Karena Alkitab adalah satu-satunya firman Allah Pencipta alam semesta, maka dari Alkitablah kita dapatkan petunjuk Allah tentang ciptaanNya. Alkitab memberitahukan manusia tentang asal-usul alam semesta. Kemudian timbul kejahatan di dalam hati manusia setelah dirangsang oleh malaikat pembangkang (setan), yang telah lebih dulu membangkangi Allah. Dan Alkitab juga memberitahukan bahwa pasangan manusia pertama jatuh ke dalam dosa.
Manusia yang telah berdosa akan mati setelah energi tubuhnya terpakai habis dan akan dihukumkan. Hukumannya ialah tidak bisa berkumpul bersama Allah dalam kemuliaanNya karena Allah maha kudus dan tempat tinggal Allah (sorga) juga tempat yang maha kudus. Manusia akan pergi ke tempat yang diciptakan bagi setan, yaitu lautan api neraka.
Untuk Masuk Sorga Dosa Harus Selesai
Satu-satunya cara bagi manusia agar bisa kembali kepada Allah di Sorga ialah menyelesaikan dosanya. Dan Alkitab memberitahukan bahwa hanya ada satu cara penyelesaian dosa, yaitu PENGHUKUMAN ATAS DOSA ITU. Semua pemerintah di bumi juga memakai cara yang sama yaitu menghukum orang yang melalukan kesalahan. Dosa tidak dapat diselesaikan dengan cara penghampaan diri atau dengan ibadah yang khusyuk atau dengan amal. Dosa selesai kalau dijatuhi PENGHUKUMAN, begitu juga pemerintah duniawi menghukum pelanggar hukum dengan mengadili dan memasukkannya ke dalam penjara.
Allah Menjanjikan Juruselamat
Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa harus mengaku salah dan menyesal (bertobat), BERUBAH BUDI (Rom.12:2) dan percaya kepada Allah yang berjanji akan mengirim seorang Juruselamat. Sebelum Sang Juruselamat tiba, manusia (Adam) harus melakukan ibadah simbolik untuk menggambarkan proses penghukuman atas dosa yang akan ditanggung Sang Juruselamat dengan menyembelih binatang korban di atas mezbah. Itulah tujuan domba/kambing korban yang sesungguhnya, yaitu menyimbolkan Sang Juruselamat yang akan dihukumkan untuk menanggung dosa manusia.
Sejak Adam, Nuh, dan Abraham, mereka semua telah berulang-ulang menyembelih domba korban sambil menantikan Juruselamat yang dijanjikan Allah. Seluruh kitab Perjanjian Lama berisikan janji Allah bahwa Dia akan mengirim Juruselamat untuk menggantikan manusia dihukumkan. Bahkan seluruh ibadah di Bait Allah, dengan korban-korbannya, dirancang untuk menyimbolkan proses penyelamatan manusia berdosa.
Sampai pada masa pemerintahan Romawi, Allah mengutus seorang pembuka jalan, yaitu Yohanes (Yahya), dan dia tampil, dia menunjuk kepada Yesus sambil berkata, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29). Yesus artinya Juruselamat, tentu bukan kebetulan Ia menyandang nama ini. Ia disalibkan seperti seekor domba korban sedang disembelih di atas mezbah.
Setiap orang yang hidup sebelum penyaliban Yesus, harus bertobat BERUBAH BUDI (Rom.12:2) dan percaya kepada Juruselamat yang akan menggantikan mereka dihukumkan. Inilah iman Adam, Nuh, Abraham, Musa beserta semua orang yang mempersembahkan domba korban di atas mezbah. Mereka beriman kepada Juruselamat YANG AKAN MENGGANTIKAN MEREKA DIHUKUMKAN. Dosa mereka dihitung selesai oleh karena pertobatan dan iman mereka.
Kita yang hidup sesudah penyaliban Yesus juga harus bertobat dan percaya kepada Dia sebagai Juruselamat kita. Bedanya kita dengan Musa ialah bahwa Musa percaya kepada Juruselamat YANG AKAN DATANG, sedangkan kita percaya kepada Juruselamat YANG SUDAH DATANG. Percaya apa? Percaya bahwa Yesus SUDAH MENGGANTIKAN KITA DIHUKUMKAN DI KAYU SALIB. Mereka Adam, Nuh, Abraham dan Musa percaya Juruselamat YANG AKAN DATANG DIHUKUMKAN MENGGANTIKAN MEREKA.
Bayi Tidak Dituntut Beriman
Alkitab memberitahukan bahwa karena dosa Adam maka semua manusia menjadi orang berdosa, BERSTATUS orang berdosa atau berposisi orang berdosa. Tetapi karena kematian Yesus untuk menanggung dosa seisi dunia maka semua dosa manusia yang sebabkan Adam selesai. Status orang berdosa yang disebabkan Adam telah diselesaikan oleh Yesus.
Rom 5:18-19: 18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggara semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. 19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Itulah sebabnya bayi yang meninggal dan mereka yang lahir cacat mental, yaitu semua mereka yang sampai saat meninggal tidak pernah memiliki kesadaran diri, tanpa perlu beriman mereka pasti masuk Sorga. Mereka tidak dituntut beriman untuk memperoleh penanggungan dosa mereka karena mereka belum melakukan dosa atas kesadaran diri mereka. Mereka belum menjadi orang berdosa yang karena perbuatan berdosa secara sadar dan sengaja. Mereka HANYA BERSTATUS orang berdosa KARENA Status MEREKA keturunan Adam yang adalah orang berdosa. Sesuai ayat yang kita kutip status orang berdosa yang diakibatkan Adam telah diselesaikan oleh Yesus Kristus. Karena mereka belum bisa beriman maka khasiat ketaatan Kristus yang menghapuskan ketidaktaatan Adam diaplikasikan kepada mereka tanpa perlu iman.
Bahkan khasiat ketaatan Kristus diaplikasikan bukan hanya pada bayi orang Kristen melainkan pada semua bayi dari zaman Adam sampai bayi manusia terakhir. Artinya semua bayi yang mati tanpa pandang agama, bahkan walau ayahnya penjahat besar, teroris besar, mereka pasti masuk Sorga. Alkitab mencatat bayi raja Yerobeam, seorang raja yang sangat jahat di mata Tuhan, dinyatakan masuk Sorga, karena dikatakan bahwa hanya dia saja yang ada hal yang baik di mata Tuhan dari seluruh keluarga Yerobeam (1Raj.14:13).
Jadi, semua bayi zaman Nuh yang mati saat air bah, semua bayi kota Sodom dan Gomorrah, semua bayi di Kota Jeriko dan semua bayi yang mati dalam semua peperangan, dan semua bayi di Bethlehem yang disembelih Herodes, sesungguhnya mereka sangat disayang Tuhan karena mereka tidak ditinggal tanpa orang tua, melainkan dibawa ke Sorga.
Tetapi yang tidak mati saat bayi, yaitu mereka yang mencapai umur akil balik, dan menjadi orang berdosa bukan lagi karena Adam melainkan karena diri sendiri, orang demikian harus mendengar Injil, bertobat dan percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat. Mengaku diri orang berdosa, menyesal, BERUBAH BUDI/PIKIRAN (Rom.12:2) dan mengaminkan bahwa Yesus sudah menggantikan mereka dihukumkan atas seluruh dosa mereka, dan mereka setuju hidup bagi Yesus.
Jangan Memperjudikan Hidup Anda
Jika seseorang yang sudah akil balik bertobat dan percaya ada Allah, dan sesudah ia mati ternyata tidak ada Allah, sesungguhnya dia tidak rugi apapun, karena Allah yang tidak ada tak mungkin menghukumnya. Tetapi jika seseorang percaya tidak ada Allah, dan sesudah mati ia dapatkan ada Allah dan ia telah mengabaikanNya, maka ia tak mungkin hidup bersama Allah, melainkan ia akan hidup bersama iblis selamanya.
Anda mau menjadi penjudi yang mempertaruhkan jiwa dan roh Anda?
Mungkin ada orang yang berkata, “ah..saya punya cara saya sendiri untuk masuk Sorga.” Baiklah, kalau Anda mempercayai sebuah agama, pastikan agama yang Anda sedang imani sungguh yang berasal dari Allah. Pastikan kitab sucinya adalah benar-benar firman Allah.
Sorga adalah tempat tinggal Sang Pencipta, bukan tempat kita. Pihak yang berhak menetapkan aturan memasukinya bukan kita melainkan Sang Pencipta pemilik Sorga. Ketetapan Allah bagi orang berdosa yang ingin masuk Sorga ialah menyelesaikan dosanya melalui bertobat dan beriman kepada Juruselamat yang diutus untuk menanggung dosa (BERUBAH BUDI/PIKIRAN, Rom.12:2). Itulah intisari Alkitab.
Jika Alkitab salah, atau Alkitab bukan firman Allah, dan ternyata masuk Sorga ialah melalui berbuat amal, maka orang yang percaya Yesus juga akan masuk Sorga. Kehidupan moral orang yang percaya Yesus cukup baik, dan perbuatan amal orang yang percaya Yesus juga banyak. Namun jika Alkitab adalah firman Allah, dan Alkitab menyatakan bahwa jalan masuk Sorga HANYALAH melalui bertobat dan percaya bahwa Yesus telah menggantikannya dihukumkan, maka siapapun yang tidak bertobat serta tidak beriman kepada Yesus untuk pengampunan dosanya, pasti akan berakhir di Neraka.
Demi kasih Yesus, tolong direnungkan.
Jakarta, 5 November 2017
Dr. Suhento Liauw
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>
YouTube channel: GBIA GRAPHE & GBIA INDONESIA.
Maranatha!