PAUS KATOLIK MINTA MAAF PADA ARCHBISHOP ORTHODOX

Video berikut adalah tentang PAUS FRANSISKUS minta maaf pada Archbishop atas perpecahan yang terjadi pada tahun 1054.

KESALAHAN Katolik dan Orthodox sesungguhnya sama ialah;

 

1.. Ada tambahan dasar iman, selain Alkitab 66 kitab, mereka menambah dengan Apokripa, Tradisi (Paradosis) dan Dekrit (fatwa) Paus atau Archbishop. Karena ikut tradisi, dan Dekrit, maka mereka memakainya sebagai alasan untuk menyimpang dari Alkitab. Ketika ada pengajaran yang menyimpang, ditanya ke mereka, mengapakah tidak didukung ayat Alkitab? Mereka akan berdalih, itu dari tradisi atau Dekrit (fatwa) pimpinan mereka.

2.. Mereka telah kehilangan Hakekat atau jati diri kekristenan yang seharusnya beribadah secara Hakekat, Rohaniah dalam Kebenaran, telah bergeser menjadi agama yang beribadah secara Simbolistik, Ritualistik dan Jasmaniah. Lihatlah, ibadah mereka, segala jubah, ornamen, sudah hampir sama dengan yang di vihava dan kuil Hindu. Dan sesungguhnya mereka sedang menuju ke menyatukan semua agama ke bawah Vatikan.

3.. Mereka melakukan banyak hal yang tidak didasarkan pada Alkitab melainkan dari Dekrit atau semacam fatwa pimpinan mereka, seperti membaptis bayi dengan percik, menetapkan santo-santa, menetapkan bahwa sakramen-sakramen memiliki kuasa menguduskan, dan banyak kesesatan lain lagi.

4.. Mereka mengangkat orang menjadi imam, padahal Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa zaman PB Yesus Kristus adalah Imam Besar (Ibr.4:14), dan setiap orang Kristen adalah imamat yang rajani (royal priesthood) (1Pet. 2:9). Jadi gereja yang alkitabiah seharusnya tidak ada lagi jabatan imam, bahkan tidak ada lagi praktek keimamatan seperti pemberkatan di akhir kebaktian, cukup berdoa memohon Tuhan memberkati dan memimpin jemaat, tanpa mengangkat tangan.

5.. Hal yang paling fatal ialah mengajarkan keselamatan melalui ritual Sakramen, yaitu pembaptisan. Dan pengakuan dosa kepada imam. Padahal seharusnya keselamatan hanya melalui pertobatan dan iman, sedangkan pengakuan dosa setelah seseorang menjadi anak Allah adalah urusan langsung Bapa dengan anak tanpa perlu perantaraan imam.

Lima poin ini cukup bagi pencari kebenaran untuk menghindar dari gereja yang salah dan menjadi perangsang untuk mendapatkan gereja yang benar dan alkitabiah.

Kata Amsal 14:12 “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

Jakarta, 18 April 2024.
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *