Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu (Matius 17:20).”
Membaca ayat terkutip di atas, banyak teman Kristen berusaha mendongkrak iman mereka supaya bisa pindahkan gunung. Pernah di airport Soetta saya lihat serombongan orang Kristen, dan saya tanya mau ke mana? Kata mereka mau pergi ke daerah Karoh, Berastagi, berdoa karena gunung Sinabung sangat mengganggu dan banyak korban.
Setelah saya kembali ke tempat duduk samping istri saya, ia bertanya, mereka mau ke mana? Saya jawab mereka mau ke Medan, mau ke Berastagi. Istri saya tanya, apakah mereka mau pergi berdoa pindahkan gunung Sinabung? Kami tertawa.
Pernyataan Tuhan terkutip di atas itu sehubungan muridnya gagal menyembuhkan seorang yang sakit ayan.
Mengapa para murid gagal? Tentu sudah ada jawaban dari Tuhan yaitu mereka kurang percaya, atau kurang iman.
Iman seperti apa yang mereka kurang? Sebenarnya murid-murid masih kurang percaya bahwa yang tiap hari bercakap dengan mereka adalah Allah yang maha tinggi, Jehovah yang menciptakan alam semesta, bukan hanya gunung, bukit, pulau dan lautan. Bahkan sampai setelah kebangkitanNya mereka masih belum percaya sepenuhnya (Mrk.16:14).
Murid-murid bingung karena mereka melihat Dia makan dan minum, melihat dia kelelahan, sehingga sulit bagi mereka untuk percaya bahwa Dia adalah Sang Jehovah sendiri yang mengenakan daging.
Karena keraguan mereka, maka mereka tidak bisa menyembuhkan seorang anak yang sakit ayan. Dan Tuhan mencela ketidakpercayaan mereka. Dan Tuhan berkata bahwa mereka tidak beriman. Maksud Tuhan, MEREKA TIDAK PERCAYA BAHWA DIA ADALAH SANG JEHOVAH sendiri. Seandainya mereka percaya bahwa DIA adalah Jehovah sendiri dan mereka memintaNya pindahkan gunung maka Dia akan pindahkan.
Sesungguhnya perkataan Tuhan itu sebuah sindiran kepada mereka, bahwa mereka tidak percaya kepadaNya. Biji sesawi itu biji kecil yang biasa mereka lihat. Iman mereka KECIL, bahkan tidak ada, atau mereka ragu pada Dia. Padahal mereka sudah lihat semua perbuatanNya, namun mereka belum bisa percaya bahwa Dia adalah Sang JEHOVAH. Sang Jehovah sedang di depan mereka, makan minum bersama mereka, jika mereka percaya dan minta Dia pindahkan gunung, Dia akan pindahkan. Ayat ini bukan untuk kita hari ini yang jika ada iman sebesar jagung, lalu kita bisa pindahkan pulau dan acak-acak semua landscape.
Betapa fatal jika seseorang, atau sekelompok orang salah menafsirkan Alkitab, bukan? Renungkan. Maranatha.