MENEROPONG PERISTIWA AZUSA STREET

Peristiwa Azusa Street telah tercatat dalam sejarah. Ada banyak kontroversi yang dimunculkan ke dalam kekristenan. Demi mendapatkan penilaian yang fair dan akademik, orang yang menyelidikinya harus tidak memihak kepada denominasi melainkan fokus pada Alkitab sebagai standar kebenaran.

Dibaptis Roh Kudus dan Dipenuhi Roh Kudus

Tuhan memerintahkan murid-muridNya untuk tidak meninggalkan Yerusalem, melainkan menantikan janji Bapa. Maksud Tuhan tentu adalah yang diucapkan oleh Yohanes bahwa Yesus yang akan membaptiskan ke dalam Roh Kudus, sedangkan dia hanya membaptis ke dalam air.  Kata Tuhan kepada murid-muridNya bahwa mereka perlu menerima kuasa (dunamos) untuk pergi menjadi saksiNya mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai Ujung Bumi.

Akhirnya pada hari Pentakosta para murid dibaptis ke dalam Roh Kudus, ini peristiwa penggenapan janji Bapa. Kesaksian tentang Yesus yang adalah Kristus dan Tuhan diresmikan dimulai di Yerusalem, dan hasilnya 3 ribu orang menjadi murid. Tetapi Yudea, Samaria dan ujung bumi masih belum diresmikan. Keterlambatan sesungguhnya terjadi karena sikap orang percaya Yahudi yang belum mengerti skala kesaksian yang Tuhan mau, mereka masih sangat terjerat adat dan ego keyahudian mereka.

Filipus, si Diaken teman Stephanus, tanpa diutus pergi memberitakan Injil di Samaria. Jika sesuai arahan Tuhan, seharusnya Yudea dulu baru kemudian Samaria. Tetapi Filipus telah berhasil menginjil di Samaria, menghasilkan banyak orang percaya namun belum terima Roh Kudus. Akhirnya, ketika berita ini terdengar di Yerusalem, mereka mengutus dua Rasul, Petrus dan Yohanes ke Samaria. Dan terjadilah Pembaptisan Roh Kudus di Samaria melalui penumpangan tangan dua Rasul. Ini adalah peresmian kesaksian Yesus Kristus di Samaria.

Peresmian kesaksian di Yudea agak terlambat karena ketidakpahaman para Rasul akan perubahan sistem ibadah dari simbolistik dengan badan ke sistem hakekat dengan hati. Petrus tetap ngotot untuk menjaga kekudusan badan (perut) daripada kekudusan hati, dia menolak makanan haram. Tetapi dengan dipaksa melalui penglihatan akhirnya ia menyerah, dan ikut ke rumah Kornelius. Di rumah Korneliuslah terjadi peresmian kesaksian Yesus Kristus untuk seluruh Yudea, pembaptisan Roh Kudus tanpa penumpangan tangan.

Kesaksian Yesus Kristus akhirnya oleh jemaat Anthiokia melaju ke berbagai daerah luar Yahudi. Dan pembaptisan Roh Kudus yang tercatat terjadi di luar Yahudi ialah di Efesus (Kis.19). Itulah pembaptisan Roh Kudus yang terakhir yang mewakili peresmian pemberitaan Injil atau kesaksian Yesus Kristus dan Tuhan ke seluruh dunia.

Catatan penting.

Di Yerusalem, Samaria, Yudea, dan di tempat manapun tidak pernah diulang lagi di tempat yang sama. Karena, setelah di Yerusalem diresmikan maka selanjutnya siapapun yang bertobat dan menerima Yesus sebagai Kristus dan Tuhan di Yerusalem, akan LANGSUNG terima Roh Kudus, artinya Roh Kudus mewakili Yesus masuk ke dalam hatinya. Demikian juga dengan mereka yang di Samaria, Yudea dan Ujung Bumi (luar Yahudi).

Jadi, pembaptisan Roh Kudus itu terjadi secara jemaat, sedangkan yang orang perorang ialah pada saat orang tersebut bertobat dan percaya Yesus. Ketika ia percaya maka ia LANGSUNG menerima Roh Kudus di dalam hatinya TANPA PERLU TANDA (Ef. 1:13).

Dipenuhi Roh Kudus

Istilah dipenuhi Roh Kudus kita dapatkan di Ef.5:18
“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,”  Kata penuh dengan Roh (πληροῦσθε ἐν πνεύματι), itu jangan dilihat Roh seperti air memenuhi sebuah wadah sampai meluber-luber. Rasul Paulus membandingkan PENUH ROH KUDUS dengan PENUH ANGGUR. Orang yang dipenuhi anggur itu terpengaruh oleh efek alkohol, atau dikuasai efek alkohol. Maksud Paulus, jangan dikuasai efek alkohol melainkan dikuasai Roh Kudus.

Ketika manusia sampai dikuasai oleh manusia lain, itu karena yang dikuasai lemah dan yang menguasai sangat kuat. Atau yang dikuasai menyerahkan diri untuk dikuasai. Jadi, apakah syarat seseorang bisa DIKUASAI PENUH oleh Roh Kudus? Jawabannya ialah jika orang itu berserah penuh, atau taat penuh pada pimpinan Roh Kudus. Inilah sesungguhnya yang dimaksud dengan DIPENUHI ROH KUDUS, bukan Roh Kudus seperti cairan memenuhi seluruh tubuhnya. Pengkhotbah yang perutnya buncit itu bukan penuh Roh Kudus melainkan karena banyak diundang makan oleh jemaat.

Cara taat kepada pimpinan Roh Kudus itu bagaimana? Tentu harus taat pada BUKU manual yang sudah disiapkan Roh Kudus, yaitu Alkitab. Oleh sebab itu seseorang harus berusaha keras mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh dengan hati yang sangat menginginkan kebenaran.

Sudah berabad-abad, bahkan beribu tahun, Roh Kudus memimpin orang yang taat kepadaNya, melalui Alkitab. Orang beriman sepanjang zaman tahu bahwa pimpinan Roh Kudus sudah baku melalui Alkitab, tidak lagi melalui mimpi, penglihatan, dan lain sebagainya.

Mengapakah Tuhan menghentikan REVELATION dan INSPIRATION?

Setiap orang yang berpikir logis tahu bahwa jika REVELATION dan INSPIRATION tidak dihentikan maka bukan hanya kekristenan tidak ada standar kebenaran bahkan dunia tidak memiliki firman Tuhan. Sebab kalau REVELATION dan INSPIRATION tidak dihentikan maka akan muncul terus sepanjang zaman buku-buku yang mengklaim dirinya firman Allah. Kalau ada dua saja, apalagi puluhan buku yang mengklaim dirinya firman Tuhan dengan isi yang berbeda-beda, maka itu sama dengan tidak ada firman Tuhan. Jika REVELATION tidak dihentikan maka banyak orang akan berkata bahwa ia dapat Revelation/wahyu dan bernubuat, maka iblis pasti ikutan memberikan Revelationnya untuk penyusupnya agar bernubuat sehingga muncul banyak nabi palsu seperti zaman Yeremia. Hasilnya kekacauan.

Setiap orang kristen apalagi pengkhotbah yang berpikir logis dan yang berhikmat pasti tahu bahwa adalah tindakan yang penuh HIKMAT ketika Tuhan menghentikan REVELATION dan INSPIRATION. Dan sesudahnya, yaitu sesudah firman Tuhan bersifat tertulis selesai, maka selanjutnya Roh Kudus bekerja memberikan ILLUMMINATION (terang) kepada pencari kebenaran yang tulus, yang mencarinya seperti seorang yang mencari mutiara yang indah.

Peristiwa Azusa Street

Tetapi banyak kali muncul orang yang tidak puas dengan pimpinan yang hanya melalui Alkitab. Mereka tidak menyadari bahwa iblis tunggu-tunggu sikap mereka yang demikian supaya dia bisa masuk terlibat.

Richard Sparling pada tahun 1886 memimpin belasan orang menuntut keadaan seperti jemaat awal Yerusalem. Padahal jemaat awal Yerusalem itu adalah keadaan jemaat yang belum memiliki buku manual lengkap karena Alkitab belum selesai diilhamkan. Tetapi hanya beberapa orang yang MENGIKUTI Richard.

Charles Parham salah satu pengikut Sparling kemudian memulai pelayanan di Topeka th 1898, dan mengajarkan bahwa dengan berdoa saja tanpa perlu dokter maka akan sembuh. Dia mengumumkan bahwa anaknya yang sakit telah sembuh hanya melalui doanya saja.

Sekitar tahun 1906, William Seymour seorang kulit hitam murid Charles Parham diundang ke Los Angeles untuk berkhotbah. Dia berkhotbah bahwa kekristenan harus kembali ke kondisi awal jemaat Yerusalem, dan harus bisa berbahasa lidah, walaupun William sendiri belum bisa berbahasa lidah. Pemimpin dan jemaat gereja yang mengundangnya tidak setuju dan mereka mengusirnya. Seorang saudara bersimpati dan acara dipindahkan ke rumahnya. (catatan: bahasa roh adalah istilah yang salah karena di bahasa aslinya tidak ada kata roh. Istilah yang benar ialah bahasa lidah atau speaking in tongue ).

Di rumah seorang saudara itu mereka bernyanyi, berteriak-teriak, melompat-lompat meminta agar bisa berbahasa lidah. Kemudian seorang wanita tiba-tiba berbahasa lidah, wanita ini kemudian menjadi istri William Seymour. Karena ada yang bisa berbahasa lidah, maka semangat mereka bertambah untuk menuntut agar bisa berbahasa lidah. Karena melompat-lompat, dan berteriak, akhirnya lantai rumah yang mereka pakai roboh.

Karena lantainya roboh, sedangkan mereka sudah sangat bersemangat karena sudah ada yang berbahasa lidah, maka mereka mencari tempat pengganti. Akhirnya mereka mendapatkan tempat di 312 Azusa Street. Di tempat inilah kegiatan menuntut pembaptisan Roh Kudus, menuntut bisa berbahasa lidah, menuntut kuasa menyembuhkan, dan lain sebagainya kemudian berlangsung terus. Dan seterusnya dari 312 Azusa Street inilah pengajaran tentang pembaptisan Roh Kudus, aktivitas bernubuat, mengejar mimpi, dan meminta bahasa lidah bergulir ke seluruh dunia.

Ujilah Segala Sesuatu dan Peganglah Yang Baik (1Tes.5:21)

Adalah Hal yang sangat patut dan berhikmat sebelum seseorang mempercayai sesuatu, dilakukan pengujian terlebih dulu. Terlebih karena ada peringatan dari Tuhan bahwa akan muncul banyak penyesat yang membajak namaNya (Mat.24:5).

[1]. Pembaptisan Roh Kudus sudah selesai, tercatat yang terakhir kali ialah yang terjadi di Efesus, (Kis. 19). REVELATION & INSPIRATION sudah selesai dengan kitab Wahyu sebagai penutup, dan sejak saat itu Roh Kudus bekerja memberikan ILLUMMINATION (penerangan) kepada pencari kebenaran yang menyelidiki Alkitab.

[2]. Nubuatan, mimpi, visi dll., adalah bentuk-bentuk pewahyuan (REVELATION). Jadi, ketika REVELATION dihentikan maka tidak ada lagi orang yang mendapatkan mimpi dan visi dari Tuhan, dan tidak ada lagi orang yang bernubuat yang isinya dari Tuhan.

[3]. Memang tercatat banyak peristiwa tentang aktivitas bernubuat di dalam Alkitab, namun semua itu terjadi di saat proses pewahyuan masih jalan yaitu saat REVELATION masih belum ditutup. Tetapi sekitar tahun 98AD, ketika isi kitab Wahyu diturunkan kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos, itulah wahyu penutup proses pewahyuan. Sesudah itu semua wahyu dan pengilhaman adalah dari iblis, karena milik Tuhan sudah selesai, dan ditutup. Inilah inti dari iman bahwa Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan kanon tertutup.

[4]. Theolog alkitabiah sepanjang hampir dua ribuan tahun memahami bahwa proses pewahyuan sudah berhenti, bahwa REVELATION dan INSPIRATION telah berhenti. Bahwa aktivitas yang berkaitan dengan proses pewahyuan seperti bernubuat, berbahasa lidah, mimpi dari Tuhan, apalagi penglihatan SUDAH BERAKHIR ditutup oleh kitab Wahyu.

[5]. Tercatat sepanjang zaman ada sempalan pengajar sesat yang mendapat intervensi dari iblis yang mencoba-coba mengganggu stabilitas Alkitab sebagai firman Tuhan yang satu-satunya dengan memunculkan orang-orang yang mengklaim dapat wahyu. Salah satu yang sangat menggoncang dunia ialah Mr. M yang mengaku didatangi malaikat sehingga muncul kitabnya yang mengacaukan seisi dunia. Joshep Smith yang mendirikan Mormon mengklaim didatangi malaikat, Mrs. EGW yang didatangi malaikat dan dapat penglihatan dan mimpi, Demos Shakarian yang mendirikan (FGBMF) dan masih banyak lagi yang mengklaim dibawa ke Sorga maupun Neraka.

[6]. Menilai peristiwa yang terjadi di Azusa Street. Peristiwa tersebut terjadi ribuan tahun setelah REVELATION dan INSPIRATION dari Tuhan dihentikan. Jika itu dari Tuhan, apakah firman Tuhan dalam Alkitab setelah ribuan tahun dilihat oleh Tuhan menjadi tidak cukup sehingga menghidupkan kembali REVELATION atau itu adalah aktivitas roh lain yang bertujuan mengacaukan kemapanan Alkitab? Orang berhikmat dengan mudah bisa melihat itu adalah aktivitas roh lain yang membajak nama Yesus.

[7]. Jika kita percaya dengan iman yang kokoh bahwa Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan yang mantap, kanon tertutup, satu-satunya standar iman dan kehidupan orang Kristen, maka tanpa ragu kita melihat sesungguhnya peristiwa Azusa Street adalah aktivitas roh lain yang memakai sejumlah orang tanpa pengertian untuk merusak wibawa Alkitab.

[8]. Terlebih lagi dari sifat peristiwa tersebut yang kacau, melompat-lompat, berteriak, menangis, tertawa, bahkan ada yang berguling-guling, sangat bertentangan dengan pengarahan Alkitab bahwa segala sesuatu harus berjalan secara sopan dan teratur (1Kor14:40).

[9]. Setelah peristiwa tersebut seratusan tahun berlalu, kini sudah banyak gereja bahkan denominasi muncul dari sumber peristiwa tersebut. Dan kita tahu orang jahat yang berusaha meracuni seseorang tidak mungkin mencekoki sasarannya dengan secangkir penuh murni sianida, melainkan akan mencampurkannya dengan kopi yang bahkan jumlah kopinya jauh lebih banyak dari sianidanya. Di dalam pengajaran dan aktivitas denominasi-denominasi yang muncul dari peristiwa Azusa, tentu tidak semuanya salah. Tetapi semua aktivitas yang menciptakan konsep bahwa REVELATION masih berjalan, itu 100% dari iblis, karena tujuan tersembunyinya ialah merusak konsep bahwa Alkitab satu-satunya firman Tuhan, kanon tertutup. Tidak segera mematikan kekristenan, tetapi menggiring kekristenan semakin jauh dari kebenaran. Mereka mulai mengabaikan doktrin dan meninggikan perasaan, mereka mementingkan kharisma daripada pendidikan akademik, mereka membawa masuk musik duniawi, menggandrungi Yesus gondrong versi Katolik lengkap dengan patungnya, ohh tak habis didaftar kerusakan kekristenan yang diakibatkannya.

[10]. Mempercayai Alkitab satu-satunya firman Tuhan, kanon tertutup, SAMBIL percaya bahwa masih ada nubuatan dari Tuhan, masih ada bahasa lidah, masih ada yang pergi ke Sorga, dan pergi ke Neraka dan pulang kembali ke dunia, serta masih ada mimpi dari Tuhan, adalah KONTRADIKSI, atau saling bertentangan. Jika semua bentuk pewahyuan itu masih berlangsung sesudah kitab Wahyu selesai maka Alkitab bukan satu-satunya firman Tuhan melainkan salah satu. Camkanlah!

Menulis dengan penuh kasih, agar orang yang sedang di dalam kesalahan bisa berbalik ke jalan yang benar.

Jakarta, 6 Des 2018
Dr. Suhento Liauw
<www.graphe-ministry.org>
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *