PENTINGNYA KEANGGOTAAN JEMAAT

Kekristenan yang alkitabiah menekankan keanggotaan setiap orang percaya pada sebuah jemaat lokal. Seharusnya tidak ada orang Kristen yang tidak jelas dirinya anggota dari gereja lokal mana. Menjadi orang Kristen tidaklah seperti mengunjungi mall atau restoran melainkan harus menjadi anggota dari sebuah jemat, bertumbuh secara rohani dan karakter ke arah Yesus Kristus. Kekristenan berbeda dari agama lain yang tidak mementingkan keanggotaan tetap. Orang Hindu bebas ke Pura mana saja, begitu juga dengan orang Budha yang bebas ke Vihara mana saja, dan dalam Islam tidak ada sistem keanggotaan Masjid. Kekristenan berbeda total karena menekankan keanggotaan tiap gereja lokal yang lengkap perangkatnya. Di tiap jemaat lokal terdapat Gembala yang bertanggung jawab menggembalakan kawanan domba Allah yang dipercayakan kepadanya.

Ketika seseorang mendengarkan Injil, ia bertobat, percaya Yesus dan diselamatkan, maka ia harus bergabung dengan kumpulan orang yang sama-sama beriman seperti dirinya. Sewajarnya dia bergabung ke dalam jemaat bersama orang yang memberitakan Injil kepadanya. Namun, seandainya dia mendapatkan bahwa jemaat dimana dirinya sedang di dalamnya tidak sesuai dengan Alkitab dan akal sehatnya, tentu dia boleh pindah ke gereja yang menurut penilaiannya sesuai Alkitab dan akal sehatnya.

Dengan bergabungnya seseorang ke dalam sebuah jemaat lokal, maka ia seperti masuk atau bahkan lahir ke dalam sebuah keluarga rohani, demikianlah Rasul Paulus menyebut jemaat.

14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. 15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. (1Ti 3:14-15).

Sebuah jemaat lokal itu adalah sebuah KELUARGA ALLAH atau KELUARGA ROHANI, yang terdiri dari orang-orang yang sungguh sudah lahir baru menjadi anak-anak Allah, atau juga disebut oleh Tuhan sebagai kawanan domba Allah yang digembalakan oleh seseorang yang menerima mandat dari Tuhan. Sebelum Tuhan kembali ke Sorga ia menugaskan Rasul Petrus sebagai Gembala bagi kawanan dombaNya, dan sebelumnya Ia meminta jawaban Petrus, apakah Petrus sungguh-sungguh mengasihiNya. Syarat utama seorang Gembala jemaat ialah mengasihi Tuhan lebih dari yang lain.

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yoh.21:15).

Seharusnya jika setiap orang Kristen adalah anggota jemaat, dan tiap gereja memiliki data keanggotaan yang rapi maka tidak ada orang Kristen yang tidak jelas keanggotaannya. Gembala jemaat bertanggungjawab di hadapan Tuhan atas tiap-tiap anggota yang Tuhan percayakan kepadanya untuk menjaga jiwa mereka.

Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. (Ibr.13:17).

Setiap Gembala jemaat nanti akan berdiri di hadapan Tuhan untuk mempertanggung-jawabkan jiwa tiap-tiap jemaat yang Tuhan percayakan kepadanya. Oleh sebab itu seorang Gembala jangan tamak mau banyak-banyak jemaat padahal tidak mungkin mampu menggembalakan terlalu banyak domba. Dan domba yang pintar juga jangan mau menjadi jemaat dari gereja yang terlalu besar, karena Gembalanya tidak akan mungkin sanggup memperhatikan semua anggota jemaat yang begitu banyak.

Gembala memiliki kebebasan untuk mencari dan mendapatkan domba sebanyak yang mampu digembalakannya, dan anggota juga memiliki kebebasan untuk pindah gereja untuk mendapatkan Gembala yang bisa mengenyangkan kebutuhan rohaninya. Dan tiap anggota jemaat berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memampukannya ikut mendatangkan kebaikan kepada jemaat dimana dia sebagai anggota. Tiap-tiap anggota jemaat harus ikut ambil bagian semampunya pada bidang dimana dia bisa, untuk memajukan jemaat dan mendukung aktivitas penginjilan serta pembangunan jemaat yang baru.

Seharusnya tidak ada orang Kristen yang lepas (free-lance) yang tidak tergabung pada sebuah jemaat lokal. Sekarang kita hidup di zaman medsos, saya banyak dihubungi orang Kristen mungkin karena nomor HP saya tidak pernah berubah dan ada dimana-mana. Banyak orang Kristen yang meminta bantuan keuangan, kita sangat sulit membedakan penipu dari orang yang sungguh-sungguh membutuhkan. Biasanya saya bertanya kepada orang yang menghubungi saya, dia sesungguhnya anggota gereja apa, dan siapa Gembalanya, dan saya meminta nomor Gembalanya agar saya bisa meneleponnya. Seringkali mereka berkata bahwa mereka sudah lama tidak pergi ke gereja, dan ada banyak yang tidak tahu nama Gembalanya apalagi nomor HP-nya.

Jika Anda seorang Kristen, terlebih jika Anda sungguh sudah lahir baru, maka Anda harus tergabung ke dalam sebuah jemaat lokal. Pakailah hikmat yang diberikan Tuhan, jangan pergi ke gereja yang terlalu besar karena Gembalanya mustahil bisa menggembalakan kamu dengan baik. Carilah gereja yang Gembalanya mengajarkan kebenaran yang alkitabiah, dan anggota jemaatnya bersahabat, bahkan yang penuh sikap persaudaraan. Anda harus banyak bertanya, harus pro-aktif dan kritis, harus punya keinginan akan kebenaran seperti bayi yang selalu haus akan air susu rohani. Dan Anda harus berdoa kepada Tuhan agar Anda menjadi faktor positif bagi gereja Anda.

Dan jika Anda merasa kerohanian Anda semakin bertumbuh, kemudian Anda merasa terpanggil menjadi Penginjil atau Pengajar atau Gembala maka persembahkan diri Anda, masuklah ke institusi pendidikan yang baik untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Jika Anda tidak ada biaya, Silahkan menghubungi saya.

Terakhir ingatlah kata-kata ini, SESEORANG TIDAK MUNGKIN MENJADI ORANG KRISTEN YANG BAIK TANPA MENJADI ANGGOTA GEREJA YANG BAIK.

Jakarta, 3 Maret 2024
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *