Orang bijak bisa menjadikan berbagai hal sebagai pelajaran. Pelajaran yang sangat berharga bisa diambil dari sejarah. Semua pihak harus membaca sejarah dan menarik pelajaran dari sejarah supaya tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.
Iblis Itu Bapa Pembunuh
Ketika orang Yahudi dengan sombong berkata bahwa Abraham itu Bapa mereka, Tuhan berkata bukan, Bapa mereka yang sesungguhnya itu iblis.
Menurut Alberto Rivera, seorang imam Jesuit yang berobat, ketika Katolik melancarkan program inquisisi, ada sekitar 60 juta orang menjadi korban. Anda bisa beli buku Alberto Rivera ( Chick Publication) Lewat Amazon.com.
Gereja-gereja Protestan dan Reformasi juga melakukan hal yang sama, yaitu menyingkirkan pengkritik penafsiran mereka. John Calvin menyingkirkan pengkritiknya yang bernama Servetus dengan memakai tangan dewan kota untuk membakarnya, sambil buku yang ditulis Servetus yang mengkritik theologi predestinasi ditumpukkan di kakinya.
Mustahil Ada Roh Kudus Di Hati Mereka
Bagaimana mungkin ada Roh Kudus di dalam hati para pemimpin gereja yang membakar pengkritik mereka? Coba yang masih punya akal sehat dan pikiran jernih merenung sejenak.
Mereka mirip orang Yahudi yang sangat bangga bahwa mereka keturunan Abraham, yaitu membanggakan bahwa mereka “Kristen” dan berkuasa bersama pemerintah, padahal Yesus berkata bahwa Bapa mereka itu iblis.
Seseorang yang ada Roh Kudus di dalam hatinya tidak mungkin menyiksa orang apalagi membunuh orang hanya karena orang itu tidak setuju pada penafsirannya. Sangat pedih untuk mengatakan bahwa iblis sesungguhnya yang bekerja di dalam hati mereka, menghasut mereka melakukan kekejaman dan menikmatinya.
Bagaimana Dengan Penafsiran Mereka?
Jika penafsiran mereka menghasilkan hati yang kejam dan ditunggangi iblis, bagaimana mungkin penafsiran itu bisa benar? Doktrin yang paling banyak makan korban ialah tentang baptisan. Mereka memaksakan pembaptisan bayi. Orang tua yang tidak segera menyerahkan bayi mereka untuk dibaptis akan didenda, harta dirampas, disiksa, bahkan dibunuh dengan dibakar.
Mungkinkah pembaptisan bayi itu penafsiran yang tepat dan benar? Siapakah atau oknum apakah di balik penganiayaan yang dilancarkan demi membela pembaptisan bayi itu?
Doktrin kedua yang menyebabkan korban ialah menyatukan gereja dengan pemerintah duniawi. Ketika Protestan dan Reformed keluar dari Katolik mereka tidak menyadari bahwa kesalahan Katolik yang menggiringnya ke arah yang semakin rusak ialah pencampuran kekuasaan rohani dan duniawi.
Ada banyak Doktrin salah dari gereja Katolik, seperti jabatan keimamatan, doktrin tentang purgatory, tentang Maria, semua itu salah total dan di masa lalu ketika dikritik mereka membunuh orang yang mengkritik.
Ulrich Zwingli teman baik Calvin membunuh sejumlah ANABAPTIS yang mengkritik pengajarannya dengan cara menenggelamkan mereka di sungai Limnat. John Calvin juga membela filsafat Predestinasinya dengan membungkam bahkan membunuh pengkritiknya.
Saya tidak bisa yakin Doktrin yang dibela dengan kekerasan bisa benar dan alkitabiah. Mustahil! Karena pasti itu sebuah pengajaran yang salah maka iblis antusias membelanya dengan metode kekerasan dan penganiayaan sebagaimana sudah biasa dilakukannya.
Kesimpulan
Pembaca yang terkasih, saya tidak bermaksud menjelekkan siapapun dan gereja apapun, melainkan mengajak semua pihak untuk menarik pelajaran dari sejarah. Tinggalkanlah penafsiran yang salah yang di masa lalu telah menyebabkan iblis beraksi melancarkan kekejamannya.
Marilah semua pihak dengan pikiran yang jernih mencari penafsiran yang benar yang alkitabiah agar bisa berakhir di Sorga dan hidup damai di dunia. Jangan lagi mempertahankan penafsiran yang tidak didukung ayat Alkitab, yang cacat moral dan cacat logika. Tidak ada gunanya ngotot, membanggakan gedung yang megah, jumlah pengikut, kekayaan materi, jika nanti berakhir di Neraka. Tidak ada gunanya punya pengikut yang banyak di dunia tetapi nanti tidak ada yang masuk Sorga. Camkanlah!
Jakarta, 12 Juli 2022
DR. SUHENTO LIAUW, DRE., TH.D.
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE dan GBIA INDONESIA.
Maranatha!