Topik tentang Roh Kudus adalah topik yang sangat penting dan tentu juga sangat menarik. Mengerti dengan baik tentang Roh Kudus adalah hal yang sangat penting dan baik. Sebaliknya salah mengerti tentang Roh Kudus bisa menyebabkan kefatalan bahkan kesesatan.
Nubuatan PL
Tentang Allah akan mencurahkan Roh Kudus menempati hati manusia, sudah dinubuatkan sejak nabi Yesaya (Yes.44:3). Dan juga dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel (36:27, 39:29). Nubuatan nabi Yoel adalah yang paling banyak dikutip karena itulah yang dikutip Petrus untuk menangkal tuduhan bahwa mereka sedang mabuk anggur manis.
Sekalipun dinubuatkan bahwa Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia, tentu maksudnya kepada manusia yang bersikap positif kepada program Allah, atau yang menerima Sang Mesias. Tuhan mengatakan bahwa JIKA mereka menerimanya, maksudnya Yohanes Pembaptis, dia adalah Elia (Mat.11:13-14) artinya terjadi penggenapan atas nubuatan nabi Maleakhi (4:5). Ketika bangsa Yahudi menerima Yohanes, dan otomatis akan menerima Yesus sebagai Jehovah yang maha tinggi, maka Roh Allah akan dicurahkan. Karena menerima Yesus sebagai Raja tanpa persetujuan Roma, maka Bangsa Yahudi akan dianiaya bangsa Roma atas tuduhan pemberontakan (mengalami Tribulation), dan tetapi berarti berdiri Kerajaan Daud yang berlangsung 1000th. Inilah Plan A yang diindikasikan oleh kata JIKA dalam Mat.11:14. Banyak orang gagal melihat pentingnya kata JIKA (εἰ) dalam pernyataan Tuhan Yesus (Mat.11:14).
Karena bangsa Yahudi menolak, dan hanya sejumlah kecil INDIVIDU yang menerima Sang Mesias, maka Roh Allah tidak dicurahkan kepada seluruh bangsa melainkan HANYA kepada yang menerima Mesias. Bangsa Yahudi yang tadinya adalah alat Allah untuk menyelamatkan bangsa-bangsa lain dari dosa, tidak bisa dipakai lagi karena ketidakpercayaan mereka. Sekelompok kecil orang (individu) yang percaya dipanggil keluar dari dunia (EKKLESIA), akan menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan manusia yang percaya. Tuhan mau mendirikan ekklesia (Jemaat) di setiap lokasi sebagai stasiun pemberitaan Kabar Baik Keselamatan. Jadi, sesungguhnya pemakaian EKKLESIA (Jemaat) untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia adalah plan B.
Roh Kudus Diturunkan Pada Hari Pentakosta
Hari Pentakosta adalah salah satu hari dari tiga hari utama yang harus diperingati bangsa Yahudi; hari Paskah, hari Pentakosta dan hari Pondok Daun. Hari Pentakosta ialah hari penuaian buah bungaran, hari pengumpulan hasil (Kel. 34:22).
Kelompok kecil EKKLESIA (Jemaat) diperintahkan untuk bersaksi, menjadikan semua bangsa murid Tuhan, start dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Sepuluh hari setelah Tuhan kembali ke Sorga, Roh Kudus dicurahkan, yaitu pada hari penuaian (Pentakosta). Dan pada hari itu, Roh Kudus melalui Petrus yang berkhotbah melakukan penuaian pertama dengan hasil tiga ribuan orang diselamatkan.
Tentu bukan kebetulan Roh Kudus diturunkan pada hari Pentakosta. Yesus Kristus telah menyelesaikan tugas penebusan dosa sebagai domba paskah di Golgota. Selanjutnya tugas penuaian akan dilakukan oleh Roh Kudus memakai orang-orang yang bertobat dan percaya kepada Sang Juruselamat.
Tahapan Pembaptisan Roh Kudus
Pada hari Pentakosta, Pembaptisan ke dalam Roh Kudus dilaksanakan oleh Tuhan Yesus, di Yerusalem, tanpa melalui perantara manusia. Sejak saat itu di Yerusalem, ketika seseorang bertobat dan percaya Yesus, maka saat itu ia langsung dimeteraikan oleh Roh Kudus menjadi milik Allah (Ef. 1:13). Tidak ada pengulangan pembaptisan Roh Kudus di Yerusalem, hanya terjadi satu kali saja. Kemudian pembaptisan ke dalam Roh Kudus dilakukan di Samaria (Kis.8), oleh Tuhan Yesus melalui penumpangan tangan Rasul Petrus dan Yohanes. Peristiwa tersebut juga terjadi hanya satu kali dan selanjutnya setiap orang di Samaria yang menerima Yesus akan langsung dimeteraikan Roh Kudus. Selanjutnya, Tuhan Yesus melalui Petrus membaptis ke dalam Roh Kudus di Kaisarea, ibu kota Yudea, di rumah Kornelius. Dan terakhir kali di luar Yahudi, yaitu di Efesus, melalui penumpangan Rasul Paulus (Kis. 19).
Dapat disimpulkan bahwa pembaptisan Roh Kudus, terjadi HANYA empat kali, sesuai dengan tahapan pemberitaan Injil yang Tuhan katakan, start dari Yerusalem, kemudian Yudea, Samaria, dan ujung bumi. Lalu mengapakah sesudah pembaptisan Roh Kudus di Yerusalem bukan ke Yudea melainkan ke Samaria. Kelihatannya Tuhan tidak memasalahkan yang mana duluan antara Samaria dan Yudea, tergantung pada yang mana yang duluan respons. Tetapi ujung bumi memang harus di luar Yahudi, Efesus terpilih mewakili ujung bumi. Sesudah empat peristiwa tersebut selanjutnya tidak ada lagi peristiwa pembaptisan Roh Kudus. Tidak ada yang namanya Pentakosta kedua atau apapun namanya. Mereka yang mengadakan Pentakosta kedua, dan lain-lain adalah sesat, dan terperangkap ke dalam tipu daya jerat Iblis.
Fenomena Pembaptisan Roh Kudus
Ketika pembaptisan Roh Kudus di Yerusalem, murid-murid tiba-tiba jadi pintar berbahasa berbagai bangsa. Tujuan Tuhan mengaruniakan bahasa berbagai bangsa itu karena saat itu hadir orang-orang Yahudi yang tinggal di berbagai bangsa yang sedang berziarah. Mereka perlu mendengar Injil Keselamatan, dan diselamatkan, dibaptis, kemudian bawa Injil pulang ke wilayah masing-masing.
Kemudian di wilayah Samaria walau sudah percaya Yesus namun mereka belum menerima Roh Kudus. Akhirnya jemaat Yerusalem mengutus Petrus dan Yohanes, dan menumpangkan tangan dan jemaat di Samaria terima pembaptisan Roh Kudus. Selanjutnya setiap orang yang percaya Yesus di seluruh Samaria ketika mereka menerima Yesus maka akan langsung terima Roh Kudus.
Dan peristiwa pembaptisan Roh Kudus yang ketiga terjadi di ibu kota Yudea, yaitu Kaisaria. Di rumah Kornelius terjadi pembaptisan Roh Kudus sebagai peresmian tahapan pemberitaan Injil seluruh Yudea. Selanjutnya setiap orang di seluruh Yudea ketika menerima Yesus saat itu juga menerima Roh Kudus.
Dan pembaptisan Roh Kudus terakhir terjadi di luar Yahudi, yaitu di Efesus. Dan inilah catatan Alkitab tentang pembaptisan Roh Kudus yang terakhir kali.
Selanjutnya setiap orang yang bertobat dan terima Yesus di seluruh muka bumi saat itu juga akan langsung terima Roh Kudus, dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai milik kepunyaan Allah.
Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (Efe.1:13)
Menulis ketika di Los Angeles, 28 Juni 2018.
DR. SUHENTO LIAUW, D.R.E., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YOUTUBE: GBIA GRAPHE dan GBIA INDONESIA.
Maranatha!