SEMBAHYANG KUBUR

Semua suku bangsa setuju bahwa kita perlu menghormati nenek moyang kita, dan kita harus menjunjung tinggi mereka, apalagi leluhur kita yang telah bersusah payah berjuang bagi kita. Tidak ada satu kebudayaan suku manapun yang tidak menghormati dan menjunjung tinggi leluhurnya.

Sikap menjunjung tinggi leluhur ini berlanjut dari saat mereka masih hidup sampai sesudah mereka mati. Akhirnya hormat dan kasih sayang berlanjut terus walau leluhur kita telah lama meninggal. Ada suku bangsa yang mengawetkan jasad leluhur menjadi mummi, ada yang melukis mereka, dan ada yang membuat patung agar selalu mengingat mereka karena zaman dulu belum ada alat potret apalagi video. Kasih dan penghormatan, pengenangan akhirnya berlanjut dari rumah sampai ke kuburan.

Tercampur Mistik & Takhayul

Karena sangat mengasihi leluhur, ayah ibu, kakek nenek dan seterusnya, mendorong orang-orang rutin mengunjungi kuburan mereka. Tentu ini sangat baik jika itu untuk mengenang mereka, mengingat nasihat mereka, bahkan harapan mereka. Tetapi kemudian hal-hal mistik dan takhayul ikut masuk, sehingga mereka mulai bergumam, berbicara kepada yang sudah lama meninggal. Mereka mulai berpikir bahwa ayah ibu mereka yang tulang belulangnya di dalam kuburan bisa mendengar ucapan mereka. Terlebih lagi ketika di antara mereka mulai mendapat mimpi, mendapat pesan tentang ini dan itu melalui mimpi, bahkan keinginan mereka yang belum tercapai.

Iblis tentu tidak tinggal diam, apalagi ketika dia mencium kesempatan untuk menyusupkan konsep mistik dan takhayul ke dalam pikiran manusia, bahwa manusia yang sudah mati rohnya gentayangan dan masih pulang ke rumah. Konsep mistik dan takhayul ini dikembangkan lebih dramatis lewat film. Dan iblis mendukung semua mistik dan takhayul itu dengan penampakan, dan berbagai maneuver. Ada permainan Jelangkong yaitu pemanggilan arwah yang sesungguhnya adalah tipu muslihat iblis yang datang dan berperan sebagai arwah dari orang mati yang dipanggil.

Mistik dan takhayul berkembang dan mendorong orang bawa makanan ke kuburan, memanggil-manggil leluhurnya untuk makan, dan dilakukan setahun sekali atau beberapa kali. Mereka tidak peduli bahwa makanan itu akan dilahap anjing atau binatang lain, atau membusuk setelah mereka tinggalkan. Hal itu mereka lakukan sesungguhnya lebih untuk memuaskan perasaan mereka terutama bagi anak-anak atau keturunan yang semasa masih hidup kurang berbakti malah telah menyedihkan leluhur mereka yang telah meninggal. Mereka pergi ke kubur bawa makanan, bakar uang, untuk mengobati rasa bersalah mereka.

Konsep Kristen Alkitabiah

Kristen alkitabiah percaya pada pengajaran Alkitab, setelah kematian Yesus Kristus, orang mati zaman PB berbeda dari yang mati zaman PL. Di zaman PL orang mati pergi ke alam maut (Sheol) dan di tempat itu terbagi dua kompartemen, ada yang tempat yang senang (Abraham & Lazarus) dan ada tempat yang sudah (orang kaya). Di zaman PB orang yang meninggal roh dan jiwa mereka tidak gentayangan, melainkan langsung segera ke Sorga (Firdaus) atau Neraka (Hades). Mereka yang PERCAYA bahwa seluruh dosanya telah diselesaikan oleh Yesus melalui penghukuman yang dijalaniNya di kayu salib, jiwa dan roh mereka langsung ke Sorga, pada detik putus nafasnya. Sedangkan mereka yang TIDAK percaya bahwa Yesus mati disalibkan menanggung dosanya adalah tetap orang berdosa yang tidak bisa masuk Sorga yang maha kudus, maka roh dan jiwa mereka segera menuju Neraka detik saat nafasnya putus. Tidak ada roh dan jiwa manusia yang bergentayangan di dunia. Roh yang aktif menipu sana-sini adalah roh iblis yang belum Tuhan kirim ke Neraka.

Jadi, adalah kesalahan jika seseorang tidak memutuskan untuk bertobat dan percaya bahwa Yesus Kristus telah dihukumkan menggantikannya pada saat dia masih hidup. Ada orang yang sangat salah karena berpikir tunggu nanti di hadapan Allah baru tahu siapa benar dan salah, padahal saat putus nafas orang benar sudah langsung ke Sorga dan orang yang berdosa langsung ke Neraka. Jadi, kapan kita pastikan kita menjadi orang benar yang semua dosa kita terselesaikan? Ya, saat kita masih hidup di dunia ini, bukan saat sudah mati.

Bagaimana cara kita pastikan diri kita adalah orang benar? Tuhan memberikan dua hal yang sangat penting yaitu Alkitab yang adalah satu-satunya firmanNya, dan otak di dalam kepala kita yang membuat kita mampu berpikiran untuk mengetahui kebenaran. Di Alkitab telah diberikan petunjuk tentang mengapa manusia akan mati, itu adalah karena Adam dan Hawa nenek moyang kita jatuh dalam dosa, dan mereka gagal makan buah pohon kehidupan sehingga akan mati. Dan saat kita mati roh dan jiwa kita terpisah dari tubuh kita. Tubuh kita membusuk maka perlu dikubur, sedangkan roh dan jiwa kita jika tidak berdosa karena telah diselesaikan Yesus maka akan masuk Sorga, sedangkan jika roh dan jiwa kita berdosa namun tak terselesaikan melalui penghukuman yang dijalani Yesus maka akan pergi ke tempat yang sebenarnya diuntukkan bagi iblis, yaitu Neraka. (Mat. 25:41).

Manusia dibohongi iblis bahwa dengan melakukan amal dan perbuatan baik, dosanya akan hilang, atau melakukan berbagai ritual bahwa itu akan menghilangkan dosanya, misalnya bahwa mandi di sungai Gangga dosanya akan hilang, bahwa mencium batu tertentu akan menghilangkan dosa. Padahal menurut Alkitab hanya ada satu cara dosa dihilangkan, yaitu dengan menghukum dosa itu dengan hukuman mati (Rom. 6:23). Dosa seluruh umat manusia harus dijatuhi hukuman mati, pada SESEORANG yang tidak berdosa. Maka sejak kejatuhan Adam dan Hawa, Allah berjanji akan kirim manusia (seseorang) yang tidak berdosa itu sebagai Juruselamat, dan Dia akan dilahirkan dari keturunan Hawa.

Sang JURUSELAMAT kemudian datang dan diberi nama Yesus yang artinya Allah Jehovah Menyelamatkan. Dialah satu-satunya manusia yang tidak berdosa, dan kemudian dia mewakili seluruh umat manusia menerima penghukuman atas dosa umat manusia, di kayu salib dan Dia turun ke Neraka mengumumkan bahwa Dia telah menggantikan umat manusia dihukumkan atas dosa seluruh umat manusia. Setiap orang orang percaya bahwa semua dosanya ditanggung olehNya akan dilihat oleh Allah sebagai orang yang tak berdosa lagi. Tindakan bertobat dan percaya tentu MENGECUALIKAN bayi yang belum bisa percaya, orang yang lahir idiot, cacat mental, down syndrome, mereka ini menerima benefit penebusan Yesus secara otomatis. Tetapi setiap manusia yang telah akil balik yang sudah berdosa atas kesadaran dirinya HARUS mengakui diri orang berdosa (bertobat) dan percaya (beriman) bahwa dosanya telah ditanggung Yesus dan bersyukur kepadanya, kemudian hidup mengasihiNya, serta melakukan hal-hal yang sesuai pertunjukanNya.

SIKAP Orang Kristen Terhadap Orang Mati

Jadi, setiap orang yang telah mengaku sebagai orang berdosa dan menyesal (bertobat) dan mengaminkan di dalam hatinya bahwa Yesus TELAH menanggung seluruh dosanya mewakilinya dihukumkan, maka dia adalah orang kudus (1Kor.1:2, Efe.1:1) dan dia juga disebut anak Allah (Yoh. 1:12), bahkan adalah Ciptaan Baru (2Kor.5:17). Orang demikian jika mati maka PASTI jiwa dan rohnya segera masuk Sorga. Sedangkan orang-orang yang tidak bertobat dan tidak percaya bahwa Yesus telah menggantikannya dihukumkan atas dosa-dosanya, ketika ia mati maka jiwa dan rohnya segera ke Neraka. Tidak ada roh dan jiwa yang gentayangan, yang pulang ke rumah cari makanan, meminta ini dan itu kepada manusia yang masih hidup. Ketahuilah bahwa semua itu adalah aksi iblis yang menipu agar mengacaukan konsep tentang keberadaan orang-orang yang telah mati.

Sikap orang Kristen berpengertian terhadap orang yang telah mati, kita sangat menyayangkan jika di saat orang tersebut masih hidup dia tidak bertobat dari dosa dan tidak mengaminkan bahwa Yesus dihukumkan menggantikannya, maka roh dan jiwanya telah pergi ke Neraka. Kita yang masih hidup tidak dapat lagi berbuat apapun untuknya, hanya bisa menyesalkan mungkin kita kurang gigih berjuang untuk menyadarkannya. Kita mengunjungi kuburannya untuk mengenangnya, mengingat kebaikannya, bahkan nasihat-nasihatnya, namun kita tidak dapat berbuat apapun untuk orang yang telah meninggal yang bisa membuatnya pindah dari Neraka ke Sorga atau sebaliknya. Mereka tidak makan lagi karena makanan berfungsi menunjang tubuh jasmani kita, sedangkan mereka sudah tidak memiliki tubuh jasmani lagi. Mereka juga tidak bisa menerima sesajian dalam bentuk dan wujud apapun lagi, mereka sudah di tempat mereka.

Kita patut mengenang mereka, menghormati mereka, mengingat mereka, mengingat akan kebaikan mereka, jasa-jasa mereka dan pengajaran-pengajaran baik mereka, dan menceritakannya kepada anak-anak kita, juga pengalaman kehidupan mereka dalam hal negatif dan positif untuk pelajaran hidup kita dan anak-anak kita. Boleh pergi ke kuburnya, untuk dibersihkan dijaga kelestariannya sebagai kenangan bagi anak-cucu kita.

Konsentrasi Kita Untuk Yang Masih Hidup

Mereka yang sudah meninggal tidak bisa lagi kita ubah nasib mereka, jangan dibohongi iblis bahwa mereka bisa dipindahkan dari Neraka ke Sorga melalui sumbangan kita untuk pembangunan gedung gereja. Dan doa-doa kita juga tidak bisa lagi mengubah nasib mereka. Intinya, tidak ada lagi yang bisa manusia hidup lakukan terhadap nasib mereka yang sudah meninggal, mereka telah memilih nasib mereka SEWAKTU MEREKA MASIH HIDUP. Jangan menuduh Allah yang menetapkan mereka ke Neraka, ini fitnahan terhadap Allah yang sangat amat keji. Allah telah berusaha menyelamatkan manusia hingga diriNya dilahirkan menjadi manusia, disalibkan, menderita amat sangat demi agar manusia memiliki jalan ke Sorga. Orang-orang PL yang percaya (beriman) kepada Juruselamat yang DIJANJIKAN yang masih di masa depan, mereka selamat, sedangkan orang-orang PB yang percaya (beriman) kepada Juruselamat yang TELAH DATANG dan disalibkan untuknya juga akan selamat.

Kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk kakek nenek kita yang telah meninggal, tetapi kita BISA berbuat banyak untuk anak dan cucu kita. Semua keputusan kita, tinggal di wilayah mana, menyekolahkan mereka dimana, bahkan bawa mereka ke gereja apa, dan teladan hidup kita akan mempengaruhi masa depan mereka hingga kekekalan. Jika kita merasa sudah berbuat cukup banyak dan usaha kita sudah final, toh tetap tidak bisa menyelamatkan mereka, maka satu-satunya yang bisa menghiburkan kita ialah usaha kita yang sudah maksimal, dan mereka pun tahu dan tidak akan menyalahkan kita dari posisi mereka di Neraka.

Di masa banyak orang tertipu oleh iblis untuk melakukan sesuatu yang salah terhadap orang yang sudah mati, dan melakukan banyak kegiatan salah di kuburan, harapan Tuhan ialah orang Kristen yang berpengertian berdiri menjadi saksi, menyinari mereka dengan kasih dan penjelasan sederhana dan gampang dimengerti, bukan menjadi bingung apalagi ikut-ikutan. Injililah mereka dengan penuh kasih, kita perlu berjuang dengan sekuat tenaga kita untuk orang-orang yang masih hidup. Maranatha!

Jakarta, 24 Juli 2025
DR. SUHENTO LIAUW, D.R.E., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *