BAHASA LIDAH & BAHASA ROH

 

Masalah bahasa lidah dan bahasa roh telah menjadi topik kontroversial sejak peristiwa Azusa Street, tahun 1906. Kita tidak bisa menghindari membahasnya jika kita ingin berkenan kepada Tuhan. Sebab, jika seluruh perkembangannya yang meluas ke seluruh dunia hingga ke Indonesia ini adalah dari Tuhan maka kita harus menyambutnya bahkan harus mengejarnya. Tetapi jika itu bukan dari Tuhan, maka kita harus menghindarinya bahkan menentangnya. Oleh sebab itu kita harus membahasnya secara seksama.

PERISTIWA PEMBAPTISAN ROH KUDUS

Kita tahu bahwa pada hari Pentakosta, yaitu lima puluh hari sesudah Paskah, terjadi pencurahan Roh Kudus atau Pembaptisan Roh Kudus. Pada saat itu terjadi λαλεῖν ἑτέραις γλώσσαις (lalein heterais glossais) berbicara bahasa lain, sesuai yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka. Hasilnya orang-orang dari berbagai daerah yang ada di lokasi mendengar para murid berbicara bahasa daerah mereka. Mereka berbicara dan orang-orang mendengar mereka berbahasa Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia dan lain lain (Kis 2).

Peristiwa murid-murid mengucapkan  berbagai bahasa hanya terjadi satu kali saja di Yerusalem. Ini adalah pembaptisan Roh Kudus, dan kemudian terjadi lagi tiga kali di tempat lain, yaitu di Samaria (Kis. 8), Yudea (Kis. 10), dan Efesus (Kis.19). Peristiwa pembaptisan Roh Kudus yang disertai berbahasa asing yang tercatat Alkitab hanya terjadi empat kali saja. Pada peristiwa di Yerusalem mereka mengucapkan berbagai bahasa yang dimengerti oleh sebagian yang hadir karena pada hari Pentakosta di Yerusalem ada banyak orang Yahudi yang telah merantau ke berbagai daerah yang pulang untuk menghadiri perayaan. Sedangkan peristiwa yang di Samaria, Yudea dan Efesus tidak dikatakan ada yang mengerti bahasa yang diucapkan. Tentu yang diucapkan mereka adalah salah satu bahasa di bumi, bisa jadi bahasa India, Batak, Jawa, maka orang yang hadir di lokasi tidak ada yang mengerti.

PERBEDAAN BAHASA LIDAH DARI BAHASA ROH

Baik yang di Kisah Para Rasul maupun yang di surat Korintus, kata Yunaninya yang dipakai ialah γλῶσσα λαλέω yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata SPEAKING IN TONGUE. Γλῶσσα (glossa) adalah kata Yunani yang artinya LIDAH (tongue) sedangkan λαλέω (laleu) itu kata Yunani yang artinya pengucapan (speaking). Jadi, istilah yang dipakai oleh Alkitab ialah γλῶσσα λαλέω yang artinya BAHASA LIDAH atau pengucapan LIDAH atau bahasa Inggrisnya SPEAKING IN TONGUE.

Sedangkan bahasa roh, πνεῦμα λαλέω (pneuma laleu) bentuk kata Yunaninya tidak ditemukan di dalam ALKITAB. Di Kalimantan Barat, juga di tempat-tempat lain sejak dulu ada dukun yang berbahasa roh, dan orang Hakka di Kalimantan Barat menyebutnya TATUNG. Biasanya ketika mereka kerasukan roh mereka berbahasa yang tidak dimengerti bahkan diri mereka sendiri pun tidak mengerti. Hebatnya, biasanya ada satu orang berdiri di sampingnya yang menerjemahkan kata-kata yang diberikan oleh ROH itu. Berbahasa roh ini adalah tanda bahwa orang tersebut sudah kerasukan, atau makhluk roh sudah ambil alih orang tersebut, dan orang-orang yang berkepentingan atau yang datang ingin menanyakan nasib, atau mau minta petunjuk, sudah boleh bertanya dan makhluk roh itu akan memberikan jawabannya.

Di Amerika Latin, para dukun Woodoo, juga melakukan hal yang sama, ketika mereka kerasukan roh, mereka mengeluarkan bunyi-bunyi yang tidak dimengerti orang di sekitar. Demikian juga dengan dukun-dukun di Afrika, semua yang kerasukan roh biasanya mengeluarkan bunyi yang tidak dimengerti. Ada yang mengeluarkan bunyi mengerang, bahkan ada yang mengaum-ngaum.

Mereka berbahasa roh karena mereka kerasukan makhluk roh, dan tidak ada yang mengerti ucapan mereka. Biasanya selain berbahasa roh, mereka juga bertingkah aneh. Terlihat oleh orang bahwa ada kuasa lain yang mengontrol, bukan cuma mengontrol lidahnya, melainkan juga seluruh tubuhnya.

Jadi, fenomena yang alkitabiah artinya yang sesuai Alkitab ialah BAHASA LIDAH γλῶσσα λαλέω speaking in tongue. Bahasa lidah yang tercatat di Alkitab dilakukan dengan tenang dan damai dan memiliki tujuan yang pasti.

Bagaimana dengan bahasa roh? Sesungguhnya TIDAK ADA di dalam Alkitab yang namanya bahasa roh atau πνεῦμα λαλέω speaking in spirit. Bahasa roh ditemukan di dunia roh, di kalangan perdukunan yang diberikan oleh makhluk roh. Di berbagai belahan bumi berbahasa roh adalah hal yang sudah umum ditemukan di kalangan perdukunan. Jadi, sesungguhnya bahasa roh itu adalah bahasanya makhluk-makhluk roh.

TUJUAN BAHASA LIDAH & BAHASA ROH

[1]. Tuhan memberikan bahasa lidah kepada para murid pada saat pembaptisan Roh Kudus, yaitu sebuah fenomena ajaib, untuk menyampaikan Injil kepada orang-orang Yahudi dari berbagai daerah yang masih ada di Yerusalem sehubungan dengan hari raya Pentakosta. Para murid BERBAHASA LIDAH dan yang mereka ucapkan adalah Injil. Jadi, bahasa lidah pertama kali terjadi tujuannya ialah sebagai bahasa untuk menyampaikan Injil.

[2]. Dalam surat Korintus, Rasul Paulus menasihatkan bahwa jika tidak ada penerjemah maka jangan berbahasa lidah di jemaat. Karena tidak ada yang mengerti maka itu tidak berguna bagi jemaat yang hadir. Artinya, bahasa lidah itu berfungsi sebagai alat pewahyuan. Kita tahu bahwa pada awal kekristenan belum ada kitab PB sedangkan kekristenan sudah berbeda dari Yudaisme, seperti anggur baru yang membutuhkan kirbat baru. Murid-murid awal sangat membutuhkan pengajaran sistem ibadah baru yang di dalam Roh dan kebenaran. Untuk memenuhi kebutuhan mereka, Tuhan menggerakkan seseorang bahasa lidah dan seseorang lain menerjemahkannya, maka itu adalah petunjuk yang langsung dari Tuhan. Jadi, bahasa lidah berfungsi sebagai alat pewahyuan.

[3]. Rasul Paulus juga berkata bahwa bahasa lidah tidak dimengerti oleh yang mengucapkannya, karena kalau mengerti tentu bukan bahasa lidah dan bukan fenomena ajaib (1Kor.14:2) melainkan bahasa biasa yang dipakainya sehari-hari. Tetapi tentu bukan bahasa malaikat apalagi bahasa makhluk roh, melainkan mungkin itu bahasa suku bangsa yang jauh dari wilayah Timur Tengah, misalnya bahasa Jawa atau bahasa Batak dll.

Mengapakah Tuhan menggerakkan lidah seseorang mengucapkan bahasa yang dirinya tidak mengerti? Rasul Paulus kasih tahu bahwa itu untuk orang yang tidak beriman.

1Kor.14:22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.

Mengapakah orang yang tidak beriman diberikan karunia bahasa lidah, bahasa yang tidak dimengerti? Sudah pasti bukan supaya mereka semakin tidak beriman, melainkan tentu sebaliknya, yaitu supaya mereka semakin beriman. Mengapakah berbahasa lidah bisa meningkatnya iman? Jawabannya, tentu bisa karena itu fenomena yang supranatural, yang sangat ajaib, yaitu seseorang tiba-tiba bisa berkata-kata dalam bahasa lain. Para dukun juga menjadikan bahasa roh sebagai petanda bahwa mereka sedang ditumpangi makhluk roh. Jadi, fungsi ketiga bahasa lidah ialah untuk mendongkrak iman. Dan itu dibutuhkan selagi Alkitab belum selesai. Kini iman orang Kristen dikuatkan dengan Alkitab bukan dengan fenomena ajaib lagi.

[4]. Tujuan bahasa roh yang diberikan oleh makhluk roh pada para dukun, baik seperti kepada dukun TATUNG di Singkawang sampai yang kepada dukun Woodoo dan cenayang di Afrika ialah untuk menunjukkan bahwa mereka sedang kerasukan makhluk roh.

[5]. Bahasa roh para dukun dan cenayang tujuannya untuk menunjukkan bahwa mereka siap beraksi. Jika mereka sedang dimintai jasanya untuk sesuatu maka bahasa roh itu sebuah pertanda bahwa sudah siap beraksi, orang tersebut sudah sedang kerasukan.

Jadi, Bahasa LIDAH itu dari Tuhan dengan tujuan yang jelas, sedangkan bahasa ROH itu dari kerasukan makhluk roh.

BERBAGAI MASALAH

Sesudah pencatatan di Kisah Para Rasul, selanjutnya tidak ditemukan pembahasan bahasa lidah di tulisan rasul lain selain Paulus.  Dan pembahasan bahasa lidah oleh Paulus tidak ditemukan di surat lain selain di surat kepada orang Korintus. Bahkan pembahasan tentang bahasa lidah di Korintus lebih bersifat negatif yaitu menegur kesalahan-kesalahan sehubungan dengan bahasa lidah.

1Kor.14:5  Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun. Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?

Paulus menasihati orang Korintus untuk tidak memakai bahasa lidah dalam jemaat karena tidak dimengerti jemaat sehingga mubazir. Orang-orang yang kerasukan makhluk roh tentu tidak akan menaati nasihat Alkitab bahwa tidak boleh bunyi di dalam pertemuan Jemaat jika tidak ada penerjemahnya. Mereka malahan sengaja membunyikan untuk pamer, bahkan ada yang di atas mimbar sambil pakai bahasa yang dimengerti kemudian mencampur sedikit-sedikit yang tidak dimengerti. Makhluk roh bekerja tanpa kontrol bertujuan untuk pamer dan mengacaukan suasana.

MASIH ADAKAH BAHASA LIDAH & BAHASA ROH?

[A]. Fungsi bahasa lidah sebagai alat pewahyuan sudah tidak dipakai Tuhan lagi sejak Alkitab selesai ditulis. Banyak orang Kristen tidak paham pengakuan iman bahwa ALKITAB SATU-SATUNYA FIRMAN TUHAN, KANON TERTUTUP adalah pengakuan iman yang lebih utama dari pengakuan iman yang lain termasuk Allah Tritunggal dan Yesus Kristus adalah Tuhan. Sebab semua pengajaran kekristenan didasarkan pada Alkitab, dan jika Alkitab bukan satu-satunya firman Tuhan, maka segala pengakuan iman yang lain tidak ada fondasi dan tak berguna. Pengakuan iman bahwa Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan mengandung arti bahwa proses pewahyuan hanya sampai kitab Wahyu, dan sesudahnya tidak turun wahyu lagi. Oleh sebab itu fungsi bahasa lidah sebagai alat pewahyuan juga selesai.

[B]. Fungsi bahasa lidah sebagai penguat iman juga sudah selesai setelah Alkitab selesai karena Alkitab Firman tertulis adalah penguat iman orang percaya sepanjang zaman. Dulu saat Alkitab belum selesai Tuhan pernah memakai fenomena bahasa lidah untuk menguatkan mereka yang lemah iman. Orang yang lemah iman diberi karunia bahasa lidah, sebuah fenomena ajaib agar imannya menjadi kuat. Tetapi setelah Alkitab selesai, orang percaya harus membaca Alkitab, mempelajari Alkitab untuk menguatkan imannya.

[C]. Fungsi bahasa roh yang diberikan oleh makhluk roh tidak pernah selesai, melainkan akan terus bahkan di akhir zaman akan semakin intens karena makhluk roh semakin aktif. Karena sifatnya show off maka sering dilakukan dengan fenomena heboh dan tindakan postur tubuh yang aneh atau abnormal seperti kejang-kejang, kepar-kepar, getar-getar, goyang-goyang kepala bahkan guling-guling dll.

KESIMPULAN

I. Banyak orang Kristen tidak membedakan antara bahasa lidah dan bahasa roh, padahal itu dua hal yang berbeda. Bahasa lidah γλῶσσα λαλέω (glossa laleu) yang artinya BAHASA LIDAH atau pengucapan LIDAH atau bahasa Inggrisnya SPEAKING IN TONGUE.  Sedangkan bahasa roh πνεῦμα λαλέω (pneuma laleu) tidak ditemukan di dalam Alkitab, dan ini adalah bahasa yang diberikan oleh makhluk roh. Jika di Alkitab bahasa Indonesia ditemukan kata bahasa roh, ketahuilah bahwa itu adalah kesalahan penerjemahan.

II. Bahasa lidah yang tercatat di Alkitab sudah berhenti sejak proses pewahyuan sampai kitab Wahyu. Alasannya karena Tuhan mau ALKITAB ADALAH SATU-SATUNYA FIRMANNYA dan sifatnya KANON TERTUTUP. Pengakuan iman bahwa Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan adalah pengakuan iman yang PALING UTAMA dalam iman kekristenan. Sudah pasti iblis berusaha keras mengganggu FONDASI iman kekristenan ini dengan aktivitas apa saja termasuk memberikan bahasa roh untuk menyampaikan wahyu tambahan supaya dengan demikian pengakuan iman kekristenan yang paling utama ini akan terganggu.

III. Tujuan makhluk roh memberikan bahasa roh adalah untuk show off, untuk mengganggu konsep bahwa proses pewahyuan sudah berhenti. Dengan memberikan bahasa roh yang akan berefek bahwa Alkitab bukan SATU2NYA FIRMAN TUHAN.

IV. Bahasa lidah sudah tidak ada. Bahasa roh yang banyak terjadi di masyarakat itu apa?   (1) Bahasa roh yang sering dijumpai bisa jadi diberikan makhluk roh. (2) Bahasa atau ocehan yang sering dijumpai bisa jadi karena psikologi, karena ada jenis penyakit jiwa yang simptomnya berbahasa tidak dimengerti. (3) Bahasa roh yang sering dijumpai bisa juga merupakan bunyi yang disengaja karena ikut-ikutan. Agar dianggap penuh Roh Kudus, dan sangat rohani, ada yang ikut-ikutan membuat bunyi seperti yang biasa didengar dari temannya. Hati-hati, kasus yang paling berat tentu bahasa roh yang disebabkan oleh makhluk roh.

Demikianlah penjelasan yang didasarkan pada Alkitab dan akal sehat, dan dengan kasih agar yang cinta kebenaran bisa mendapatkan kebenaran.

RBC, Kalbar, 8 Mei 2019
Dr. Suhento Liauw
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *