Kata bertobat, atau TOBAT adalah dari bahasa Arab yang artinya BERBALIK. Bahasa Yunaninya adalah μετανοέω METANOEO, yang artinya sama yaitu berbalik atau repent.
Bertobat artinya berbalik yang diawali dengan perubahan pikiran atau budi pekerti.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Rom.12:2)
Terjadi Perubahan
Tadinya tidak membenci dosa, tidak menganggap dosa sebagai sesuatu yang amat salah dan tidak melihat pengorbanan Yesus Kristus menderita karena dosanya, MENJADI SADAR, bahwa ia seorang yang berdosa dan karena dosanya Yesus harus menderita dicambuk, disiksa dan mati digantung di kayu salib sampai mati. Perubahan pandangan dan perubahan sikap hati inilah yang disebut BERTOBAT.
Bertobat dari dosa dan pandangan yang salah terhadap Yesus Kristus, yang tadinya tidak mengasihiNya bahkan ada yang membenciNya, berubah menjadi mengasihi Yesus dan menjauhi dosa. Memulai menjalani hidup yang menjauhi dosa dan segala hal yang dibenci Yesus, dan menuju ke semakin mengasihi Yesus, bahkan berjanji serta bertekad HIDUP BAGI YESUS atau hidup menyenangkan Yesus. Inilah yang disebut bertobat dan diselamatkan oleh Yesus Kristus.
Masih Bisa Jatuh Dalam Dosa
Orang yang sudah bertobat dan sudah mengaminkan dengan segenap hatinya bahwa Yesus dihukumkan menggantikannya dan telah berjanji hidup bagi Yesus, akan menjauhi dosa, namun apakah ia bisa jatuh ke dalam dosa?
Coba, perhatikan 👇
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. (1Yoh.3:9).
Apa yang d dimaksudkan oleh Rasul Yohanes dengan tidak dapat berbuat dosa? Alasan bahwa orang yang lahir baru, lahir dari Allah tidak berdosa itu karena ia lahir dari Allah, dia telah memiliki sifat Allah yang kudus. Artinya, sifatnya sekarang adalah Kudus, bahkan disebut orang Kudus (1Kor.1:2, Efe.1:1). Berarti jika ia berbuat dosa, itu adalah tindakan yang melawan sifatnya, maka disebut JATUH.
Orang yang belum bertobat dan percaya Yesus, memiliki sifat dosa dan berbuat dosa adalah sesuai dengan sifatnya oleh sebab itu dia tidak akan merasa bersalah. Orang demikian tidak berbuat dosa atau malah melakukan kebaikan, itu sesungguhnya dia sedang melawan sifatnya.
Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam. (Ams.12:10).
Perhatikan kata-kata bagian akhir, belas kasihan orang fasik itu kejam. Karena orang fasik, atheis, kalau berbuat baik itu melawan sifatnya, dan itu bukan dari hatinya karena sifat aslinya itu kejam.
Jadi begini, orang Kristen yang sudah bertobat dan percaya Yesus, atau lahir baru masih bisa berbuat dosa? Masih bisa. Dan itu namanya JATUH ke dalam dosa, itu bukan sifatnya, itu sesungguhnya sedang MELAWAN sifatnya. Dan semua yang disebut JATUH pasti ada akibatnya ada kerugiannya, malah bisa ada cederanya. Maka itu orang Kristen harus menghindar dari JATUH.
Ada Dua Jenis Dosa
Bagi orang yang sudah bertobat dan lahir baru, diperingatkan oleh Rasul Yohanes bahwa ada dua jenis dosa.
Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. (1Yoh.5:16)
Ada dosa yang TIDAK mendatangkan maut, dan ada dosa yang MENDATANGKAN maut. Kepada orang Kristen yang melakukan dosa yang tidak mendatangkan maut, yaitu dosa perbuatan atau dosa moral, hendaklah ia berdoa, merenung, mengintrospeksi diri sungguhkah dia menyadari akan pengorbanan Yesus dengan segala penderitaanNya karena dosanya? Bagaimana dengan komitmennya untuk hidup menyenangkan hati Tuhan bahkan mengasihi Tuhan? Dan dia harus menghukum dirinya sendiri agar hukuman Tuhan bisa terhindarkan. Seorang anak yang melakukan kesalahan besar, yang akan dihukum ayahnya, jika memperlihatkan sikap yang sangat menyesal dan telah sangat amat sedih atas perbuatannya, akan menyebabkan ayahnya membatalkan hukumannya.
Tetapi, dosa yang MENDATANGKAN maut, apa ini, yang dikatakan sudah tidak perlu lagi berdoa? Ini adalah dosa doktrinal, yaitu bahwa orang itu sudah tersesat meninggalkan iman yang benar, atau melepaskan kepercayaannya, atau imannya.
Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (Ibr.10:35).
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.” (Ibr. 10:38)
Bisakah orang percaya melepaskan kepercayaannya? Kalau tidak bisa berarti yang memperingatkan hanya gertak sambal bahkan bodoh.
Bisa saja, misalnya seseorang yang telah lahir baru mencoba mengambil resiko menikah dengan orang yang beda agama. Setahun, dua tahun, tiga tahun belum berubah iman, tetapi jelas ada kemunduran. Dan dalam kondisi demikian jika dia meninggal tentu masih akan masuk Sorga karena dia telah lahir baru. Tetapi dengan berjalannya waktu, dia mulai memfokus pada hal negatif kekristenan, mulai mengkritik gereja, tidak lagi pergi berjemaat, bahkan semakin berubah pandangan terhadap Alkitab dan kemudian terhadap Yesus Kristus. Dan akhirnya dia setuju ikut iman pasangannya, dia melepaskan kepercayaannya. Ini yang namanya murtad.
Ketika seseorang yang telah lahir baru berbuat zinah dan dia tutupi, tetapi hatinya tidak pernah tenang. Jika dia mengakuinya di hadapan Tuhan dan menghukum dirinya, tentu Tuhan penuh pengampunan. Dan jika dia mati maka dia masih tetap akan masuk Sorga. Tetapi, jika dia merasa khotbah selalu menyinggungnya, dan mulai menjauh dari gereja, kemudian dia mulai tidak mau baca Alkitab karena dosanya menghakiminya. Dan hatinya mulai menilai negatif terhadap Gembala, Gereja, dan Alkitab, biasanya dia akan sampai pada kondisi melepaskan kepercayaannya.
Orang Murtad Tidak Bisa Balik
Ingat, orang yang lahir baru adalah orang yang mengaminkan bahwa Yesus telah dihukumkan disalibkan menggantikannya. Jadi, ketika orang Kristen lahir baru murtad, dan jika dia mau balik, berarti dia akan mengaminkan SEKALI LAGI Yesus DISALIBKAN baginya. Berapa kalikah Yesus disalibkan bagi seseorang? Satu kali saja, bukan dua kali.
Jadi, orang Kristen yang sungguh lahir baru, sekali dia murtad maka selesailah nasibnya, karena Yesus Kristus tidak disalibkan dua kali bagi seseorang. Itulah yang dituliskan di Ibrani 6:4-6.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad, tidak mungkin dibaharui sekali lagi kepada pertobatan, sebab mereka akan menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6). Ini terjemahan yang benar.
Ini hanya terjadi atas orang yang sungguh lahir baru. Ada berapa banyak orang yang murtad, saya tidak tahu. Tetapi karena diperingatkan, maka berarti kemungkinan murtadnya ada. Tetapi, ketika seseorang hanya nama saja Kristen namun tidak pernah lahir baru, sesungguhnya dia belum pernah menyalibkan Yesus satu kali, jika dia pindah agama, itu bukan murtad. Jadi, jangan setiap kali melihat orang Kristen pindah agama langsung menuduhnya murtad, karena bisa jadi dia memang Kristen yang belum lahir baru.
Kesimpulan
Mari periksa hati, apakah sudah sungguh-sungguh bertobat, sudahkah sungguh mengakui diri orang berdosa dan membenci dosa? Sudahkah sungguh-sungguh mengimani bahwa Yesus Kristus dihukumkan menggantikanmu? Dan jika sudah, maka hiduplah menjauhi dosa. Jika JATUH ke dalam dosa Tuhan mau lihat anakNya yang berdosa menghukum dirinya.
Sekali-kali jangan melepaskan imanmu, karena ini akan merupakan keputusan yang paling fatal. Jika Anda orang Kristen lahir baru, maka apapun yang terjadi, sesusah apapun hidup Anda, bahkan jatuh ke dalam dosa apapun, jangan melepaskan imanmu. Bertobatlah, hukumlah dirimu dengan penyesalan, bahkan jadikan itu pemicu untuk bersemangat melakukan hal yang memuliakan Tuhan ke depan, seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus yang berkata, Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Paulus berusaha menyenangkan hati Tuhan dengan segenap kekuatannya dan segenap hatinya.
Jakarta, 23 Maret 2024
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!