REFORMASI KEPALANG TANGGUNG

Sejak rasul-rasul pulang ke Sorga, murid-murid mereka sangat setia. Mereka dianiaya oleh kaisar demi kaisar, namun justru membuat mereka semakin setia dan semakin giat menginjil, sehingga orang Kristen semakin bertambah.

Kemudian iblis menyadari bahwa taktik penganiayanya tidak berhasil. Iblis menyadari bahwa jika dia pura-pura jadi Kristen dan membelokkan kekristenan dari dalam, pasti akan lebih berhasil. Iblis memakai Konstantin, mendukungnya menjadi kaisar (303 AD, bahkan menjadi Kristen (313AD), walau tidak mau dibaptis sampai saat hampir mati. Oleh Konstantin gereja digabungkan dengan negara, maka terciptalah Gereja Roma Raya, atau Gereja Roma yang Universal atau yang Umum atau yang Katolik atau yang AM. Semua kelompok Kristen yang tidak setuju akan dibakar hidup-hidup. Mengerikan. Semua bayi yang lahir harus segera dikristenkan dengan dibaptis, agar orang-orang menjadi Kristen sejak bayi, sehingga mereka tidak lahir baru. Dengan demikian gereja bahkan seluruh Kekaisaran dipenuhi orang Kristen namun yang bukan atas pengakuan iman, melainkan atas dibaptis saat bayi.

Sekelompok orang Kristen yang mengerti Alkitab, tidak setuju gereja digabungkan dengan negara, dan tidak setuju bayi yang belum mengerti dikristenkan dgn dibaptis. Karena mereka akan dianiaya, mereka bersembunyi. Mereka membaptis ulang orang-orang yang tadinya dibaptis saat bayi yang sadar dan mau bergabung dengan mereka. Kata MEMBAPTIS ULANG (ana-baptis) ini kemudian menjadi sebutan terhadap mereka, yaitu kelompok PEMBAPTIS ULANG, atau kelompok ANABAPTIS.

Akhirnya, karena pencampuran gereja dengan negara, maka pengajaran gereja negara semakin menyimpang. Gereja negara dalam kegelapan kurang lebih satu millennium. Pekerjaan utama gereja negara ialah mencari ANABAPTIS untuk memusnahkan mereka.

Puncaknya kegelapan gereja sampai abad 16, paus saat itu memerintahkan kepada IMAM Gereja Katolik agar orang-orang yang menyumbang dalam jumlah tertentu utk pembangunan katedral di Roma, didoakan agar semua dosa mereka diampuni dan diberi semacam sertifikat. Inilah yang disebut surat pengampunan dosa.

Martin Luther, seorang rahib di wilayah Jerman merasa risih dengan surat pengampunan dosa itu. Pada tanggal 31 Oktober 1517, memakukan opininya, atau Protesnya, di pintu gereja di Wittenberg. Tidak terasa peristiwa ini sudah 500 tahun berlalu.

Pertama, Luther dengan sangat tulus memegang teguh kebenaran. Ia menerjemahkan Alkitab bahasa Jerman, dan untuk kata Baptis ia memakai kata selam (Tauchen), dan tentu bayi tidak boleh dibaptis. Saat awal reformasi Luther tidak setuju membaptis bayi.

Iblis marah besar, dan berusaha membunuh Luther, dengan segala cara. Kemudian iblis menawarkan perlindungan kepada Luther melalui raja Jerman, dan dengan kondisi menjadikan gereja Luther sebagai gereja negara Jerman. Kembali gereja dan negara disatukan lagi, dan praktik pembaptisan bayi dan percik dilaksanakan lagi. Dalam pemandangan iblis, sekalipun mereka sudah protes dan keluar dari Katolik, namun selagi mereka masih mau mempraktikan pembaptisan bayi, maka hanya masalah waktu mereka pasti akan kembali lagi ke bawah cengkramannya.

Kelompok Anabaptis yang sejak zaman Konstantin tidak rela bergabung ke dalam Katolik dan dicari serta dianiaya satu millennium, ketika melihat tindakan Luther yang memprotes, sangat bergembira. Mereka berpikir bahwa akhirnya orang-orang yang cinta kebenaran bisa melihat kesesatan Katolik. Tetapi saat melihat mereka menggabungkan gereja mereka dengan negara, dan mempraktikan pembaptisan bayi kembali, kelompok Anabaptis kecewa berat. Mereka sangat kecewa pada reformasi yang kepalang tanggung itu.

John Calvin mengikuti jejak Luther, dan menjadikan kota Geneva sebagai markasnya. Dia terpengaruh buku Agustinus yg berjudul The City Of God berusaha menjadikan kota Geneva kota Kudus kota Allah, setiap orang yang menentang doktrinnya diusir dari kota Geneva. Gereja yang didirikannya diberi nama Reformed, dan pemerintahan gereja dengan sistem Penatua (presbuteros) sehingga disebut juga Presbyterian. Michael Servetus, seorang monoterian, mengirim tiga puluh pucuk surat protes pengajaran Calvin ttg predestinasi yang menurutnya tidak alkitabiah, menantang Calvin debat di kota netral. Tetapi Calvin tidak menjawab. Namun suatu hari Servetus ada keperluan ke kota Geneva, dia ditangkap, dan dibakar hidup2.

Teman Calvin, Zwingli adalah kelompok Protestan yang paling banyak membunuh kaum Anabaptis. Dia menenggelamkan Felix Mann di sungai Limnat. Seorang yang menjunjung Alkitab di tangan kiri sambil tangan kanannya memegang api dan tali untuk membakar dan menenggelamkan ANABAPTIS.

Dalam sejarah tercatat, kelompok Calvin berdebat dengan kelompok Armenius di Belanda yang sangat terkenal, dan ketika mereka kalah, anggota debat ditangkap, dan ada yang sempat lari namun ada juga yang dibunuh.

Mereka bersemboyan Back to the Bible tetapi sayang sekali tidak pernah sampai pada Bible. Setiap tahun, sudah 500 tahun, mau kembali ke Alkitab, namun tidak pernah sampai pada Alkitab. Seharusnya mereka melakukan reformasi sekali lagi, yaitu reformasi yang tuntas, bukan yang kepalang tanggung. Mereka harus berani membuang doktrin yg menjerat mereka, dengan tegas dan tuntas. Jika tidak, maka mereka akan semakin terbenam. Sudah banyak gereja Reformed dan Presbyterian, dan Protestan, yang menyerukan untuk bergabung kembali ke Roma Katolik. Seolah-olah tindakan Luther, Calvin, Zwingli lima ratusan tahun lalu adalah kesalahan.

Luther sudah pernah lompat keluar dari Roma Katolik, cuma sayang lompatannya tidak cukup jauh. Dia seharusnya bergabung dengan para ANABAPTIS yang tersembunyi yang oleh pencatat sejarah dianggap tidak eksis. Pilihan Luther saat itu memang sangat berat, jika dia bergabung dengan ANABAPTIS maka dia akan terus jadi buronan, dan bisa mati di tiang bakaran, atau masuk ke bawah perlindungan raja Jerman.

Nama Protestan diberikan karena Luther protes gereja Katolik. Seharusnya orang Protestan sangat mengerti tentang urusan protes-memprotes. Dengan tulisan ini bukan protes, melainkan kasih masukan bahwa pemrotesan mereka itu kepalang tanggung, justru mereka kembali melakukan dua kesalahan utama dari Katolik yang mereka protes, yaitu gereja gabung dengan negara dan pembaptisan bayi.

Anabaptis sejati, memandang dengan jelas kesalahan mereka, dan berdoa dengan kasih untuk mereka, agar Tuhan menerangi hati mereka. Mereka disedot dan disekap sehingga tidak sanggup lepas dari pusaran air organisasi. Seharusnya jika tak bisa menyelamatkan organisasi mereka harus berusaha menyelamatkan diri secara pribadi, kalau tidak maka mereka pasti tenggelam. Mereka harus keluar dan lompat dari perahu yang akan semakin mendekat ke Roma, apalagi jika masih dekat pantai, atau ada perahu lain yang siap menolong.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak kebenaran alkitabiah, silakan berkunjung ke <www.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE
DR. SUHENTO LIAUW
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *