DAUD MENARI, KAMU IKUT MENARI?

Hampir setiap kali ketika kalangan Kristen Kharismatik dikritik tentang cara nyanyi mereka yang duniawi yang mengekspresikan kedagingan dan emosi mereka selalu memakai kasus Daud untuk pembenaran diri.

[1] Apa yang terjadi pada Daud itu peristiwa bukan pengajaran. Kalau peristiwa Daud menari harus diikuti, nanti bisa muncul banyak Batsyeba. Sekali lagi bahwa peristiwa itu bukan pengajaran. Jumlah istri Salomo itu peristiwa bukan pengajaran. Kristen yang bijak semestinya dapat membedakan peristiwa dari pengajaran.

[2] Daud bernyanyi dan menari di jalanan bukan di Bait Allah. Dan tidak ada penegasan dari nabi, atau dari bagian lain Alkitab bahwa peristiwa itu positif.

[3] Hasil dari peristiwa itu sesungguhnya sangat negatif. Istrinya yang malu karena mengritiknya DICERAIKAN. Padahal Tuhan membenci perceraian.

[4] Iblis pada saat Pencobaan Tuhan Yesus, selalu memakai ayat Alkitab. Hati-hati dalam merujuk atau mempergunakan ayat-ayat Alkitab. Apakah pemakaian ayat Alkitab itu untuk mempertahankan sesuatu yang baik dan benar, atau hanya untuk membenarkan suatu tindakan yang salah? Banyak orang memakai ayat Alkitab untuk pembenaran atas perbuatannya yang salah bahkan atas karakternya yang tidak Kudus.

[5] Tuhan dalam FirmanNya menghendaki kesopanan, keteraturan (1 Kor.14:40). “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.” Firman Tuhan tidak mungkin saling bertentangan. Umat agama pagan bisa dan boleh kacau balau berjoget sampai jungkirbalik, tetapi orang Kristen seharusnya tidak kacau melainkan selalu sopan dan teratur.

[6] Kristen yang berhikmat, yang di dalam hatinya penuh keinginan untuk memuliakan dan meninggikan Tuhan, tidak cenderung melakukan hal yang tidak mulia yaitu bernyanyi dan menari dengan kacau balau seperti di Diskotik.

[7] Contohlah Daud, dan tokoh-tokoh Alkitab pada hal-hal positif mereka bukan pada hal negatif mereka.

Daud nyanyi dan menari bukanlah hal yang positif, begitu juga tindakannya ambil istri orang dengan bunuh suaminya juga bukan hal yang positif yang patut dicontoh. Sekali lagi, contohnya hal positif dari tokoh Alkitab. Contoh iman Abraham, bukan contoh dia ambil pembantunya sehingga malapetaka berkepanjangan sampai hari ini.

Iblis masuk ke dalam gereja melalui “lubang” musik, selanjutnya gereja diseret ke arah semakin duniawi.

Jika Anda mau masuk Sorga, bukan sekedar masuk gereja, maka jadilah orang Kristen yang kritis, berimanlah dengan akal budi. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu dan dengan segenap AKAL BUDIMU.

Jakarta, 30 Januari 2021
DR. SUHENTO LIAUW, TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
Channel YouTube: GBIA GRAPHE
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *