KESESATAN CALVINISME

Terlihat Jelas Dari Exegesis 1Tim.2:3-6

3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, 4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. 5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, 6 ya

ng telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. (1Tim.2:3-6).

(1). Cukup satu perikop Alkitab ini saja sudah sangat terang benderang memberitahukan kita bahwa Calvinisme itu sebuah kesalahan bahkan kesesatan. Ringkasan ajaran Calvinisme ialah TULIP (Total Depravity, Unconditional Election, Limited Atonement, Irresistible Grace, Perseverance of the Saints).

(2). Calvinisme mengajarkan poin [2] Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Kondisi), bahwa Allah memilih siapa saja yang disukaiNya, atau yang beruntung, untuk masuk Sorga, secara tanpa kondisi atau tanpa alasan. Dari sini mereka menyimpulkan bahwa sebagian orang terpilih dan sebagian tidak terpilih. Mereka yang tidak terpilih dihukum di Neraka dengan api kekal karena dosa mereka, kata mereka ini keadilan. Sedangkan mereka yang terpilih akan masuk Sorga menikmati kemuliaan Allah, ini anugerah. Mereka sering memakai perumpamaan seorang raja yang memberi pengampunan kepada seseorang dan tidak kepada yang lain yang tidak boleh diprotes. Mungkin karena John Calvin hidup di abad 16 di masa raja berkuasa absolut.

(3). Ketika mereka ditanya, mengapa Allah tidak memilih semua orang agar tidak ada satupun orang yang dihukumkan di Neraka? Konsisten dengan sistem pemilihan (Unconditional Election) dan penyangkalan terhadap Kehendak Bebas (freewill) manusia, maka mereka sering menjawab bahwa Allah tidak mengasihi mereka yang di Neraka, maka itulah mereka disebut Reprobate yaitu orang-orang yang terkutuk.

(4). Tetapi Nats yang kita kutip di atas dengan jelas dan tanpa perlu penafsiran menyatakan bahwa Allah MENGHENDAKI supaya semua orang diselamatkan. Tentu Allah tidak berpura-pura apalagi bersikap munafik, melainkan dengan tulus menyatakan bahwa Ia menghendaki semua orang diselamatkan. Rasul Petrus juga menulis, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2Pet. 3:9).

Sekalipun ada ayat-ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan mengasihi semua manusia (Yoh.3:16), namun John Calvin dan semua Calvinis ngotot bahwa Allah hanya mengasihi sebagian saja yang dipilih dan ditetapkanNya (predestinated) sejak kekal untuk diselamatkan.

(5). Selain poin Unconditional Election, pengajaran yang sangat fatal lain ialah poin L (Limited Atonement), yang mengajarkan bahwa PENEBUSAN (Atonement) yang dilakukan Yesus Kristus itu bukan mencakup semua manusia melainkan terbatas (Limited), HANYA kepada mereka yang dipilihNya secara Unconditional untuk masuk Sorga. Padahal sesuai dengan Nats yang kita kutip di atas dengan sangat jelas hingga tanpa perlu penafsiran menyatakan bahwa “manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia.” Menurut Alkitab penebusan Yesus Kristus tidak terbatas, tetapi menurut John Calvin dan para Calvis terbatas.

(6). Jadi, bagi John Calvin dan para Calvinis, dari TULIP ini, T yang adalah Total Depravity mereka mengajarkan bahwa manusia telah rusak total, maka untuk menyelamatkan manusia Allah memilih sebagian secara tanpa kondisi (Unconditional Election), dan kemudian menebus mereka untuk masuk Sorga (Limited Atonement). Bagi John Calvin dan para Calvinis Yesus tidak menebus semua manusia, melainkan hanya menebus sebagian, secara terbatas maka mereka sebut penebusan Kristus itu penebusan terbatas (Limited Atonement).

(7). Alkitab memberitahukan kita dengan sangat jelas bahwa manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3), rusak total secara moral (Rom. 3:23), dan karena dosa sehingga putus hubungan dengan Allah, mati rohani (Efe. 2:1). Dan untuk menyelamatkan manusia yang telah berdosa maka harus dijatuhi penghukuman (Rom. 6:23). Oleh sebab KASIH ALLAH, Yesus datang untuk menerima penghukuman bagi seluruh umat manusia (Yoh.3:16, Yoh.1:29). “Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.” (1Tim.4:10). Bahwa penebusan Yesus Kristus adalah untuk semua manusia, dan ini adalah kabar baik (Injil), dan marilah bertobat dan percaya, karena walau tersedia bagi semua umat manusia namun yang mendapatkannya adalah mereka yang percaya.

(8). Jadi hanya dari perikop Alkitab yang terkutip di atas, kita bisa melihat bahwa Calvinisme adalah hasil penafsiran yang salah yang sesungguhnya lebih bersifat filsafat, dan sama sekali bukan yang didasarkan pada pernyataan ayat-ayat Alkitab. Mereka menyimpangkan hal yang sangat utama yaitu keinginan Allah dengan kasihNya yang amat besar untuk menyelamatkan semua manusia, menjadi Allah yang hanya mengasihi sebagian kecil manusia ciptaanNya, dan yang dalam kekekalan telah menetapkan (predestinated), mereka sebagai orang pilihan, dan hanya menebus mereka saja. Jelas sekali ini adalah pengajaran yang sangat amat salah. Kita sangat mengasihi semua Calvinis, dan sangat ingin mereka meninggalkan doktrin mereka yang salah, dan mengimani doktrin yang alkitabiah.

Kiranya uraian singkat ini bisa menolong Pecinta dan Pencari kebenaran.

Jakarta, 23 Desember 2024
DR. SUHENTO LIAUW, D.R.E., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
Youtube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *