KRISTEN KEYAHUDI-YAHUDIAN

Belakangan ini muncul Kristen yang tiga puluhan tahun lalu tidak ada, yaitu Kristen keyahudi-yahudian. Mereka teriak shalom, tidak mau memakai kata Allah, mereka ganti dengan kata Elohim, bahkan ada yang tidak mau menyebut Yesus melainkan memakai kata Yeshua, dan tidak mau menyebut Mesias, mereka ganti dengan Masiah, tanpa pengertian mereka menambah Ha, jadi Hamasiah. 😊😊

Pengaruh Murtadin

Banyak orang tidak tahu bahwa sikap dan tingkah laku ini sesungguhnya bukan Kristen murni dan sebenarnya bukan terpengaruh orang Yahudi, melainkan terpengaruh Murtadin (yaitu sebutan Muslim yang pindah jadi Kristen). Mengapa bisa begitu?

Di dunia Islam ada konsep yang terpatri sejak mereka bisa berbicara bahwa SEMAKIN ARAB MAKA AKAN TERLIHAT SEMAKIN SOLEH (ROHANI). Mereka menyangka, sekali lagi menyangka bahwa di dalam kekristenan ada konsep yang sama. Ketika mereka pindah agama dari Islam ke Kristen mereka masuk ke gereja yang salah, biasanya mereka ditangkap oleh gereja yang pemimpinnya pintar bisnis menjual ayat dan pintar menjaring orang-orang potensial. Pemimpin gereja demikian melihat para Murtadin sangat potensi memajukan “bisnis” rohani mereka. Biasanya pebisnis rohani akan meminta mereka bersaksi yang menurut hitungan bisnis mereka akan mendatangkan banyak pengunjung, yang berarti persembahan akan bertambah bahkan juga persepuluhan.

Pemimpin gereja pebisnis rohani ini tak pernah sekolah theologi dengan baik, dan mereka biasanya bisa dapatkan gelar dengan gampang. Murtadin yang awalnya masih polos kemudian tersentak, rupanya selesai bersaksi ada amplop, dan akhirnya menjadi ketagihan juga karena memang perlu untuk membuat dapur ngepul. Akhirnya terjadilah SALING memanfaatkan yang saling menguntungkan.

Para murtadin tidak diajar karena pebisnis rohani tidak punya ajaran yang dipegang dan dipertahankan, melainkan hanya cari peluang bisnis. Biasanya mereka sangat pintar bicara, sangat pintar mengolah kata, bahkan ada yang memang sudah jago bicara di depan umum di luar, karena ada yang sebelumnya sudah berprofesi sebagai Motivator yang dibayar. Mereka tidak bisa atau tidak memiliki kemampuan untuk mengajar para Murtadin, melainkan hanya memanfaatkan para Murtadin untuk bersaksi, yang daya pikatnya lebih hebat dari brosur manapun untuk menarik pengunjung.

Kebiasaan Sejak Kecil

Para murtadin sejak kecil sudah biasa kalau senang sebut Alhamdulillah, dan kalau hampir terpeleset berkata masyaallah, dan kalau mulai pidato salamnya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tetapi kini mereka menjadi Kristen, belum tentu lahir baru, dan dijadwalkan untuk bersaksi di depan panggung. Dulu menyebut Assalamualaikum, sekarang menyebut apa? Momen-momen demikian KONSEP ISLAM mereka menguasai cara berpikir mereka bahwa Agama itu harus ada pusatnya atau kiblatnya.

Kalau Islam itu kiblatnya ke Mekkah, yaitu Arab Saudi, nah sekarang KRISTEN ini kiblatnya ke mana? Ketika para Murtadin dalam kebingungan, pemimpin bisnis rohani tidak bisa kasih pengarahan karena memang tidak paham. Keberadaan mereka yang terjun ke dunia bisnis rohani adalah karena terlihat ada peluang bisnis rohani yang keuntungan materinya lumayan. Dan Murtadin berpikir bahwa jika Islam kiblatnya ke Mekkah, Arab, maka Kristen ini kiblatnya seharusnya ke Yerusalem, Israel, karena Yesus orang Yahudi. Sedangkan pebisnis rohani bukannya mengajar malahan diajar oleh Murtadin.

Akhirnya, mereka daripada menyebut Assalamualaikum, mereka berteriak Shalom. Padahal tiga puluhan tahun lalu tidak ada orang Kristen naik ke mimbar teriak shalom, saya saksi hidup. Jemaat yang duduk di bawah biasanya hanya ikut-ikutan, dan ada yang datang untuk memburu berkat, ada yang memburu kesehatan jasmani dan lain-lain. Karena yang di atas mimbar teriak shalom, ya yang di bawah membalas. Akhirnya ditiru di berbagai gereja dan meluas ke mana-mana. Terlebih ada pemimpin yang menambahi bahwa shalom itu Salam Khusus yang mengandung berkat dan berbagai bumbu mistis ditambahkan sehingga semakin ramai dan meluas.

Iblis Tidak Mungkin Diam

Iblis sejak di taman Eden selalu mencari peluang dan kesempatan untuk menyesatkan. Dia tak perlu kerja keras dan repot, gerobak yang sudah jalan tinggal dorong sedikit saja sudah akan melaju terlebih di jalan yang menurun. Dia melihat ada peluang membawa KRISTEN TANPA PENGERTIAN (KTP) semakin jauh dari kebenaran.

2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. 3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (Rom 10:2-3).

Ketika orang Kristen Tanpa Pengertian (KTP) yang terpengaruh Murtadin itu jatuh lebih dalam lagi, mereka tidak mau pakai kata Allah, dan menggantinya dengan kata Elohim. Padahal di semua Encyclopedia (Americana, Britannica dll) dan Berbagai Kamus yang kredibel (Webster dll), menyatakan bahwa kata ALLAH itu bukan nama melainkan SEBUTAN, seperti Presiden, Menteri dll. Tetapi oleh Mr. M., kata Allah ini dinyatakan sebagai NAMA, bukan sebutan. Para Murtadin sangat yakin bahwa Allah itu nama karena di hati mereka sejak kecil mengiyakan Mr. M. Kita tahu bahwa jika Mr. M. berkata rumput bukan hijau melainkan biru, semua pengikutnya akan serentak berkata benar rumput itu biru.

Kristen Tanpa Pengertian (KTP), membela mati-matian sikap tidak pakai kata ALLAH karena mereka ikut Mr. M., bahwa kata Allah itu nama bukan sebutan. Dan anehnya mereka bukan menggantikannya dengan kata THEOS, melainkan Elohim. Dan mereka juga tidak mau pakai Yesus (Ἰησοῦς = Iēsous), melainkan Yeshua. Lihatkah pembaca, bahwa mereka terpengaruh konsep Islam yang semakin Arab semakin rohani dan mereka berpikir bahwa Kristen yang rohani HARUS juga semakin Yahudi, arah kiblat ke Yerusalem.

Tetapi ketika dihadapkan kepada mereka fakta bahwa naskah kuno, manuskrip tua kitab-kitab PB, yang tersimpan di museum London maupun di BIBLE Museum di Washington, semuanya berbahasa YUNANI, bukan bahasa Ibrani, mereka bingung. Bahkan dalam kitab PB tidak dipakai satu kalipun kata Elohim melainkan Theos, dan bukan Yeshua melainkan Yesus (Ἰησοῦς = Iēsous). Akhirnya mereka masuk perangkap dengan membabi buta tanpa dasar akademik berkata bahwa PB diinspirasikan dalam bahasa Ibrani bukan Yunani. Lalu ketika ditanya, mengapakah tidak ada manuskrip tua yang berbahasa Ibrani ditemukan? Mereka menjawab itu SUDAH HILANG. Nah, nah, nah, akhirnya, iblis bersorak menang, karena pernyataan bahwa manuskrip bahasa asli sudah hilang, ini artinya membenarkan pernyataan penentang kekristenan dari teman-teman lama Murtadin bahwa Alkitab orang Kristen itu telah dipalsukan, tidak ada lagi manuskrip yang bahasa aslinya yang tersimpan, bla bla bla. Sesungguhnya yang benar ialah, Kitab PB diinspirasikan oleh Roh Kudus dengan memakai bahasa Yunani, tidak ada kata Elohim, Jehovah, Yeshua dalam Alkitab PB bahasa asli, dan manuskrip tua ada ribuan dan masih ada sampai hari ini.

Kesimpulan

Sikap, perilaku, dan tindakan-tindakan keyahudi-yahudian, bukan dipengaruhi orang Yahudi, melainkan dipengaruhi oleh para Murtadin, yang pindah agama, dan mereka langsung ditangkap oleh gereja pebisnis rohani. Dan kemudian semakin marak, akhirnya kekristenan digiring ke posisi semakin keyahudi-yahudian. Padahal, ketika bangsa Yahudi menyembah berhala mereka dihukum menjadi budak 70 tahun, dan sekarang setelah mereka menolak bahkan menyalibkan Sang Jehovah, dosa yang sangat amat besar, mereka dibuang dan sudah berlangsung sekitar dua ribuan tahun. Dan sekarang orang Yahudi masih dalam masa skorsing, sampai nanti mereka secara kebangsaan bertobat.

Tidak ada kebenarannya bahwa Kristen yang benar harus keyahudi-yahudian, dan ketahuilah kekristenan bukan berpusat ke Israel, dan kekristenan yang alkitabiah tidak ada kiblat-kiblatan, tidak ada konsep tanah suci, hari suci, Perjamuan Suci, dan berbagai Upacara Suci. Kristen yang alkitabiah berpusat di gereja lokal yang Tuhan perintahkan untuk didirikan sampai ke ujung-ujung bumi, dengan Alkitab yang 66 kitab sebagai satu-satunya firman Tuhan dan otoritas tunggal, standar kebenaran.

Berhati-hatilah, sebab semakin singkat waktu menjelang kedatangan Tuhan, iblis semakin panik, dan dia berusaha menciptakan sebanyak mungkin denominasi Kristen sesat, mirip nelayan yang memasang sebanyak mungkin pukat agar jika satu pukat tidak berhasil maka kemungkinan pukat yang lain bisa dapat, demikianlah iblis mendirikan berbagai agama bahkan denominasi Kristen sesat. Nyalakanlah akal sehat, berpikirlah kritis, carilah agama bahkan gereja yang benar pengajarannya.

Jakarta, 28 Mei 2024.
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *