TIDAK BOLEH MENCABUT LALANG

24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” (Mat 13:24-30)

 

[1]. Zaman Perjanjian Baru (PB) adalah zaman khusus yang dimulai sejak Yohanes Pembaptis (Luk.16:16, Mar.1:1 dst). Zaman THEOKRASI Perjanjian Lama (PL) telah berlalu, dan mulailah zaman BARU.

[2]. Zaman PB adalah zaman agama terpisah dari negara, sekali lagi zaman THEOKRASI telah berlalu. Zaman PB adalah zaman KEBEBASAN untuk datang kepada Tuhan sesuai dengan penilaian hati nurani masing-masing. Tuhan tidak mau pemerintah memaksa rakyatnya dalam beriman, bahkan pemerintah dilarang ikut campur urusan iman rakyatnya. Kata Tuhan, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Kaisar dan Allah adalah dua hal yang harus terpisah.

[3]. Tuhan sudah tahu bahwa setelah Dia bersama murid-muridNya menaburkan benih GANDUM, nanti iblis pasti akan menaburkan benih LALANG. Bahkan Tuhan berkata, “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.” (Luk. 17:1).

[4]. Akhirnya, hari ini kita saksikan bidat-bidat (lalang) bertebaran di seluruh dunia, kekristenan mencapai 45 ribu denominasi (menurut google). Dan pasti menyebabkan kesulitan yang sangat besar bagi pencari kebenaran untuk menemukan Kristen yang sungguh benar alkitabiah.

[5]. Perintah Tuhan sangat jelas bahwa TIDAK BOLEH mencabut lalang. Tetapi dalam perjalanan sejarah banyak kali gereja yang terhasut iblis atau memang dikemudikan iblis, berkolaborasi dengan negara melakukan pencabutan YANG MEREKA TUDUH sebagai lalang. Dan karena iblis yang menggerakkan mereka maka ternyata mereka telah mencabut GANDUM.

[6]. Gereja Katolik telah membunuh banyak Anabaptis yang mereka tuduh bidat, begitu juga dengan Orthodox, dan Protestan atau Reformer. Silahkan menelusuri sejarah, bahkan John Calvin membakar Michael Servetus dengan tuduhan bidat. Siapakah yang menentukan pihak mana yang bidat? Tuhan tahu bahwa iblis pasti akan menuduh gandum sebagai lalang.

[7]. Jika keinginan Tuhan bahwa lalang dibiarkan tetap hidup bersama gandum, maka untuk membedakan mana gandum dan lalang, diserahkan kepada masing-masing orang. Orang yang serius, tak rela masuk Neraka karena kecerobohan, akan memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh.

[8]. Dari perumpamaan Yesus Kristus ini kita diingatkan bahwa ada banyak gereja yang sesungguhnya adalah lalang. Adalah SALAH untuk berpendapat bahwa semua gereja sama, tidak ada yang sesat. Dan baiklah tiap gereja, bahkan tiap denominasi, berlomba untuk menjadi gandum, bukan mencari kekuasaan untuk mencabut yang DITUDUHNYA sebagai lalang.

[9]. Dalam kekristenan sesungguhnya ada dua kategori kesesatan, yaitu (1) Keluar dari Alkitab, artinya melihat ada firman Tuhan di luar Alkitab atau selain Alkitab. Mereka percaya Aprokripa, Tradisi (Paradosis) dan Dekrit pemimpin setara Alkitab. Atau mereka percaya masih ada mimpi, visi, bisikan, dan lain-lain yang dari Tuhan setelah Alkitab selesai. Mereka tidak teguh pada prinsip bahwa Alkitab SATU-SATUNYA firman Tuhan, bahwa pewahyuan HANYA sampai kitab Wahyu. (2) Salah menafsirkan Alkitab, artinya mereka membuat kesimpulan yang tidak sinkron dengan semua ayat Alkitab. Misalnya, menafsirkan bahwa Allah memilih orang masuk Sorga secara tanpa kondisi. Mereka menafsirkan bahwa Yesus bukan Allah. Banyak denominasi yang menafsirkan bahwa masuk Sorga tidak cukup dengan pertobatan dan iman melainkan perlu tambah baptisan dll..

[10]. Dari perumpamaan di atas, kita diajar untuk beriman dengan sikap kritis. Tahukah Anda apa yang membedakan GANDUM dan LALANG? Jawabannya, DOKTRIN atau PENGAJARAN, bukan kehidupan moral, sekalipun kami sangat yakin doktrin yang alkitabiah pasti menghasilkan moral yang tinggi. Tetapi ingat, kita bukan masuk Sorga melalui perbuatan moral (amal), melainkan mengimani PENGAJARAN (doktrin) tentang KESELAMATAN (Soteriologi) yang alkitabiah.

Demikianlah penguraian singkat tentang perumpamaan Yesus Kristus tentang Gandum dan Lalang, yaitu gereja yang benar alkitabiah dan yang sesat.

Jakarta, 17 April 2024.
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE dan GBIA INDONESIA.
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *