita di dalam program plan B, yaitu masa Tuhan mengundang siapa saja untuk ikut dalam pesta Sang Raja. Injil diperintahkan diberitakan kepada sebanyak mungkin orang agar banyak yang masuk dan cepat penuh. Bangsa Israel secara kebangsaan diskorsing karena menolak Mesias mereka bahkan menuntut Dia disalibkan. Bait Allah dihancurkan dan bangsa Yahudi hilang tersebar terkocar-kacir. Orang Yahudi secara perorangan sebagaimana seperti bangsa lain jika mau merespon Injil bisa masuk ke dalam jemaat lokal PB.
Ketika bangsa non-Yahudi masuk penuh maka akan terjadi pengangkatan (Rapture), dan sesudahnya Sang Jehovah akan berurusan lagi dengan bangsa Yahudi yang akan mengalami Tribulation selama tujuh tahun.
Pengritik Plan A dan Plan B
Kelihatannya tidak banyak orang Kristen Bahkan theolog yang paham tentang plan A dan plan B ini. Dan ketidakpahaman mereka menyebabkan mereka sulit menjelaskan banyak ayat, dan tidak bisa memahami kebenaran secara menyeluruh (holistic).
Kritikan yang pasti muncul ialah mengapa Allah yang maha tahu dan maha kuasa bisa seolah-olah gagal di plan A. Jawabannya, karena Tuhan memberi manusia kebebasan berpikir dan kebebasan memutuskan, bukan sesuatu yang pura-pura. Manusia benar-benar bebas, bahkan bebas menolak Allah. Contoh,
Mat 23:37 “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Tuhan sangat ingin mengayomi penduduk Yerusalem, namun mereka menolak, mereka tidak mau. Dan keinginan Tuhan tidak dipaksakan melainkan ditawarkan. Demikian juga dengan Injil, diperintahkan untuk diberitakan tidak dipaksakan.
KESIMPULAN
Memahami kebenaran plan A dan plan B yang dinyatakan di Alkitab adalah salah satu kunci untuk membuka rahasia kebenaran Alkitab. Tanpa memahami hal ini maka penafsiran seseorang tak mungkin bisa mencapai kebenaran yang menyeluruh.
Kiranya melalui penjelasan ringkas ini, pembaca menjadi terangsang untuk mengejar kebenaran. Di akhir zaman plan B, yang kelihatannya jumlah bangsa non-Yahudi yang masuk sudah hampir penuh, penyesatan merajalela, jika Anda tidak mengejar kebenaran maka Anda akan ditangkap kesesatan. Camkanlah!
Jakarta, 24 Oktober 2020
Dr. Suhento Liauw
<www.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE
Maranatha!