CALVINISME ADALAH FILSAFAT

Filsafat, bahasa Inggrisnya Philosophy berasal dari dua kata yaitu Phileo + Sofia, yang arti tiap katanya phileo = cinta, dan Sofia = hikmat, sehingga PHILOSOPHY sesungguhnya mengandung arti CINTA HIKMAT. Para filsuf adalah orang-orang cerdas yang berpikir bebas dan luas, dan mereka menganggap hasil pemikiran mereka benar dan berusaha mengajarkannya pada pengikut mereka. Contoh, filsuf terkenal Perancis yang bernama René Descartes berkata Cogito ergo sum yang artinya AKU BERPIKIR MAKA AKU ADA. John Calvin sesungguhnya lebih tepat disebut filsuf daripada theolog karena pengajarannya tidak didasarkan pada ayat-ayat Alkitab melainkan hasil pemikirannya yang di luar Alkitab, itu filsafat bukan theologi.

Filsafat Calvin Yang Disangka Theologi

Silahkan pembaca jujur dengan akal sehat mengamati pengajaran Calvin, maka pasti pembaca akan mendapatkan poin demi poin dari pengajaran Calvin adalah filsafat yang berkesinambungan.

1. TOTAL DEPRAVITY.
Salah satu pengajaran Calvin tentang kejatuhan manusia ialah bahwa setelah manusia jatuh ke dalam dosa kondisi kerohanian manusia itu seperti mayat.

“The only thing left for Calvinists to do, who believe they are as dead as a corpse in sin and trespasses and therefore completely unable to call on the Name of the Lord in the way the publican did, is to thank God that they are not like other men, by virtue of the already effectual accomplishment of their election and predestination.” (https://www.discerningtheworld.com/2013/10/04/the-modern-day-pharisees-calvinisw/)

Ini tidak ada ayat pendukungnya sama sekali. Kita dapatkan ada ayat yang menyatakan bahwa manusia setelah kejatuhan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom.3:23), dan pada ayat 10 dikatakan tidak ada orang benar, satu orang pun tidak ada, betul secara moral manusia ambruk total. Tetapi tidak ada ayat yang menyatakan bahwa manusia tidak bisa berpikir lagi, tidak bisa memilih antara benar dan salah. Jadi, pengajaran Calvin bahwa manusia mati total seperti mayat dan tak bisa diinjili kecuali dihidupkan dulu, ini bukan kebenaran theologi, ini adalah filsafat.

Tuhan Yesus yang tahu persis keadaan manusia memerintahkan muridNya untuk pergi beritakan Injil kepada semua makhluk dan mereka yang bertobat dan percaya akan selamat, (Mat. 28:19-20, Mar.16:15-16, Kis.1:8). Betapa bodohnya seseorang yang menyuruh muridnya memberitakan Injil kepada mayat di rumah duka? Tetapi filsafat bahwa manusia berdosa seperti mayat harus konsisten maka dia menciptakan filsafat berikut yang berkesinambungan yaitu mayat itu dibangkitkan dulu secara rohani bahkan mereka sebut dilahirbarukan dulu, kemudian baru diberitakan Injil. Ini jelas tidak ada ayat Alkitab pendukungnya, murni filsafat. Akhirnya filsafat Calvin mengajarkan dilahirkan kembali dulu baru kemudian orang itu bisa percaya, bahkan mereka jarang menyinggung tentang bertobat. Jadi, menurut Calvin orang yang sudah Kristen itu adalah pilihan khusus Tuhan yang dihidupkanNya terlebih dulu barulah kemudian orang itu percaya.

Tidak ada ayat Alkitab bahwa manusia berdosa itu seperti mayat. Sesungguhnya setelah kejatuhan Adam, komentar Tuhan tentang manusia adalah,

Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” (Kej.3:22).

Sama sekali tidak ada tanda atau pernyataan Alkitab bahwa kondisi manusia seperti mayat. Bahkan kemudian setelah Tuhan menggagalkan pembangunan menara Babel, Tuhan berkata tentang manusia,

dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; *mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.* (Kej.11:6).

Manusia ternyata menjadi sangat pintar, yang tadinya cuma tahu yang baik saja, sesudah kejatuhan menjadi tahu juga yang jahat, dan kerusakan moral akibat kejatuhan membuat manusia cenderung melakukan yang jahat. Sampai pada Zaman Nuh dikatakan semua yang timbul dari hati manusia adalah jahat (Kej.6:5).

2. UNCONDITIONAL ELECTION.
Didasarkan pada filsafat bahwa manusia berdosa seperti mayat terbangunlah poin filsafat berikut yang berkesinambungan yaitu bahwa manusia yang kerohaniannya seperti mayat itu diselamatkan hanya melalui pemilihan Allah yang tanpa kondisi (Unconditional Election), karena mustahil mengenakan mayat sebuah kondisi misalnya untuk bertobat dan percaya. Terhadap poin satu ini juga kita tidak temukan satu pun ayat yang mendukung. Poin satu ini tidak bisa tidak jika seseorang meyakini poin nomor satu itu.

Tetapi karena perlu berkesinambungan untuk mendukung poin satu maka segala ayat dicocokkan kepada konsep pemilihan orang tanpa syarat untuk masuk Sorga. Kita dapatkan ada pemilihan, namun itu pemilihan yang berkenaan dengan Janji Juruselamat. Kita dapatkan pemilihan Set sebagai jalur Mesias, dan pemilihan Abraham, kemudian bukan Ismael melainkan Ishak, dan Tuhan memilih Yakub bukan Esau, karena Tuhan sudah tahu sebelum mereka lahir bahwa Yakub yang menghargai berkat rohani sedangkan Esau cuma menilai berkat rohani seharga Rp. 25.000 (satu mangkok kacang). Oleh Calvin demi sesuai poin TOTAL DEPRAVITY (totally wrong) ditafsirkan pemilihan Yakub bahkan terjadi sebelum mereka lahir sebagai kasus pendukung Unconditional Election.

Ayat andalan mereka misalnya Ef. 1:4, coba pembaca teliti, dan buang dulu prejudice filsafat Calvinisme, maka akan gampang melihat bahwa yang dimaksudkan Paulus di situ ialah di dalam kekekalan Allah menetapkan memilih setiap orang yang DI DALAM KRISTUS .

3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, (Eph 1:3-5)

Di dalam pasal satu surat Efesus Paulus menyebut DI DALAM YESUS lebih dari sepuluh kali. Katanya, “yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Jadi, bagaimana kita bisa dapat semua berkat rohani di Sorga? Di situ dikatakan semuanya dikaruniai DI DALAM KRISTUS. Jadi, bagaimana bisa menjadi umat pilihan? Ya harus berada di dalam Yesus! Dan bagaimana supaya berada di dalam Yesus? Alkitab katakan dengan sangat jelas hanya melalui bertobat dan percaya kepadaNya.

Pemahaman Alkitab PB yang benar ialah, DI DALAM YESUS KRISTUS kita menjadi umat pilihan Allah. Tidak ada ayat yang berkata bahwa Tuhan memilih orang masuk Sorga secara random dan tanpa syarat. Ini adalah murni filsafat yang dikembangkan oleh John Calvin. Saya sudah baca Alkitab berulang kali sampai saya lupa sudah berapa kali, bahkan kitab PB saya sudah membahas di Radio ayat per-ayat dari Injil Matius sampai kitab Wahyu, dan saya tidak temukan ayat ataupun konsep bahwa Tuhan memilih orang secara random tanpa syarat masuk Sorga dan mereka yang tidak terpilih dibiarkanNya masuk neraka.

3. LIMITED ATONEMENT
Poin yang paling dipaksakan dari lima poin TULIP Calvinisme ialah Limited Atonement (Penebusan Terbatas) ini. Poin ini harus demikian sebagai kelanjutan dari manusia yang secara rohani seperti mayat, dan untuk diselamatkan maka harus dipilih untuk dihidupkan dulu, sehingga akhirnya Calvin menyimpulkan bahwa yang ditebus Yesus itu hanya orang yang dihidupkanNya dan dipilihNya. Calvin bingung jika Yesus Kristus menebus semua manusia, lalu mengapa Dia tidak menghidupkan atau melahirbarukan semua manusia yang seperti mayat itu sehingga mereka bisa percaya. Lihatkah pembaca bahwa persoalan dimulai dari filsafatnya bahwa manusia berdosa itu seperti mayat yang bahkan tak bisa mendengarkan Injil? Padahal jika untuk menyelamatkan seseorang ialah melalui menghidupkannya secara rohani dan kemudian dia akan percaya Injil, maka hidupkanlah semuanya, jangan ada yang disisakan ke Neraka?

Padahal ayat-ayat Alkitab berlimpahan menyatakan Tuhan mengasihi seisi dunia (Yoh.3:16), bahwa Yesus menghapus dosa seisi dunia (Yoh. 1:29), bahkan Rasul Yohanes dengan sangat tegas berkata bahwa Yesus menjadi pendamai bukan hanya untuk dosa kita orang percaya saja, melainkan juga dosa mereka yang belum percaya.

Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. (1Yoh.2:2).

Saya membaca seorang pemimpin gereja Calvinistik berargumentasi bahwa seisi dunia di suatu tempat dibandingkannya dengan pernyataan seisi dunia di tempat lain seperti sensus seisi dunia yang tidak mungkin sampai ke China, maka menurutnya seisi dunia di situ juga tidak bisa diartikan tanpa kecuali. Cara pembandingan demikian sangat cacat logika, karena ketika kaisar memerintahkan sensus seisi dunia dengan Tuhan yang mengatakan seisi dunia, pasti beda pemahaman kaisar dari Tuhan. Kaisar punya pemahaman seisi dunia itu diukur dengan kekuasaannya. Karena di manapun yang ada kerajaan sudah ditaklukkannya maka seisi dunianya dia itu selebar kekuasaannya. Sedangkan jika Tuhan melalui nabinya berkata seisi dunia itu maka yang bisa dikecualikan itu hanyalah yang di luar dunia yaitu yang di planet lain.

Memang dengan silogisme filsafat Calvinisme mereka akan sulit memahami tentang penebusan Kristus yang bersifat seisi dunia bahkan segala zaman, artinya dari Adam sampai manusia terakhir. Dosa seisi dunia ditaruh ke atas Yesus Kristus dan Dia dijatuhi hukuman. Hukuman Yesus Kristus adalah hukuman atas dosa seisi dunia dari dosa Adam sampai dosa manusia terakhir. Dan inilah KABAR BAIK bagi umat manusia. Bayi, yang lahir idiot, yang down-syndrome, dan semua yang tidak ada kesadaran diri akan secara otomatis mendapatkan khasiat penebusan Yesus, akan masuk surga. Sedangkan yang sudah berdosa atas kesadaran dirinya, artinya yang sudah bersikap menentang Allah melalui berdosa, harus berubah sikap hati dan pikiran. Inilah yang disebut bertobat. Mustahil orang yang berdosa, penentang Allah, tanpa bertobat boleh masuk Sorga hanya karena dipilih secara UNCONDITIONAL. Rasul Paulus berkata,

Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya. (1Tim.4:10).

Amatilah, Yesus JURUSELAMAT SEMUA MANUSIA, terutama mereka yang percaya. Artinya, tersedia keselamatan untuk semua manusia, tetapi yang memperoleh adalah mereka yang percaya. Maka itu, Rasul Paulus berlogika, katanya.

13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. 14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (Rom. 10:13-14).

Siapapun yang akal budinya masih sehat ketika baca ayat-ayat tersebut di atas mustshil bisa percaya pada filsafat Calvinisme tentang penebusan terbatas yang hanya untuk orang-orang yang Tuhan pilih saja.

4. IRRESITIBLE GRACE
Sesungguhnya tidak perlu banyak membahas poin Irresistible Grace dari filsafat Calvinisme, karena untuk kesinambungannya seluruh rangkaian filsafat TULIP, memang harus begitu. Sebab, manusia yang seperti mayat, dipilih untuk dihidupkan dulu baru kemudian dia bisa percaya, dan penebusan Yesus juga hanya untuk orang-orang terpilih dan yang dihidupkan, maka anugerah itu (grace) tidak mungkin bisa ditolak (irresistible). Bayangkan, orang mati yang akan dihidupkan, bagaimana mungkin orang mati bisa menolak untuk dihidupkan? Jadi, ini adalah poin filsafat kelanjutan saja, tidak ada satu pun ayat Alkitab yang mendukung konsep ini.

Padahal di Alkitab penuh dengan ayat yang menunjukkan sikap orang-orang yang menolak anugerah.

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. (Mat. 23:37).

Anak Sekolah Dasar saja jika kita suruh baca ayat tersebut dan kita tanya, apa sikap orang Yerusalem terhadap keinginan Tuhan, mereka akan dengan lugu menjawab, ORANG YERUSALEM TIDAK MAU.

Ketika Tuhan mau menginjil ke kampung Gadara, gara-gara babi mereka yang terjun ke jurang mereka memintaNya meninggalkan kampung mereka. Mereka sangat tidak beruntung karena menolak Sang Juruselamat masuk ke kampung mereka. Jika mengikuti filsafat Calvinisme berarti betapa jahatnya Tuhan karena tidak memilih orang-orang di kampung itu, atau Tuhanlah yang menetapkan mereka menolak Tuhan sendiri.

Rasul Paulus menginjil di setiap kota, orang-orang di kota-kota itu bukan cuma menolak Injil malahan tambah memukul dan merajam Paulus.

Oh ya, Calvinis biasanya akan berkungfu argumentasi dengan berkata bahwa mereka bukan menolak anugerah Tuhan melainkan hanya menolak Paulus. Oh o o apakah mereka juga bukan menolak anugerah Tuhan melainkan hanya menolak Tuhan Yesus saja? Jadi, mereka menolak Tuhan, namun tidak menolak Anugerah Tuhan? Ohh come on.

Bahkan sebagian orang Yahudi bukan cuma menolak Anugerah Tuhan, melainkan menolak Tuhan dan menghujat Tuhan. Sehingga Tuhan berkata,

Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku. (Mat.11:6)

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” (Mat. 13:57).

Mengapakah Calvinis bisa melewatkan begitu banyak ayat yang menunjukkan orang-orang yang menolak anugerah, menolak Tuhan? Jawabannya ialah karena poin nomor satunya TOTALLY WRONG, yang mengajarkan bahwa manusia itu seperti mayat, ya mayat pasti tidak bisa menolak Anugerah. Kalau manusia yang masih hidup dan berakal pasti bisa menolak anugerah dan menolak Tuhan.

5. PERSEVERANCE OF THE SAINTS
Poin Calvinisme yang satu ini bahkan menjangkiti kelompok Baptist agak parah. Semua professor saya saat menyelesaikan Doctor of Religious Education (DRE) maupun professor saya saat menyelesaikan TH. D. (Theological Doctor) adalah pemegang poin nomor 5 dari Calvinisme ini, yang biasanya disebut OSAS (Once Saved Always Saved), yaitu sekali selamat tetap selamat (SSTS). Mereka menolak P dari TULIP, maka menjadi TULI?? Sebagian mereka tahu bahwa yang P juga salah tetapi takut dikucilkan. Jadi, pembaca bisa bayangkan betapa saya sudah melewati ujian tentang topik ini dari AKARNYA sampai ke PUCUK DAUN pohonnya, bertahun-tahun berdebat dari dalam kelas, meja makan sampai di lorong-lorong kelas.

OSAS adalah murni lanjutan akhir dari filsafat Calvinisme, yang mengajarkan manusia seperti mayat (TOTALLY WRONG), maka dipilih secara random tanpa kondisi (Unconditional Election) untuk dihidupkan agar bisa percaya, dan hanya orang yang terpilih itu yang ditebus oleh Yesus (Limited Atonement), karena terpilih dari posisi mayat maka mustahil bisa menolak (Irresistible), dan karena terpilih dari kondisi mayat maka pasti akan berakhir di Sorga (OSAS), tak perlu setia atau berpegang teguh pada keyakinan imannya. Pokoknya dia orang terpilih secara UNCONDITIONAL untuk masuk Sorga, maka jika dia tidak jadi masuk Sorga maka itu salah Allah. Sesungguhnya jika tolak satu maka harus tolak semua, bagaimana masuk akal untuk tolak empat dan terima satu poin.

Para Calvinis selalu memakai argumentasi bahwa Tuhan yang pegang kita maka tak mungkin lepas, kecuali kita yang pegang Tuhan. Tetapi ayat Alkitab berkata kita harus pegang Injil baru bisa selamat sampai akhir. 👇

Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu–kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. (1Kor.15:2).

Alkitab menyatakan bahwa setiap orang yang sudah diselamatkan HARUS PEGANG INJIL dengan TEGUH. Logisnya, jika ada perintah untuk pegang Injil dengan teguh, berarti ada kemungkinan orang melepaskan Injil. Dan ada banyak sekali penegasan Alkitab terhadap kepastian keselamatan yang bersifat kondisional yang bahasa Yunaninya (ει) diterjemahkan ke bahasa Inggris IF dan ke bahasa Indonesia JIKA atau ASAL. Kondisinya apa? Ya, harus tetap di dalam Tuhan, harus tetap memegang teguh Injil. Tentu terlalu bodoh jika lalu menafsirkan tetap dalam iman sebagai sebuah pekerjaan, karena ini sesungguhnya adalah SIKAP HATI, yang setia sampai di tiang gantungan atau tiang pembakaran.

_tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, JIKA (ἐάν) kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan. (Ibr.3:6).

Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, ASAL (ἐάν) saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. (Ibr.3:14)

Silahkan baca ulang-ulang ayat-ayat Alkitab, jangan bermain filsafat. Tidak ada ayat Alkitab yang menyatakan atau mengindikasikan bahwa seseorang yang sudah selamat tidak mungkin lagi meninggalkan imannya. Saya tidak mau memakai istilah KESELAMATAN HILANG karena keselamatan bukan benda yang bisa hilang. Istilah yang tepat ialah iman yang BERUBAH atau MENINGGALKAN IMAN, atau MELEPASKAN KEPERCAYAAN, inilah istilah yang dipakai Alkitab (Ibr. 10:35).

Calvinis sering memakai Rom 8:35, dan berteriak, tidak ada yang dapat memisahkan orang yang
sudah selamat dari Tuhan! Tahu? Namun mereka lupa bahwa maksud Paulus di ayat-ayat itu adalah faktor luar. Para ANABAPTIS telah membuktikan bahwa penganiayaan tidak dapat memisahkan mereka dari Tuhan. Mereka berjalan menuju tiang pembakaran sambil bernyanyi.

Tetapi, jika ada ayat Alkitab yang memperingatkan agar jangan melepaskan iman, logisnya berarti memang iman bisa dilepaskan. 👇

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (Ibr.10:35).

Lucu sekali, ada orang Baptis yang terpapar Calvinisme menjawab saya tentang ayat ini katanya, ITU HANYA MENYANGKUT UPAH, BUKAN KESELAMATAN. Saya menatapnya dan bertanya, maksud kamu orang yang melepaskan iman itu masih masuk Sorga hanya tidak dapat upah? Dia agak bingung, saya ulangi, ORANG ITU SUDAH LEPASKAN IMAN, masih bisa masuk Sorga hanya tidak dapat upah? Dia tidak berani jawab, karena sangat aneh jika orang sudah lepaskan imannya tetapi masih bisa masuk Sorga.

Dan Calvinis tidak ada yang bisa jawab, dosa apa yang dikatakan di Ibr.10:26,

Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (Ibr.10:26).

Coba renungkan, dosa apa yang tidak ada lagi korban untuk menghapusnya? Kalau itu dosa bohong (dosa moral), maka tidak ada satu orang pun masuk Sorga. Ini dosa khusus yang dilakukan oleh orang yang telah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, orang yang telah lahir baru. Sesungguhnya tidak perlu repot mencari jawabannya karena telah dituliskan di ayat lanjutan yaitu di ayat 29. 👇

Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia? (Ibr.10:29).

Sangat mudah menyimpulkan jika seseorang sungguh mencari kebenaran, yaitu bahwa dosa menginjak-injak Anak Allah, menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia, adalah dosa yang tidak ada korban lagi karena sudah pernah dikorbankan. Jika dilakukan oleh orang yang sudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, yang maksudnya adalah orang yang sudah lahir baru, itu TIDAK ADA LAGI KORBAN UNTUK MENGHAPUSKANNYA.

Adakah orang yang sudah lahir baru yang berbuat demikian? Logisnya jika Alkitab memperingatkan maka pasti ada walau sangat sedikit, walau satu dalam satu juta, namun tetap ada, dan ini membuktikan Alkitab tidak mendukung konsep OSAS.

Dan tolong jangan memfitnah kami, kami bukan yang percaya jika seseorang yang telah diselamatkan jatuh dalam dosa perbuatan atau moral tidak akan masuk Sorga. Kami percaya orang yang sudah diselamatkan HARUS SETIA dalam iman yang alkitabiah sampai mati, dan selagi masih hidup dia bisa melepaskan imannya, jika itu terjadi maka tidak ada korban lagi. Karena Kristus hanya disalibkan satu kali, jika seseorang yang sudah selamat, artinya dia sudah paham bahwa dia telah menyalibkan Kristus, dan jika dia melepaskan imannya, setelah tua lalu mau balik, berarti dia mau menyalibkan Yesus LAGI (kedua kali), inilah yang dimaksud dalam Ibrani 6:6, tidak bisa lagi. Batu karang hanya boleh dipukul satu kali, selanjutnya berbicaralah, bukan memukulnya lagi. Jangan sampai tidak boleh masuk Kanaan rohani, yang disimbolkan melalui peristiwa Musa yang dilarang masuk Kanaan duniawi karena memukul batu kedua kali.

KESIMPULAN

Tak pelak lagi bawah Calvinisme adalah filsafat yang dikembangkan John Calvin dengan memakai Alkitab sebagai kerangka dasar namun ia tidak menarik kesimpulan dari apa yang dikatakan oleh ayat-ayat Alkitab.

Dahsyatnya filsafat Calvinisme ini, oleh Laurence Vance, dalam bukunya The Other Side of Calvinism mengatakan bahwa Calvinisme adalah wabah atau pandemi yang melanda kekristenan. Sepertinya pandemi Calvinisme ini jauh lebih dahsyat dari Covid-19, sebab orang yang terpapar tidak menyadarinya, mereka lebih dari OTG (orang tanpa gejala), bahkan penderitanya mempetahankan virus Calvinisme mati-matian. Mereka membangun metode, siapa saja yang tidak setuju Calvinisme akan mereka sebut Arminianisme, padahal baik Calvin maupun Arminius mereka sama-sama pemimpin gereja Reformed, Calvin di Geneva Arminius di Belanda.

Mereka juga memakai metode menekankan penuh kedaulatan Allah dan menihilkan kehendak bebas manusia. Efek dari menaikkan setinggi-tingginya kedaulatan Allah dan menihilkan kehendak bebas manusia sampai sama seperti mayat, maka mereka tidak malu-malu dan tidak segan-segan menyimpulkan bahwa Allah yang menetapkan semua kejahatan yang terjadi sepanjang sejarah. Berarti Allah adalah sumber semua kejahatan.

Saking dahsyatnya pengaruh virus Calvinisme ke kekristenan, ketika saya sedang tulis artikel ini, seseorang WhatsApp saya dengan pertanyaan 👇👇

—————
[9/30, 08:31] Slmt pg Dr. Suhento.

Mohon penjelasan
Apakah ayat dibawah berarti TIDAK semua orang Kristen di panggil utk keselamatan ?

Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

[9/30, 08:51] Dr. Suhento Liauw:

Ya, karena panggilnya dengan Injil berarti yang dipanggil adalah yang diberitakan Injil.

2Th 2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Maka itu harus rajin beritakan Injil, krn itu panggilan dari Allah.
—————–

Lihatlah betapa hebatnya pengaruh Calvinisme. Anda pasti bisa temukan bau Calvinisme dalam ungkapan-ungkapan mereka misalnya, kasihan orang Papua seratus tahun lalu tidak ada di antara mereka yang dipilih Tuhan. Padahal, orang Papua di periode waktu itu binasa karena Belanda (Gereja Reformed Belanda) tidak mengijinkan penginjilan.

Nasihat saya kepada orang Kristen awam, Anda harus bangkitkan akal sehat dan waspada terhadap filsafat Calvinisme yang sangat berbahaya. Ketika Anda terjangkit virus Calvinisme maka Anda akan ragu tentang keselamatanmu sebab kamu tidak tahu kamu terpilih atau tidak. Dan kamu akan bingung tentang keselamatan bayi, anak yang cacat mental dan yang sejenisnya, karena tidak pasti bayi mana yang terpilih. Kemudian Anda akan kehilangan “penciuman” keinginan menyelamatkan jiwa karena engkau akan ditertawakan dan diolok-olok Calvinis bahwa kamu mau tambah jumlah orang di Sorga.

Nasihat saya untuk pengajar dan pengkhotbah agar buang Calvinisme karena itu filsafat, bukan theologi, jangan sampai ketulusan hati Anda terkotori. Semangat penginjilan Anda tertahan oleh kekacauan Calvinisme bahwa Sorga tak bisa tambah orang lagi sehingga Anda tidak antusias menginjil. Jika Anda trus mengajarkan Calvinisme, Anda akan menjadi penyesat dan mematikan kekristenan ke depan. Itulah yang sudah terjadi di Eropa.

Saya mengasihi semua Calvinis, dan berdoa agar mereka bisa menyadari bahwa Calvinisme itu Totally Wrong, dan mau meninggalkannya untuk beralih ke theologi yang sungguh alkitabiah.

Jakarta, 30 September 2021
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>

MARANATHA!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *