Iblis sangat pintar, tentu jauh lebih pintar dari kita. Untuk membuat manusia tersesat ia menciptakan jalan alternatif. Tanpa jalan alternatif tidak ada orang yang sesat.
Allah hanya membuat satu jalan ke Sorga, tidak mungkin dua apalagi tiga dan seterusnya. Yesus Kristus berkata bahwa Dia adalah jalan satu-satunya menuju ke Sorga. Sedangkan iblis mengusahakan jalan kesesatan sebanyak-banyaknya. Tentu jalan sesat yang paling banyak makan korban ialah yang paling mirip dengan jalan yang benar.
Banyak manusia lugu tidak tahu bahwa dalam rangka menciptakan jalan kesesatan iblis juga mendirikan gereja, dan gerejanya juga dikatakan didasarkan pada Alkitab. Ingatlah bahwa Iblis pernah berdebat dengan Tuhan Yesus dan argumentasinya didasarkan pada Alkitab. Tetapi hanya sebagian Alkitab, bukan atas seluruh ayat Alkitab secara harmonis.
Maka itu orang yang berhikmat tidak berhenti pada pernyataan bahwa gerejanya disadarkan pada Alkitab. Pernyataan itu harus di cross check dengan Alkitab dan akal sehat.
[1]. Alkitab yang manakah? Pertanyaan ini penting karena Alkitab bahasa asli yang beredar ada dua versi. Textus Receptus (TR), yang pertama disusun oleh Erasmus th 1516, dan kemudian diteruskan oleh Robert Estian dan diberi pasal serta ayat olehnya 1550, adalah yang dijunjung tinggi oleh kaum Protestan zaman start awalnya. TR inilah yang menjadi text dasar penerjemahan KJV pada tahun 1611. Kemudian th 1881 iblis memakai kelompok Liberal (Kristen KTP) memunculkan Critical Text (CT), yang memiliki lima ribuan perbedaan dari TR. Dan inilah yang mendasari hampir semua Alkitab terjemahan sesudah tahun 1881. (Untuk tahu lebih lengkap perlu ikut seminar atau dapatkan VCD nya di GITS).
[2]. Apakah kesimpulannya sudah sesuai dengan SELURUH ayat Alkitab? Kita tahu bahwa walau keseluruhan Alkitab ada 66 kitab, sesungguhnya Alkitab itu satu kitab, diinspirasikan oleh satu pribadi yaitu Allah Pencipta alam semesta. Kesimpulan yang benar tidak boleh bertentangan dengan satu ayat pun. Nah, itulah sebabnya sebelum seseorang menafsirkan atau menarik kesimpulan, ia harus membaca keseluruhan Alkitab, bahkan mempelajarinya dengan teliti, hingga ke bahasa aslinya, sehingga tidak bertentangan dengan satu ayat pun. Semakin seseorang menguasai isi Alkitab plus karunia hikmat dari Tuhan, akan menghasilkan kesimpulan yang semakin sempurna.
[3]. Karena iblis juga menafsirkan Alkitab, dan juga mendirikan gereja, seharusnya tidak ada orang bodoh yang melihat semua gereja itu sama, bahkan semua gereja pengajarannya benar serta akan membawa orang ke Sorga. Orang berhikmat seharusnya mencermati pengajaran tiap-tiap gereja, karena dari pengajarannyalah sebuah gereja diidentifikasikan milik iblis atau milik Tuhan. Ingat, selain Tuhan dan pekerjaNya yang menabur benih gandum, iblis dengan pekerjaannya juga menabur benih lalang.
[4]. Tentu orang yang sanggup membedakan gandum dari lalang adalah orang yang mengenal gandum dengan baik. Dan untuk mengenal gandum dengan baik, seseorang harus belajar dengan sungguh. Untuk belajar dengan sungguh seseorang harus memiliki kemauan, dan semakin besar kemauan yang didahului keingintahuan, maka Tuhan akan semakin menambahkan hingga berkelimpahan. Sebaliknya yang tidak punya keinginantahuan (curiosity), dan kemauan akan kebenaran, maka akan diambil, sampai yang terakhir dimilikinya yaitu nyawanya.
Kiranya Tuhan menuntun Pembaca untuk mendapatkan gereja yang alkitabiah, karena ia lebih mahal dari intan permata. Layak bagi siapapun menjual seluruh hartanya untuk mendapatkannya.
Ditulis Saat Di Museum of the Bible, Washington, USA, 1 Juli 2018
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE dan GBIA INDONESIA.
Maranatha!