ALKITAB ALAT UKUR SEMUA GEREJA

GBIA GRAPHE, Jemaat Dari Allah Yang Hidup, Tiang penopang dan Dasar Kebenaran. <www.graphe-ministry.org>  atau <drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
————————————————————-

Ketika sebuah mobil dibuat, biasanya mereka bikin prototipenya terlebih dulu, kemudian mereka membuat berbagai bagiannya, dan terakhir mereka merakitnya. Sesudahnya mereka melakukan uji coba untuk mencari kelemahannya, jika ditemukan biasanya mereka perbaiki. Setelah sempurna, kemudian mereka baru membuat mass-produc-nya.

Ketika mobil itu dilempar pasar, pasti disertai manual handbooknya. Biasanya manual handbook yang dipegang oleh Dealer, terutama bagian spare parts, saking lengkapnya, sampai skrup terkecil pun ada nomor part-nya. Muntir terlatih yang tamat dari pendidikan resmi pihak pabrik, yaitu mereka yang memegang ijazah dari pabrik pembuat mobil, pasti jauh lebih handal dari muntir kampung yang mengandalkan pengalaman.

Urutan Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran ((TPDK)

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia tidak bisa masuk Sorga karena Sorga tempat yang maha Kudus, dan juga tidak bisa menghampiri Allah karena Allah pribadi yang maha Kudus.

Dosa manusia harus diselesaikan jika ingin masuk Sorga atau ingin menghampiri ALLAH. Dan cara penyelesaian dosa hanya satu, yaitu dosa itu dihukumkan. Jika manusia berdosa dihukumkan, maka binasalah manusia. Tetapi karena Allah mengasihi manusia, Ia berjanji mengirim Juruselamat, yaitu pribadi Allah sendiri yang akan mengenakan tubuh daging manusia untuk menerima hukuman atas dosa manusia. Manusia yang mau dosanya dihitung selesai terhukumkan, harus bertobat dan percaya bahwa Sang Juruselamat akan datang menggantikannya dihukumkan. Sebagai tanda pertobatan dan iman, mereka disuruh menyembelih seekor domba di atas mezbah untuk menyimbolkan Sang Juruselamat yang dijanjikan.

Seorang ayah harus mengajar anak-anaknya tentang jalan keselamatan yang ditetapkan Allah ini. Fungsi ayah saat awal ini ialah Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK).

Ketika para ayah gagal, maka manusia menjadi semakin jahat dan melupakan jalan keselamatan dari Allah bahkan memusuhi Allah, sehingga akhirnya harus dimusnahkan dengan air bah. Kemudian baru generasi ketiga sesudah air bah, kejahatan hati manusia bangkit lagi memusuhi Allah di bawah pimpinan Nimrod. Mereka melupakan jalan keselamatan dari Allah, mereka melawan Allah sehingga Allah menyerakkan mereka ke berbagai penjuru bumi.

Selanjutnya Allah membangun keturunan Abraham untuk menjadi Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK). Orang Yahudi harus memberitakan jalan keselamatan dari Allah, yaitu percaya pada Juruselamat yang dijanjikan yang digambarkan dengan seekor domba (binatang korban), dan penyembelihannya untuk menggambarkan penghukuman atas dosa.

Seluruh ibadah simbolistik, ritualistik dan jasmaniah PL tujuannya untuk menggambarkan Sang Juruselamat yang dijanjikan. Bangsa Yahudi adalah bangsa yang Allah tugaskan untuk menjaga ibadah simbolistik, ritualistik dan jasmaniah sampai yang disimbolkan tiba. Yohanes Pembaptis kemudian menunjuk Yesus Kristus sambil berseru, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku…” (Yoh. 1:29-30).

Seandainya orang Yahudi terima Yohanes sebagai Elia (Mal.4:5), dan terima Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan, maka Kerajaan Daud yang dijanjikan yang akan penuh kedamaian, yang kondisi anak-anak saat itu bisa bermain dengan singa, akan segera terjadi. Jika bangsa Yahudi terima Yesus sebagai Mesias, maka Yesus akan disalibkan oleh bangsa Roma sebagai pemberontak, dan oleh bilur-bilurnya segala sakit penyakit semua manusia akan hilang, karena akan masuk ke dalam Kerajaan ANAK Daud.

Tetapi orang Yahudi, bangsa yang Tuhan pilih sebagai TPDK, justru yang menuntut agar  Sang Mesias disalibkan.  Mereka bahkan berkata, biarlah darahNya ditanggungkan pada anak cucu mereka. Bangsa Yahudi gagal menyambut Sang Juruselamat yang dijanjikan, sudah pasti tidak bisa menjadi pemberita kedatangan Sang Juruselamat kepada seisi dunia. Tugas memberitakan Kabar Baik (Injil) kepada dunia hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berhasil mengenal Sang Juruselamat dan menerimaNya.

START AWAL KEKRISTENAN

Sesungguhnya JEMAAT PERJANJIAN BARU adalah proyek Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia setelah bangsa Yahudi menolak Mesias yang dijanjikan. Ibadah simbolistik, ritualistik dan jasmaniah PL dihentikan karena sesungguhnya Sang Hakekat yang disimbolkan telah tiba dan telah ditolak. Tuhan selanjutnya menghendaki penyambahan yang bersifat roh dan kebenaran (Yoh.4:23).

Kekristenan mulai dalam kondisi teraniaya seperti Juruselamatnya yang disalibkan. Semua orang yang menyambut Yesus Kristus sebagai Juruselamat pasti berhadapan dengan kelompok yang menolakNya, yang telah menyalibkanNya.

Tetapi jelas sekali bahwa Tuhan menyertai EKKLESIA (kumpulan) orang yang percaya kepadaNya, dan akan memakai EKKLESIA ini sebagai Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK) sampai Dia kembali menjemput mereka. Sistem ibadah orang yang berkumpul DALAM NAMANYA ini bukan lagi jasmaniah melainkan secara rohaniah, menyembah dengan hati bukan lagi dengan badan.

Sistem ibadah PB telah berbeda dari sistem PL, maka otomatis kitab PL tidak bisa jadi patokan lagi. Oleh sebab itu jemaat bertekun di bawah pengajaran para Rasul Kristus (Kis.2:42). Dan Tuhan menurunkan wahyu kepada para Rasul, juga memberikan sebagian Rasul inspirasi untuk menulis. Pengajaran lisan para Rasul ada untuk orang percaya saat itu sedangkan TULISAN Rasul adalah untuk orang percaya di masa depan setelah para Rasul pulang ke Sorga.

Kitab PL tentu hanya sebagai rujukan untuk mengetahui pasti bahwa Yesus adalah betul-betul Mesias, Sang Juruselamat. Tetapi untuk sistem ibadah baru yang secara rohani dalam kebenaran, serta berbagai pemahaman tentang Perjanjian Baru yang sudah berbeda dari sistem Perjanjian Lama, langsung diwahyukan kepada para Rasul.

Jemaat (EKKLESIA), bermunculan di mana-mana, sedangkan jumlah Rasul terbatas maka dapat dimaklumi jika timbul masalah karena ketidaktahuan. Tuhan menginspirasikan pengajaran kepada Rasul untuk dituliskan dan kirim ke berbagai jemaat lokal yang memerlukannya, hasilnya ialah surat-surat dari surat Paulus kepada jemaat di Roma sampai surat Yudas.

Akhirnya selesailah seluruh kitab PB, 27 kitab, yang ditutup dengan wahyu terakhir kepada Rasul terakhir, yaitu kitab Wahyu. Kitab Perjanjian Baru ini adalah semacam buku manual untuk seluruh jemaat Perjanjian Baru. Semua jemaat Perjanjian Baru mulai dari yang paling awal harus diukur dengan buku manual ini jika ingin menilainya. Adalah kesalahan besar jika seseorang bukannya memakai buku manual sebagai patokan melainkan memakai tindak-tanduk jemaat awal sebagai patokan. Segala hal tentang jemaat paling awal yang tertulis di Kisah Para Rasul (KPR), itu belum tentu benar karena itu keadaan jemaat di saat manual handbooknya belum selesai.

Contoh, sampai pasal 10 KPR, Petrus masih tidak mau makan daging babi, berarti masalah makanan haram belum tuntas dipahami. Rasul Paulus setelah perjalanan misi dua kali, ketika tiba di Yerusalem masih dipaksa melakukan upacara pentahiran di Bait Allah. Lukas diinspirasikan penulisan Kisah Para Rasul (KPR), agar kita tahu kondisi ketika jemaat awal didirikan. Tuhan sama sekali tidak bermaksud agar orang Kristen di kemudian hari mencontoh jemaat Yerusalem.

Alkitab Patokan Satu-satunya

Ketika Alkitab selesai ditulis, maka semua jemaat sepanjang masa harus menjadikan Alkitab satu-satunya PATOKAN kebenaran. Alkitab adalah buku manual jemaat yang harus dipatuhi semua jemaat sepanjang masa.

Iblis dengan segala daya upaya membelokkan gereja agar berada di bawah kendalinya dan melakukan kehendaknya. Caranya? Pertama, hilangkan hikmat di kepala para pemimpin gereja agar mereka tidak paham bahwa HARUS MENJADIKAN ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KEBENARAN. Ia memajukan orang-orang yang tidak lahir baru jadi pemimpin maka mereka pasti akan bertindak kacau. Dan kedua, suguhkan berbagai alternatif otoritas tambahan agar standar kebenaran menjadi kacau, antara lain TRADISI dan Kebiasaan yang terbangun melalui waktu, bahkan tuturan lisan Para Rasul. Bahkan lebih dahsyat lagi ia merangsang pemimpin gereja untuk menjadikan hasil sidang ini dan itu sederajat Alkitab, atau dekrit pemimpin dijadikan sederajat dengan Alkitab.

Saking tak berhikmatnya ada sebagian orang yang berkata bahwa firman Tuhan itu bukan Alkitab saja, lalu mereka merujuk Yohanes 20:30, bahwa masih ada banyak firman Tuhan yang tidak tertulis di Alkitab. Padahal maksud Yohanes, memang tidak mungkin menuliskan SEMUA yang dilakukan Yesus. Tetapi semua yang tertulis adalah firman Tuhan dan yang tidak tertulis memang sesuatu yang tidak diberitahukan, dan yang tidak perlu diketahui.

Ketika pemimpin gereja, dan pengajar Alkitab, tidak menjadikan Alkitab SATU-SATUNYA OTORITAS KEBENARAN, sudah pasti gerejanya akan keluar dari kebenaran yang Tuhan inginkan. Sebuah rumah jika dibangun dengan dua macam alat ukur, sebentar pakai inci dan sebentar pakai centimeter, sudah pasti rumah yang dihasilkan akan kacau. Stasiun Luar angkasa internasional (ISS), yang dibangun oleh Rusia dan AS, ketika di luar angkasa hampir tidak dapat disambungkan karena bagian penyambung yang di pihak Rusia bentuknya persegi sedangkan yang dari AS bentuknya bulat.

Bukan hanya semua jemaat sekarang harus patuh pada Alkitab SAJA, bahkan jemaat mula-mula di Yerusalem bisa dinilai dengan Alkitab. Contoh, ketetapan hasil sidang Yerusalem yang ditulis di pasal 15, itu ada yang benar dan ada yang salah.

Kis. 15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah, 20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

Dari sejumlah hal yang disimpulkan, hanya satu saja yang sesuai dan selaras serta harmonis dengan seluruh kebenaran Kitab Perjanjian Baru, yaitu tentang PERCABULAN. Mengenai makanan yang telah dicemarkan berhala, daging binatang yang mati dicekik dan darah, TIDAK SESUAI inti kebenaran Perjanjian Baru. Artinya, jemaat mula-mula saat itu belum mengerti kebenaran PB yang seutuhnya karena buku manual belum selesai.

Bahkan Rasul Paulus, pribadi yang banyak menerima pewahyuan, sampai Kisah Para Rasul pasal 21, masih mau melakukan pentahiran di Bait Allah. Bayangkan, jika di zaman jemaat PB kita masih perlu upacara PENTAHIRAN, berarti kita masih perlu Bait Allah dan perangkat Imam dan Lewi yang bertugas. Kekristenan tidak bisa murni, dan kebenaran ibadah Hakekat Rohaniah dalam Kebenaran tidak bisa tegak jika Bait Allah tidak dihancurkan. Lihatkah pembaca betapa pentingnya peristiwa PENGHANCURAN BAIT ALLAH oleh Jenderal Titus?

Jadi, gereja mula-mula bukan gereja YANG PALING BENAR yang boleh dijadikan patokan. Apa yang tercatat di Kisah Para Rasul itu hanya memberitahu kita bahwa itulah yang terjadi pada saat-saat awal kekristenan. Justru sebenarnya gereja awal itu adalah gereja yang bisa diibaratkan mobil pertama dirakit dan yang sedang diuji coba. Pabriknya sedang menyusun konsep mobil terbaik dan akan dituangkan ke dalam sebuah buku manual yang lengkap sempurna. Setelah buku manual itu selesai, semua mobil harus berpatokan pada manual itu, dan dalam hal gereja buku manualnya ialah Alkitab.

Banyak orang Kristen tidak memahami betapa pentingnya IMAN YANG MEMILIKI PATOKAN YANG TEPAT DAN YANG PASTI.  Sebaliknya Iblislah pihak yang sangat paham bahwa jika orang Kristen memiliki patokan iman demikian ia akan kesulitan menyesatkan mereka. Oleh sebab itu ia berusaha keras mempengaruhi orang Kristen agar bisa tertipu.

Iblis mempengaruhi kelompok orthodox untuk menambahkan TRADISI, KONSILI, HASIL SIDANG ini dan itu, DEKRIT PEMIMPIN mereka, untuk mengacaukan konsep bahwa Alkitab satu-satunya patokan kebenaran. Kelompok LIBERAL dipengaruhi iblis untuk mengacaukan Alkitab dengan “ILMUWAN” seperti Charles Darwin, dan juga para Archeolog. Penentangan terhadap Alkitab berkembang ke berbagai ilmu yang tidak murni dan tidak faktual.

Pada kelompok Kharismatik iblis menggiring mereka lari dari prinsip Alkitab satu-satunya patokan kebenaran ke berbagai fenomena roh. Karena iblis memang makhluk roh, tentu dia ahli karena itu dunianya dan dia dengan sangat gampang menipu manusia yang rela masuk ke alam roh. Akhirnya mereka bisa dihasut untuk percaya pada mimpi, penglihatan, bahkan mereka percaya pada suara bisikan yang tidak mungkin mereka identifikasi sumbernya.

KESIMPULAN

Tuhan melalui kerja Roh Kudus yang menginspirasikan Kitab Perjanjian Baru (PB), TELAH MENYELESAIKAN BUKU MANUAL untuk gerejaNya. Dan Tuhan menghendaki semua gerejaNya berpatokan pada kitab PB karena kitab PB adalah manual khusus untuk jemaat PB yang sistem ibadahnya sudah bersifat Hakekat, Rohaniah dalam Kebenaran. Kitab PL adalah firman Tuhan dan kitab manual untuk sistem ibadah Simbolistik, Ritualistik dan Jasmaniah. Kitab PL masih kita pakai karena banyak sekali manfaatnya, diantaranya untuk mengetahui secara tepat hal-hal yang telah dinubuatkan sebelumnya dan penuh pengajaran rohani.

Intinya, kitab PL dan PB adalah firman Tuhan yang menjadi patokan bagi jemaat Tuhan. Gereja manapun yang keluar dari buku manual yang telah diberikan Tuhan, cepat atau lambat pasti akan sesat. Ada kelompok yang menambahkan patokan imannya dengan TRADISI, KONSILI, HASIL SIDANG ini dan itu, DEKRIT PEMIMPIN mereka. Dan ada kelompok yang tidak percaya bahwa Alkitab adalah buku manual gereja dari Tuhan. Mereka lebih percaya pada “ilmu pengetahuan” yang tidak murni dan tidak faktual. Mereka melihat Alkitab banyak salah, dan “ilmuwan” justru banyak benarnya.

Kemudian juga ada kelompok yang tidak memegang teguh prinsip bahwa Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan, buku manual satu-satunya untuk jemaat. Mereka keluar mengejar alam roh sehingga dituntun iblis masuk ke alamnya, yaitu alam roh. Mereka percaya pada mimpi, penglihatan, bahkan bisikan, yang mereka tidak mungkin bisa pasti sumbernya.

Saya menulis semua ini dengan kasih Kristus, agar di masa puncak penyesatan ini masih ada yang bisa disadarkan. Kiranya Tuhan memberi hikmat kepada pembaca.

Manado, 12 Juli 2019
Dr. Suhento Liauw
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *