Tercatat dalam sejarah, dan juga dalam Kisah Para Rasul, pada hari Pentakosta, yaitu hari ke-50 setelah Paskah, saat banyak orang berkumpul, tiba-tiba murid-murid Yesus dipenuhi Roh Kudus dengan tanda lidah api di atas kepala mereka, dan mereka berbicara berbagai bahasa dari berbagai penjuru dunia. Semua orang yang menyaksikan terheran-heran, karena para Rasul yang kebanyakan adalah orang Galilea, namun mereka berbicara dengan bahasa Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Kapadokia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia dan Roma.
Asal Usul Hari Pentakosta
Hari Pentakosta adalah salah satu dari tiga hari raya utama yang Tuhan perintahkan untuk dirayakan oleh setiap laki-laki di atas dua belas tahun. Ini adalah hari raya kedua yang dilaksanakan 50 hari atau tujuh minggu sesudah hari raya pertama yaitu Paskah.
15 Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; 16 sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada Tuhan. (Im.23:15-16).
Dalam kitab Imamat pasal 23, pembaca akan mendapatkan ada tiga hari raya yang harus dirayakan bangsa Yahudi, yakni hari Paskah (4-7), hari Unjukan yaitu 50 hari sesudah Paskah (15-22), dan hari Pondok Daun (33-36). Karena hari Unjukan dirayakan pada hari ke-50 maka disebut juga hari Pentakosta.
“Old English pentecosten, via ecclesiastical Latin from Greek pentēkostē (hēmera) ‘fiftieth (day)’ (because the Jewish festival is held on the fiftieth day after the second day of Passover).”
Hari raya Paskah adalah hari penyembelihan domba untuk melepaskan bangsa Yahudi dari perbudakan dosa. Dan tentu bukan kebetulan bahwa hari itu kemudian juga sebagai hari pengorbanan Anak Domba Allah di kayu salib untuk membebaskan umat manusia dari hukuman dosa.
5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. 6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. (Im. 23:5-6)
Kemudian hari raya berikut ialah hari Pentakosta yang sesungguhnya adalah hari imam besar mengunjuk berkas gandum tuaian pertama ke hadapan Tuhan. Ternyata itu adalah menyimbolkan bahwa hari itu Roh Kudus dicurahkan dan Petrus berkhotbah kemudian tiga ribuan orang bertobat, dan ini adalah seperti berkas gandum pertama dari ladang Tuhan yang diunjukkan ke hadapan Tuhan.
Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; (Im.23:15)
Dan hari raya ketiga yaitu hari raya Pondok Daun yang adalah perayaan seluruh tuaian dimasukkan ke dalam lumbung. Pada hari itu imam besar akan membawa contoh segala hasil bumi ke hadapan Tuhan.
39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh. 40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya. (Lev 23:39-40).
Ternyata semua hari raya ada tujuannya, Paskah yang adalah penyembelihan domba untuk hari penyaliban Kristus, dan hari Pentakosta untuk hari pencurahan Roh Kudus yang langsung mengadakan tuaian pertama untuk diunjukkan ke hadapan Tuhan. Dan satu lagi hari raya penting yang belum tergenapi yaitu hari raya Pondok Daun yang adalah hari semua hasil dimasukkan ke dalam lumbung. Kelihatannya hari raya Pondok Daun akan menjadi gambaran hari Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali karena pada saat itulah semua orang yang selamat dikumpulkan seperti tuaian masuk lumbung, cuma kita tidak tahu persis itu akan jadi hari pengangkatan (Rapture) atau hari Yesus menginjakkan kakiNya di bukit Zaitun (Parousia). Karena di kitab PB jelas mengindikasikan ada dua tahap kedatangan Kristus yaitu yang bersifat pencuri (Rapture) dan yang akan dilihat oleh setiap orang (Parousia).
Pencurahan Roh Kudus Telah Dinubuatkan
Di kitab Perjanjian Lama Tuhan telah berulang kali menyatakan akan mencurahkan RohNya.
Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu. (Yes..44:3)
Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yeh.39:29)
_28 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. 29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. 30 Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 31 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. _ (Yoe 2:28).
Kapankah sesungguhnya saat Tuhan mencurahkan Roh-Nya? Di ujung ayat 31 dari kitab Yoel di atas dikatakan saat itu ialah “sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.” Nah hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu kapan? Ternyata ada nubuatan lain tentang hari TUHAN (JEHOVAH) yang dahsyat di kitab lain.
Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. (Mal 4:5).
Jadi, hari Tuhan mencurahkan Roh-Nya ke atas manusia adalah Hari Kedatangan Elia. Pertanyaannya, apakah Elia sudah datang? Ternyata Elia sudah datang, tetapi orang-orang Yahudi tidak mengenalnya. Lihatlah Yohanes, rohnya adalah roh Elia, dan bahkan pakaian dan ikat pinggangnya pun belum diganti, masih milik Elia.
7 Lalu bertanyalah ia kepada mereka: “Bagaimanakah rupa orang yang telah datang menemui kamu itu dan yang mengatakan perkataan ini kepadamu?” 8 Jawab mereka kepadanya: “Seorang yang memakai pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya.” Maka berkatalah ia: “Itu Elia, orang Tisbe!” (2Raj.1:7-8).
Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. (Mat 3:4).
Banyak orang tidak bisa terima bahwa Yohanes itu Elia hanya karena Yohanes berkata bahwa dia bukan Elia (Yoh.1:21). Tetapi, sangat masuk akal bahwa Yohanes sendiri pada awalnya atau bahkan seterusnya tidak diberitahu bahwa dirinya adalah Elia. Dia tidak akan tahu dirinya siapa di masa lalu tanpa Tuhan memberitahukannya. Dan tentu Tuhanlah yang paling tahu bahwa Yohanes adalah Elia dan Tuhan telah mengatakannya.
10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” 11 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” 13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis. (Mat.17:10-13)
Nubuatan Yoel Sudah Tergenapi
Hari TUHAN (JEHOVAH) yang maha dahsyat ialah hari kedatangan Elia yang membuka jalan bagi Sang Jehovah, dan Yesus Kristus sendiri adalah Allah Jehovah sendiri. Orang Yahudi tidak terima Yohanes sebagai Elia, mereka melalui algojo Herodes memenggalnya, dan juga tidak terima Yesus sebagai Allah Jehovah sehingga mereka menyalibkanNya. Padahal Yesus berkata kepada murid-muridNya jika mereka mempunyai iman sebesar biji sesawi, mereka bisa berkata kepada gunung untuk pindah lokasi. Maksud Yesus ialah jika murid-muridNya mau percaya bahwa Dia adalah Allah Jehovah yang menciptakan gunung, pulau, benua dan bumi ini, dan meminta kepadaNya untuk mengubah landscape, Dia akan mengubahnya untuk mereka.
Karena ditolak, utusanNya dipenggal dan Dia mereka salibkan, maka setelah bangkit Yesus Kristus menyingkirkan bangsa Yahudi dari peran mereka, kemudian memakai sekumpulan orang percaya yang disebut JEMAATNYA, untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Pada hari Pentakosta Tuhan mencurahkan Roh Kudus sesuai janjiNya yang telah dituliskan di kitab PL.. Murid-muridNya tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus, dan Petrus yang awalnya takut menjadi berani berkhotbah, murid-murid lain berbahasa sesuai dengan bahasa orang-orang yang hadir saat itu, karena hari Pentakosta adalah hari raya yang harus dihadiri orang Yahudi sehingga ada banyak orang Yahudi datang dari berbagai wilayah, hasilnya tiga ribu orang bertobat. Inilah tuaian pertama yang imam besar unjukkan ke hadapan Allah pada hari Pentakosta.
Ketika sejumlah orang yang menolak berkata bahwa mereka sedang mabuk, Petrus berkata bahwa mereka tidak mabuk melainkan SEDANG MENGGENAPI NUBUATAN NABI YOEL.
14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. 15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, 16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: (Kis.2:14-16)
Perhatikan ayat 16, Petrus mengklaim bahwa mereka SEDANG MENGGENAPKAN nubuatan nabi Yoel. Aneh sekali banyak pembaca Alkitab bisa gagal paham malah menafsirkan bahwa Petrus bernubuat nanti di abad 21 ini akan terjadi PENCURAHAN Roh Kudus, dan orang-orang akan berbahasa lidah, mendapat mimpi dan penglihatan, dan sebagainya.
Sekali lagi, Petrus tidak bernubuat ke depan melainkan, jangan gagal paham dan menciptakan kesesatan, Petrus mengklaim saat itu mereka sedang menggenapkan nubuatan nabi Yoel. Dan pada saat itu, setelah pencurahan Roh Kudus, aktivitas Roh Kudus sangat intens, dan terjadi proses pewahyuan yang berlimpah, sehingga Rasul-rasul menerima wahyu, dan sebagian menerima inspirasi untuk menuliskan sehingga tersedia bagi kita kitab-kitab Perjanjian Baru.
Kesesatan Muncul
Setelah aktivitas pewahyuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus sampai kitab Wahyu 22:21, maka tersedialah firman tertulis (written revelation) yang akan menjadi patokan kebenaran sepanjang masa sampai hari Pengangkatan (Rapture). Selanjutnya Allah MENGHENTIKAN proses pewahyuan sebab jika tidak dihentikan maka tidak akan ada satu ukuran kebenaran yang standar yang tidak ada perubahan lagi.
Banyak orang gagal memahami kebutuhan yang amat sangat akan sebuah standar kebenaran FINAL, yang artinya tidak ada penambahan lagi. Padahal tidak sulit untuk memahami bahwa jika firman Tuhan masih bisa ditambah-kurangkan, masih ada orang yang bertemu dengan malaikat di gua atau di kamar, masih ada orang dapat mimpi atau penglihatan yang dari Tuhan, dan masih ada orang yang dibawa ke Sorga dan Neraka, maka sesungguhnya itu MUSIBAH besar bagi kekristenan, karena itu artinya Alkitab yang di tangan orang Kristen bukan kebenaran yang FINAL.
Tahun 1886, seorang Gembala gereja Baptis yang bernama Richard G. Spurling membawa jemaatnya yang belasan orang mengejar karunia Roh Kudus, mau minta berbahasa lidah dll., yang seharusnya telah dihentikan. Ia gagal, tetapi seorang muridnya yang bernama Charles Parham di Topeka tahun 1897, membangun sebuah pelayanan, dan dia mengklaim diberi karunia menyembuhkan dengan kesaksian anaknya yang sakit telah disembuhkannya. Dan salah seorang muridnya yang bernama William J. Seymour tahun 1906 diundang ke Los Angeles, California untuk berkhotbah di sebuah gereja. Dia berkhotbah berkobar-kobar bahwa harus bisa berbahasa lidah sebagai tanda dipenuhi Roh Kudus. Tetapi ketika ditanya apakah dia sendiri bisa berbahasa lidah dia menjawab tidak bisa, mereka mengusirnya.
Tetapi satu keluarga menerimanya, dan kebaktian meminta Roh Kudus dilakukan di rumah orang tersebut. Setelah beberapa hari mereka meminta dengan menangis bahkan menjerit dan melompat-lompat, akhirnya seorang wanita berbahasa lidah. Kemudian bertambah lagi beberapa orang berbahasa lidah, dan karena mereka melompat-lompat terus-menerus lantai rumah roboh.
Dan kemudian mereka berhasil membeli sebuah gedung tua gereja Metodis di 312 Azusa Street. Dan di tempat ini kebaktian diadakan non-stop satu hari 24 jam dan tujuh hari dalam seminggu. Dan dari sinilah kemudian gerakan Pentakosta dimulai dan melanda seluruh dunia. Mereka menyebut peristiwa di Azusa Street ini adalah the second Pentecost.
Sejak saat itu muncullah orang-orang yang berbahasa lidah, mendapat mimpi dan penglihatan yang KATANYA dari Tuhan, dan orang mengklaim mendengar suara Tuhan, ada yang kesaksian dibawa ke Sorga dan Neraka, dan banyak orang yang bernubuat.
Kesimpulan
Ketika kita yakin bahwa Alkitab adalah SATU-SATUNYA firman Tuhan, maka selaras dengan keyakinan pengakuan iman ini adalah pewahyuan hanya sampai kitab Wahyu 22:21. Sesudah kitab Wahyu, Tuhan selanjutnya tidak menurunkan wahyu lagi karena Roh Kudus telah menyelesaikan firman tertulis yang menjadi standar kebenaran sepanjang masa. Selanjutnya Roh Kudus tetap berkarya tetapi tidak melakukan hal-hal yang bersifat pewahyuan karena itu akan merusak status Alkitab yang adalah satu-satunya firman Tuhan. Roh Kudus akan memakai Alkitab untuk meyakinkan orang tentang kebenaran.
Roh Kudus akan memakai Alkitab yang ditulisnya melalui Nabi-nabi dan Rasul-rasul untuk segala hal tanpa menambahinya karena sudah standar. Jika Allah memberikan mimpi atau penglihatan atau mendatangkan malaikat, tindakan ini akan menciptakan kesan bahwa Alkitab belum lengkap atau belum sempurna.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2Tim.3:16)
Nubuatan nabi Yoel telah digenapi pada hari Pentakosta dua ribuan tahun lalu, proses pewahyuan telah terjadi sampai selesai ditulisnya kitab Wahyu sekitar tahun 98 AD. Kebenaran bahwa Alkitab SATU-SATUNYA firman Tuhan, dan di luar Alkitab tidak ada firman Tuhan, bukanlah sebuah sikap atau tindakan membatasi Allah, sebaliknya ini adalah pemahaman tentang kasih Allah yang sangat besar bahwa Ia membatasi iblis melalui Alkitab. Iblis akan kesulitan menggiring manusia dengan mimpi, penglihatan, malaikat pembangkang dll. Ketika orang Kristen teguh pada prinsip bahwa Alkitab SATU-SATUNYA firman Tuhan, di luar Alkitab tidak ada firman Tuhan, dan menolak percaya Tuhan mengutus malaikat datang lagi bertemu orang di gua atau di kamar, maka agama sesat dan bidat-bidat tidak bermunculan. Camkanlah.
Saya menulis artikel ini dengan kasih Tuhan agar pencari kebenaran bisa mendapatkan kebenaran.
Jakarta, 28 Mei 2023
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!