Topik tentang FREEWILL atau KEHENDAK Bebas, adalah topik yang sudah dibahas oleh theolog sepanjang masa dan sudah ada banyak bukunya. Namun, agar pembaca tak perlu membaca buku yang tebal-tebal, saya mencoba meringkasnya untuk Anda.
Dua Makhluk Diberi FREEWILL
Sesungguhnya semua makhluk termasuk binatang juga diberi FREEWILL, sekurang-kurangnya kehendak bebas untuk memilih makanan, mau pergi ke arah mana, dll. Namun hanya dua makhluk yang diciptakan dengan kemampuan berpikir sampai tingkat kesadaran diri (Self-consciousness). Kita tidak tahu banyak tentang malaikat, namun jika malaikat bisa menentang Allah, berarti dia diberi FREEWILL karena jika tidak maka akan berarti Allah sendiri yang membuat mereka menentangNya.
Manusia adalah makhluk yang sangat istimewa karena diciptakan sesuai dengan gambar (tselem) dan rupa (demûth) Sang Penciptanya (Kej. 1:26). Dapat disimpulkan bahwa dari segala makhluk ciptaan Allah, manusia adalah yang paling mirip dengan Allah. Manusia diciptakan dengan komposisi TRITUNGGAL yaitu tubuh, jiwa dan roh. Dan keistimewaan lain lagi ialah diberikan kemampuan berpikir yang sampai tingkat sadar diri bahkan mampu menciptakan dalam batas tertentu. Itulah sebabnya manusia bisa bikin burung dua ratusan ton yang bisa terbang ke angkasa, bahkan manusia bisa pergi ke luar angkasa.
Tuhan memberi tugas kepada pasangan manusia yang pertama untuk menamai segala makhluk lain, dan mengendalikan mereka. Dari sini sudah terlihat jelas bahwa manusia diberi FREEWILL untuk memutuskan sesuatu. Dan manusia ditempatkan di sebuah taman yang indah dengan perintah yang jelas, boleh memakan semua buah di taman, dan tidak boleh memakan buah pengetahuan baik dan jahat. Hampir tidak ada orang waras yang gagal melihat bahwa Allah memberikan FREEWILL kepada manusia. Karena adalah hal yang sangat konyol untuk memberikan perintah dan melarang makhluk yang tidak ada freewillnya.
Setelah Kejatuhan, Manusia Punya Freewill?
Akhirnya Adam & Hawa dengan freewill mereka telah memilih tidak mematuhi Allah, dan mereka percaya kepada iblis bahwa jika mereka memakan buah terlarang, mereka akan menjadi Allah. Terlalu konyol untuk menyingkirkan FREEWILL dalam keputusan Adam & Hawa, dan mengatakan bahwa Allah sendiri yang menetapkan mereka menentang diriNya.
Adalah fakta bahwa memakan buah terlarang adalah keputusan FREEWILL Adam & Hawa, sama sekali bukan ketetapan Tuhan. Penuduhan bahwa Allah yang menetapkan tindakan mereka adalah ide iblis yang bermotif mengajak makhluk cerdas menentang Allah serta menyalahkan Allah dalam semua tindakan mereka.
Ada Calvinis yang akal sehatnya lumayan bagus berkata bahwa saat manusia belum jatuh, memang manusia ada freewill, tetapi setelah kejadian freewill manusia hilang karena telah mati secara rohani. Mereka menafsirkan bahwa saat Adam jatuh, tidak segera mati karena yang Tuhan maksud dengan mati di situ ialah mati rohani. Tetapi, jika dibaca dan diteliti baik-baik, sangat jelas bahwa Tuhan tidak memaksudkan bahwa buah itu adalah buah racun, melainkan jika mereka memakannya maka mereka akan dihukum mati, bukan mati keracunan.
Ada kebenaran rohani yang tersembunyi yang gagal dipahami banyak orang, yaitu bahwa hukuman untuk Adam dan Hawa sesungguhnya langsung dialihkan kepada Sang Juruselamat.
18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. 19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. (Rom 5:18-19).
Hukuman atas kesalahan Adam akan ditanggung oleh Sang Juruselamat, Yesus Kristus di kayu salib. Adam masih hidup 930 tahun, kemudian mati. Kematian Adam dan seluruh keturunan Adam itu karena tidak berhasil makan buah kehidupan.
Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” (Kej.3:22).
Ayat terkutip di atas menunjukkan bahwa sekalipun sudah memakan buah terlarang, jika Adam & Hawa berhasil memakan buah kehidupan maka mereka akan hidup selama-lamanya. Dan ini artinya bahwa hukuman mati Adam & Hawa itu tidak dilaksanakan kepada mereka, bahwa kematian mereka itu karena kegagalan mereka memakan buah kehidupan, sehingga tubuh mereka kehabisan energi dan mati.
Apakah mereka kehilangan kesadaran diri? Sama sekali tidak! Dan apakah mereka kehilangan freewill sebagai makhluk yang segambar dan serupa dengan Sang pencipta? Sama sekali tidak. Mereka menjadi sangat pintar, tahu yang baik dan yang jahat, bahkan Allah berkata bahwa Adam & Hawa sudah menjadi salah satu dari Allah Tritunggal.
“Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat;”
Apakah manusia seperti mayat? Sama sekali tidak! Apakah manusia kehilangan kesadaran diri, dan kehilangan freewill? Sama sekali tidak!
Silahkan membaca kitab Ulangan pasal 30, Tuhan menghimbau orang-orang Yahudi untuk memilih berkat dan jangan memilih kutuk. Tuhan menyuruh orang Yahudi memilih kehidupan jangan memilih kebinasaan. Ketika Yoshua sudah tua, dia mengumpulkan orang-orang Yahudi dan menyuruh mereka memilih.
”Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yos 24:15).
Adalah kesalahan yang sangat fatal ketika gereja mengajarkan bahwa manusia tidak memiliki freewill, bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh Tuhan, bahkan kejatuhan Adam pun telah Tuhan tetapkan, dengan hanya berdasarkan nalar filsafat bahwa Allah maha kuasa dan maha tahu.
Jika manusia setelah kejatuhan kehilangan freewill, maka semua kejahatan manusia tidak bisa dituntut tanggung jawab, dan tindakan manusia dalam penyembahan berhala tidak bisa disalahkan. Ini bukan cuma tidak masuk akal, melainkan sangat konyol. Dulu saya belum menyimpulkan bahwa ada iblis ikut campur tangan dalam memunculkan pengajaran ini. Tetapi setelah saya mendalami, akhirnya saya menjadi semakin jelas bahwa sesungguhnya pengajaran PREDESTINATION yang menekankan pada pemilihan Allah atas dasar kedaulatan Allah dan kenihilan freewill manusia adalah bersumber dari iblis. Karena sampai di ujungnya Allah adalah pribadi yang paling jahat bahkan bengis, yang memilih orang-orang tertentu tanpa alasan (unconditional) untuk disiksa di Neraka selamanya. Coba perhatikan ayat-ayat berikut.
Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku. (Yer.7:31).
Mereka telah mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi Baal untuk membakar anak-anak mereka sebagai korban bakaran kepada Baal, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan atau Kukatakan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku. (Yer.19:5).
Sekalipun setelah kejatuhan manusia Allah menyatakan bahwa segala bentuk penyembahan berhala, dan kejahatan serta kekejaman manusia, tak pernah diperintahkanNya, bahkan tak pernah timbul dalam hati Allah. Theologi yang mengajarkan bahwa Allah menetapkan segala sesuatu termasuk segala kejahatan dan kebejatan, adalah fitnah semata-mata.
Tuhan Yesus sebelum pulang ke Sorga dengan sangat jelas memberi perintah untuk PERGI memberitakan Injil. Apakah kepada makhluk yang tidak bisa ambil keputusan untuk dirinya? Apakah kepada robot, atau mereka bahkan berkata kepada mayat? Betapa menghina Tuhan bahwa Dia perintahkan untuk memberitakan Injil kepada MAYAT, karena manusia yang paling bodoh saja tidak perintahkan orang pergi berbicara kepada mayat.
Setelah Diselamatkan Injil, Manusia Punya Freewill?
Calvinisme adalah ajaran iblis yang sangat dahsyat, hampir tidak ada kekristenan yang lolos dari Calvinisme. Profesor saya yang mengajar pelajaran Sejarah Baptis berkata bahwa Spurgeon saja memegang dua poin dari TULIP (two points Baptist), yaitu Total Depravity dan Perseverance of the Saints (OSAS). Dan sampai hari ini ada banyak orang Baptis yang terjerat oleh OSAS.
Saya, selidiki, sesungguhnya penyebab mereka ngotot OSAS ialah karena mereka melawan Pantecostalism yang mengajarkan bahwa setiap kali jatuh ke dalam dosa maka mereka telah hilang keselamatan, dan hari Minggu mereka harus maju ke depan jemaat untuk terima Yesus lagi. John R. Rice, tokoh Baptist – editor The Sword of the Lord, menulis sebuah buku yang berjudul Once Saved Always Saved (OSAS), melawan konsep Pantecostalisme yang salah itu. Dan hasilnya menyebabkan sebagian orang Baptis tersumbat otaknya sehingga tidak memahami bahwa manusia adalah makhluk yang Tuhan ciptakan dengan Kehendak Bebas (Freewill), dan tidak pernah berubah sampai nanti di Sorga.
Sebelum kejatuhan manusia adalah makhluk yang diberi Kehendak Bebas (freewill), dan setelah KEJATUHAN tetap memiliki Kehendak Bebas, demikian juga setelah diselamatkan oleh Injil manusia tetap memiliki Kehendak Bebas. Sebagian Calvinis karena terlalu sulit membantah akhirnya mengakui bahwa manusia sebelum kejatuhan ada freewill, tetapi setelah kejatuhan menjadi mayat. Sebagian lagi, termasuk sebagian Baptis percaya setelah kejatuhan manusia tetap makhluk cerdas yang bebas bukan mayat maka mereka pergi sebagai misionaris memberitakan Injil agar manusia yang bisa berpikir bebas bisa mengambil keputusan percaya dan diselamatkan, namun tetap ngotot bahwa sesudah diselamatkan manusia yang telah lahir baru tak punya freewill lagi.
Bagaimana bisa masuk akal untuk menghimbau makhluk yang tidak berkehendak bebas untuk TETAP SETIA? Bagaimana bisa masuk akal memerintahkan makhluk yang tidak berkehendak bebas untuk saling mengasihi? Bagaimana bisa masuk akal untuk mendorong makhluk yang tidak ada kehendak bebas melakukan sesuatu dengan imbalan akan diberi hadiah surgawi? Bagaimana bisa masuk akal untuk melarang makhluk yang tidak ada kehendak bebas dan akan dihukum jika mereka melanggar? Kelihatannya para Calvinis adalah orang-orang yang kehilangan akal sehat atau orang-orang yang berhasil ditipu oleh iblis melalui filsafat yang sesungguhnya sangat konyol.
Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! (1Kor.16:13).
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. (Ibr.12:15)
Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (Ibr.10:35).
Perhatikan, semua ayat yang terkutip di atas, hanya bisa masuk akal untuk makhluk yang berakal budi, bisa berpikir, dan yang punya kehendak bebas untuk membuat keputusan. Orang yang telah diselamatkan pun tetap bisa menjauh dari kasih karunia, dan bisa melepaskan iman kepercayaannya karena masih ada kehendak bebas (freewill), maka itu perlu berjaga-jaga.
Freewill Manusia dan Kedaulatan Allah
Lalu, apakah freewill manusia bisa mengganggu atau membatalkan atau mengurangi kedaulatan Allah? Ingat, freewill manusia itu PEMBERIAN Allah bukan hasil kudeta manusia. Allah Sang Pencipta yang memutuskan menciptakan makhluk yang SEPERTI diriNya, yang sesuai gambar dan rupaNya. Dan Allah yang Maha Tahu memang sudah tahu duluan segala hal yang akan terjadi dengan kehendak bebas manusia itu. Allah tahu bahwa manusia dengan freewillnya akan menentangNya, namun Dia juga tahu bahwa ada sebagian manusia nanti yang akan dengan Freewill mereka menyambut kasihNya, dan dengan freewillnya memuji, mengasihi serta memuliakanNya.
Bagaimana dengan kemahakuasaan Allah, apakah terganggu oleh freewill manusia? Sama sekali tidak! Allah cukup dengan satu kata penduduk Sodom dan Gomorrah langsung jadi abu. Allah sendiri yang memutuskan memberikan kebebasan kepada manusia untuk memutuskan sesuai hatinya dan pikirannya. Manusia yang memilih menentang Allah sama sekali tidak merugikan Allah apalagi menyakiti Allah. Ketika manusia memakai freewillnya menentang Allah, maka yang rugi, yang sakit bahkan yang akan binasa adalah manusia itu sendiri.
Ketika penduduk Yerusalem menolak Yesus Kristus, siapakah yang rugi dan siapakah yang kemudian menderita dan binasa? Mereka sendiri rugi besar dan binasa.
“Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. (Mat 23:37).
Setelah membaca ayat-ayat Alkitab seperti terkutip di atas, hanya pengikut buta John Calvin yang bisa tetap ngotot percaya bahwa manusia tak punya FREEWILL, dan segala sesuatu telah Tuhan tetapkan sejak kekekalan minus waktu.
KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk khusus yang diciptakan sesuai dengan GAMBAR dan RUPA Sang Penciptanya, memiliki inteligensi sampai tahap sadar diri, dan diberikan kebebasan untuk memilih sesuai keputusan hati dan pikirannya.
FREEWILL (kehendak bebas) ini sejak diciptakan tidak hilang walau setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan setelah diselamatkan oleh Injil kasih karunia PUN freewill manusia masih tetap ada, oleh sebab itu sekalipun jatuh ke dalam dosa, namun diingatkan untuk tidak MENJAUH dari kasih karunia, dan tidak MELEPASKAN kepercayaan, melainkan tetap setia dalam keadaan apapun.
Bahkan ketika di Sorga nanti kita tidak menjadi robot atau patung tetapi menjadi seperti malaikat yang tetap punya freewill. Lalu, apakah ada yang mau memberontak dengan freewillnya? Terlalu bodoh, dungu, dan idiot jika sudah di Sorga masih mau memberontak dan pergi ke Neraka. Semua penghuni Sorga akan menikmati kemuliaan Allah, kenikmatan Sorga dan dengan bahagia akan terus memuji Allah dengan keinginan hati masing-masing yang bebas (free). Halleluyah Maranatha!
Jakarta, 7 Agustus 2024
DR. SUHENTO LIAUW, D.R.E., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<https://drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org/>
Youtube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!