[01]. Banyak orang berpikir bahwa sebuah gereja mulai dihitung sejak dipasang plang papan namanya, atau keluar lembaran warta jemaatnya, atau yang lebih parah berpikir sejak didaftar di pemerintahan. Gereja Tuhan Yesus dan para Rasul tak ada plang nama, warta jemaat apalagi didaftar di kantor agama Herodes dan Pilatus.
[02]. Banyak orang juga berpikir bahwa gereja itu harus ada sinodenya, ada semacam pemerintahan yang mengontrol antara gereja-gereja lokal, yang berkuasa memindahkan pemimpin dari satu gereja lokal dengan yang lainnya.
[03]. Gereja Baptis adalah gereja yang tidak memiliki pemimpin seperti ketua sinode, apalagi semacam kepausan yang berwenang memecat seorang pemimpin gereja lokal. Gereja Baptis tiap-tiap jemaat lokalnya bersifat independen.
[04]. Persamaan satu gereja Baptis dengan yang lainnya ialah pada doktrin yang diajarkan dan prakteknya.
(a) Menjunjung tinggi Alkitab satu-satunya firman Tuhan,
(b) Yesus Kristus satu-satunya Juruselamat,
(c) Keselamatan oleh anugerah tanpa usaha manusia dan disambut dengan pertobatan dan iman,
(d) Terpisah total dari pemerintahan sipil,
(e) Tidak ada lagi jabatan IMAM,
(f) Hanya membaptis orang yang sudah diselamatkan berdasarkan pada pengakuan imannya, dan diselamkan ke dalam air.
(g) Sistem bergereja adalah demokratis dan mempraktekkan disiplin gereja yang tertulis dalam Matius 18.
(h) Percaya hanya dua upacara yang diperintahkan (baptisan air & Perjamuan Tuhan) dan itu hanya lambang untuk mengingatkan tanpa khasiat mistis apapun.
(i) Tidak percaya pada suksesi jabatan Rasul, dan tidak percaya adanya karunia kerasulan pada non-Rasul.
Inilah garis besar poin-poin yang dijunjung tinggi oleh sekumpulan orang yang mempercayainya sepanjang masa. Walau apapun nama mereka, Waldensis, Paulician, Anabaptis dll., pada prinsipnya adalah sama, yaitu jemaat dari Allah yang hidup Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (1Tim.3:15).
[05]. Jadi, kumpulan orang yang disebutkan dalam poin [04] itu mulai sejak kapan? Kita dapatkan bahwa mereka dimulai sejak Yohanes Pembaptis membaptis orang-orang YANG PERCAYA pada Injil yang diberitakannya, mereka memberi diri diselamkan di sungai Yordan. Ingat, Yesus Kristus menyatakan bahwa masa DISPENSASI Taurat dan Nabi berhenti sampai Yohanes, dan Yohanes adalah pemberita Injil Perjanjian Baru (PB) yang pertama (Mar1:1 dst).
[06]. Mereka yang percaya dan dibaptis oleh Yohanes kemudian dikumpulkan oleh Yesus Kristus, dan dijadikan FONDASI jemaat PB, dan disebut Rasul (utusan) Kristus Yesus.
[07]. Akhirnya kita dapatkan bahwa Yohanes adalah orang yang memulai pemberitaan Injil, para Rasul percaya dan dibaptis, kemudian mereka mengikuti Yesus Kristus untuk dibangun sebagai jemaat dengan pengajaran dan praktek. Para Rasul yang dibaptis oleh Yohanes adalah FONDASI jemaat Perjanjian Baru. Sesudah bangsa Yahudi menolak Mesias dan rencana Kerajaan Daud (1000 th) ditunda (Kis.1:6-7), selanjutnya Tuhan menyingkirkan bangsa Yahudi dari posisi Tiang Kebenaran dan memakai Jemaat PB yang dimulai oleh Yohanes yang terdiri dari orang yang percaya untuk menyelamatkan bangsa Non-Yahudi (Rom.11:25) sampai jumlah yang masuk penuh.
[08]. Semua yang diajarkan oleh para Rasul dan para murid dari Rasul adalah yang terdapat di poin [04]. Dan itulah yang juga yang diajarkan dan dipraktekkan oleh gereja Baptis sampai hari ini.
[09]. Polycarpus, Tertulianus adalah tokoh-tokoh yang tercatat memegang teguh pengajaran dan prinsip iman poin [04]. Sesudah gereja bergabung dengan negara dan penganiayaan terhadap orang yang berbeda iman dimulai, tokoh-tokoh demikian sulit ditemukan lagi nama mereka.
[10]. Sekitar awal abad ke-3 Origen membaptis anak dari umur 6 sampai 10 tahun, dan dia ditegur oleh Tertulianus. Dan tahun 252 AD, di Carthage, diselenggarakan Church Council, yang diprakarsai oleh Cyprianus dan Fidus, dihadiri 66 bishop, dengan keputusan bahwa bayi perlu dibaptis supaya dilekatkan kepada mereka karunia keselamatan, (Baptist History, John Mockett Cramp, hal. 33). Sejak saat itu maka mulailah pembaptisan bayi (pedobaptism) dan pembaptisan orang sakit (clinical baptism).
[11]. Semakin hari gereja di berbagai wilayah mulai menyatu dengan kerajaan (pemerintah), dan menyebarluaskan konsep yang salah bahwa baptisan terhadap bayi itu untuk melekatkan anugerah keselamatan kepada mereka. Sebagian orang Kristen menentang, dan tetap hanya membaptis berdasarkan pengakuan iman dan melakukan pemisahan total dengan pemerintah, atau memegang teguh iman poin [04].
[12]. Akhirnya gereja yang telah salah jalan dan bergabung dengan pemerintah menjadi semakin berkuasa, terutama ketika kaisar Konstantin terlibat mengatur gereja (313 AD). Dan terjadilah penganiayaan terhadap orang-orang yang tidak setuju dengan pengajaran mereka.
[13]. Jadi, gereja Katolik dan gereja-gereja yang keluar dari gereja Katolik yang tetap membaptis bayi, bukan gereja yang sejalan dengan gereja Tuhan Yesus dan para Rasul, melainkan gereja yang menyimpang. Gereja yang benar yang dimulai sejak Yohanes Pembaptis, dibangun Tuhan Yesus dan Para Rasul adalah yang melakukan pembaptisan hanya orang yang bertobat dan mengaku percaya. Walaupun tidak ada merek gereja, bahkan tidak ada alamat, namun mereka eksis, dan keberadaan mereka bisa ditelusuri dari catatan penganiaya mereka.
[14]. Jadi, apapun nama mereka, intinya mereka adalah kumpulan orang percaya yang menjunjung tinggi pengajaran para Rasul, yaitu pengajaran di poin [04]. Sebelum masa kebebasan mereka disebut dengan berbagai nama, juga disebut kaum Anabaptis, dan sekarang nama gereja mereka adalah gereja Baptis.
[15]. Kami sangat bahagia karena di Indonesia kami Gereja Baptis Independen Alkitabiah (GBIA) adalah yang memegang teguh pengajaran poin [04]. Silakan mengamati pengajaran kami dan membandingkannya dengan pengajaran gereja Anda.
Kiranya Tuhan menyertai dan memberi hikmat, serta memberikan hati yang cinta akan kebenaran.
Jakarta, 4 april 2023
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE dan GBIA INDONESIA.
Maranatha!