MENGEJAR KEBENARAN

Banyak orang berpikir bahwa dia akan masuk Sorga, padahal tidak. Mengapa? Karena banyak orang berpikir dia sudah lahir baru, padahal belum. Sebab jika seseorang sudah sungguh-sungguh lahir baru, pasti Roh Kudus, Roh Kebenaran ada di dalam hatinya.

[1] Jika Roh Kudus atau Roh Kebenaran ada di dalam hati seseorang maka orang tersebut akan berusaha hidup kudus dan hidup benar.

[2] Jika Roh Kebenaran ada di dalam hati seseorang maka orang itu akan cinta kebenaran, dan tentu kebenaran yang sesungguhnya adalah kebenaran yang alkitabiah.

Sejak saya diselamatkan, saya sudah putar-putar ke berbagai gereja, semuanya dilakukan demi mencari kebenaran, bahkan menyerahkan diri untuk dididik sebagai hamba Tuhan.

[1]. Dulu sekali, saya menggembalakan jemaat dan belum mengerti kebenaran, hampir di setiap akhir kebaktian saya menutup kebaktian dengan mengangkat tangan melakukan doa berkat. Tetapi sejak saya tahu bahwa itu salah karena sekarang kita di zaman keimamatan setiap orang percaya, saya tidak berani lagi melakukannya, karena saya cinta kebenaran. Di zaman PL selain keturunan Harun tidak ada orang yang boleh mengangkat dirinya atau mengangkat orang lain menjadi imam. Di zaman PB jabatan Imam sudah ditiadakan karena Roh Allah telah tinggal di hati orang percaya dan dia sudah menjadi anak Allah, orang kudus. Tidak diperlukan imam lagi antara anak-anak Allah dengan Sang Bapa.

[2]. Ketika saya mengerti bahwa Alkitab adalah kanon tertutup, satu-satunya firman Tuhan, dan konsekuensinya ialah tidak ada lagi proses pewahyuan dalam bentuk apapun misalnya bahasa lidah, bernubuat, dll., maka saya tidak mau melakukan serta menyetujui hal-hal itu lagi.

[3]. Ketika saya tahu bahwa baptisan hanya untuk menjadi murid bukan untuk keselamatan, dan bahwa itu hanya dilakukan pada orang yang SUDAH beriman, maka saya tak mungkin setuju pembaptisan atas orang yang belum percaya termasuk pada bayi.

[4]. Intinya, sebagai seorang yang cinta kebenaran, saya berusaha mengejar kebenaran, dan meninggalkan hal yang saya sadari tidak benar. Masih ada banyak topik, dan ketika saya tahu suatu topik pengajaran yang saya sedang pegang dan ajarkan ternyata salah, saya tinggalkan dan saya beralih mempercayai dan memegang yang benar, sebagai perwujudan saya cinta kebenaran bahkan mengejar kebenaran. Saya banyak melakukan seminar Doktrinal, dan juga Block Class Doktrinal. Saya dapatkan banyak hal yang mengejutkan saya.

[A] Ada orang yang tahu ajaran yang benar namun tetap melakukan hal yang salah. Ini pertanda belum ada Roh Kebenaran di dalamnya walau betapa rajinnya dan hebat bergayanya sebagai orang Kristen.

[B] Ada orang yang sudah tahu adanya gereja yang benar, namun tetap berjemaat di gereja yang salah. Ini pertanda belum ada Roh Kebenaran di dalamnya walau betapa rajinnya dan bergayanya sebagai orang Kristen.

[C]. Ada orang yang sudah mendengar kebenaran dan berkata bahwa dia sudah mengerti kebenaran, namun tidak mencari jemaat alkitabiah. Seharusnya jika ada Roh Allah di dalamnya, Ia akan membuat orang tersebut rindu berkumpul dengan anak-anak Allah yang lain. Dia seharusnya mencari jemaat alkitabiah dan bergabung.

[D]. Ada orang yang sudah tahu bahwa hanya ada dua pilihan; Dia pindah ke tempat yang ada jemaat alkitabiah (beli ladang yang ada harta terpendam), atau dia pindahkan jemaat alkitabiah ke tempatnya artinya membantu berdirinya jemaat alkitabiah di tempatnya (bawa pulang mutiara). Seharusnya Roh Kebenaran di dalamnya akan selalu mendesaknya.

Ketika seseorang tahu ada yang lebih benar namun tidak mengejar yang lebih benar itu, saya mengamati, iblis akan menariknya semakin jauh dari kebenaran. Dan seringkali orang tersebut malahan menjadi pengkritik bahkan bisa berakhir dengan memusuhi kebenaran.

Bukanlah sudah berapa lama Anda jadi orang Kristen, tetapi sungguhkah sudah ada Roh Allah, Roh Kebenaran, di dalam Anda? Hanya Anda sendiri yang tahu kondisi hati Anda.

Camkanlah.

Jakarta, 4 Maret 2018
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE dan GBIA INDONESIA

Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *