TANPA LEWAT SALIB TAK SEORANG PUN MASUK SORGA

Ada banyak orang bertanya kepada saya, karena kehadiran berbagai gereja dengan berbagai pengajarannya, jadi yang manakah yang menyelamatkan dan yang manakah yang menyesatkan?

Injil Yang Sederhana

Injil sesungguhnya sudah diberitakan sejak Adam, dan dimengerti baik oleh Habel yg mempersembahkan korban domba, tetapi sengaja mau disimpangkan oleh Kain. Habel sangat percaya pada janji Allah bahwa Dia akan kirim Juruselamat yang akan dikorbankan seperti domba, maka Habel mempersembahkan domba.

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, maka manusia tak bisa menghampiri Allah yang Maha Kudus, dan tidak bisa ke Sorga yang Maha Kudus, artinya semua manusia BERADA DI BAWAH PENGHUKUMAN. Untuk menyelamatkan manusia, HANYA SATU CARA, yaitu penghukuman. Dan bukan sembarangan penghukuman melainkan hukuman mati, karena sudah diberitahukan bahwa jika makan buah terlarang maka hukuman ialah mati.

Camkan ayat ini:

Heb 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Sampai di sini seharusnya sudah bisa mengerti mengapa persembahan Habel diterima sedangkan persembahan Kain ditolak. Persembahan Habel itu menunjuk pada Domba Allah yang di kayu salib. Sedangkan persembahan Kain itu bentuk pemberontakan lanjutan di berbagai mezbah berhala. Dan juga semoga sudah bisa paham mengapa CAWAN ITU tidak bisa berlalu melainkan harus diminum Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan manusia berdoa selain Salib.

Injil saat itu sangat sederhana, yaitu bahwa Allah akan kirim Anak Dombanya untuk dihukumkan menanggung dosa manusia. Hal yang diperlukan dari manusia ialah PERCAYA kepada Allah karena penyebab kejatuhan manusia ialah tidak percaya Allah melainkan lebih percaya iblis. Bertobat mengaku SALAH dan MENYESAL, kemudian percaya bahwa Allah AKAN KIRIM JURUSELAMAT. Dan sebagai TANDA percaya, bangun sebuah mezbah dan sembelih seekor domba untuk menggambarkan Domba Allah yang akan dikorbankan. Tanpa salib manusia dari Adam sampai yang terakhir, baik yang fi kota terbesar maupun yang di hutan terlebat, tidak bisa menghampiri Allah yang Maha Kudus atau masuk Sorga yang Maha Kudus.

Abraham Dikatakan Paulus Telah Mendengarkan Injil

Gal 3:8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: “Olehmu segala bangsa akan diberkati.”

Sejak Adam jatuh ke dalam dosa, maka semua keturunannya adalah anak orang berdosa secara posisi, dan setelah akil balik berbuat dosa maka menjadi orang berdosa karena perbuatan. Orang berdosa tidak mungkin masuk Sorga yang maha suci, atau menghampiri Allah yang maha suci. Agar bisa masuk Sorga maka harus menyelesaikan posisi dan hati yang berdosa. Caranya?

Berbagai agama mengajarkan cara menghilangkan dosa dengan perbuatan baik. Alkitab katakan itu tidak bisa, cara menyelesaikan dosa hanya satu yaitu DOSA HARUS DIHUKUMKAN. Berarti manusia berdosa harus dihukumkan. Tetapi Allah mengasihi manusia dan berencana menjadi manusia untuk menggantikan manusia menerima penghukuman. Hal yang perlu Adam lakukan hanya mengaku salah dan menyesal (bertobat) dan percaya bahwa Allah akan kirim Juruselamat menggantikannya dihukumkan. Sebagai TANDA bertobat dan percaya ialah menyembelih binatang KORBAN di atas mezbah. Inilah yang Adam ajarkan kepada anak-anaknya, dan Habel sangat percaya, tetapi Kain tidak percaya.

Seterusnya di kitab PL (Perjanjian Lama) menulis bahwa Sang Juruselamat akan lahir dari keturunan Daud. Itulah sebabnya silsilah Injil Matius sangat penting yang menegaskan bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan keturunan Daud, seorang yang diurapi atau Mesias, Sang Juruselamat.

Yesus Anak Daud

Orang2 Yahudi yang membaca kitab PL dan mereka yang percaya pada janji Allah dengan SEGENAP HATI, menantikan kedatangan Mesias Anak Daud. Dialah Sang Juruselamat yang akan menanggung dosa mereka. Jalan Keselamatan bagi mereka sangat sederhana, yaitu menerima Sang Mesias atau Sang Juruselamat. Mereka cukup berseru, “Yesus, Engkau Anak Daud” maka iman yang sederhana ini telah menyelamatkan mereka. Penjahat disebelahNya yang pada detik-detik akhir mengaku bahwa Dialah yang akan datang sebagai raja, segera dijanjikan keselamatan. Semua ini karena di dalam benak mereka sudah tertanam konsep tentang Juruselamat, Sang Mesias. Ibarat sebuah rumah yang sudah terpasang instalasi kabel listriknya. Bagian terakhir yang dibutuhkan hanya tersambungkan pada listrik PLN, maka semua lampu langsung menyala. Itulah yang terjadi pada Saulus yang sudah menekuni kitab PL (Perjanjian Lama).

Beda kondisinya dengan bangsa lain, yang tidak pernah baca PL dan tidak pernah tahu tentang penantian Sang Juruselamat Anak Daud. Bangsa non-Yahudi itu ibarat rumah yang belum ada kabelnya. Tentu belum bisa disambungkan ke PLN, melainkan perlu dipasang instalasi dulu. Perlu dijelaskan tentang manusia yang berdosa, sampai puncaknya kedatangan Sang Juruselamat yang tersalib untuk menanggung dosa seisi dunia.

Orang-orang Yahudi cukup berteriak anak Daud, langsung selamat, sedangkan orang non-Yahudi teriak anak Daud, mungkin masih belum nyambung bahkan ada yang di pikirannya itu nama Om temannya yang di Gang sebelah.

Ketika Injil Masih Murni

Banyak orang baca Alkitab, misalnya Markus 16:15-16

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.  Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Mereka berteriak, pokoknya yang percaya Yesus Juruselamat dan dibaptis, akan selamat. Sesungguhnya ini sangat benar, terlebih ketika belum muncul Injil yang palsu. Pernah saat Megawati masih presiden diberitakan ada beredar banyak obat palsu, bahkan zaman SBY ada vaksin palsu. Sudah pasti orang berhikmat akan berusaha lebih cermat ketika ingin membeli obat, karena kuatir terkena tipuan obat palsu. Sebelum ada obat palsu, mungkin dia cukup suruh pembantu yang pergi beli, tetapi karena isu obat palsu maka ia pergi sendiri, bahkan tidak segera membeli melainkan mengamat-amati dengan serius.

Ternyata Iblis Munculkan Injil Palsu

Rasul Paulus menegur Injil Advent dalam suratnya kepada jemaat Galatia. Di Galatia berkembang Injil yang ditambahkan dengan sunat. Seruannya (kemasannya) masih persis dgn Markus 16:15-16, tetapi isinya ditambah dgn keharusan sunat dan menjalankan ketentuan Sabat.

Di Jemaat Korintus ada Injil Kharismatik, kemasannya juga masih sama, tetapi sudah ada tambahan bahasa roh, yang Paulus sinyalir itu dari roh lain. Seharusnya yang benar itu bahasa lidah, tetapi terjadi bahasa roh, dan iblis memang makhluk roh, tentu dia paling jago berbahasa roh. Rasul Paulus bernada marah kepada jemaat Korintus yang mengundang roh lain (2Kor11:3-4).

Sejak di Korintus, masa kekristenan sejak sangat awal, sudah terdeteksi ada Yesus lain, Injil lain, dan aktivitas roh lain.

2Co 11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Kita tidak bertemu Tuhan Yesus, dan orang beriman seperti kitalah yang dikehendaki Tuhan ketika Ia menegur Tomas. Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”*(Yoh.20:29).

Perhatikan, yang berbahagia bukan yang melihat Yesus tetapi yang tidak melihat namun percaya. Celakalah mereka yang melihat wajah aktor dan meyakini itu Yesus mereka.

Injil dengan Yesus lain diciptakan iblis melalui pelukis dan pematung, dan mengambil sembarangan image, bule dan gondrong. Yesus palsu ini setelah zaman foto, terlebih zaman medsos menyebar mendunia, bahwa itulah Yesus. Dibikin patungnya ditinggikan di berbagai kota. Banyak orang bahkan berdoa membayangkan meminta pada image lukisan, foto, atau patung itu. Padahal wajah Yesus menurut Alkitab TIDAK TAMPAN (Yes. 53:2).

Injil dengan Yesus lain laku keras, iblis tersenyum atas sukses inovasinya, dan pemasarannya.

Kemudian pada akhir kehidupan Rasul Yohanes, ia harus melawan Injil Gnostic yang mengajarkan bahwa Yesus tidak punya badan, hanya bayangan saja. Ingat, kemasannya masih Markus 16:15-16, percaya Yesus dan dibaptis, tetapi ISI Yesusnya berbeda.

Injil Zaman Akhir

Jika di zaman Rasul, abad pertama, sudah beredar Yesus palsu, Injil palsu, roh palsu, jika pembaca berhikmat, kira-kira di akhir zaman ini barang-barang palsu itu berkurang atau bertambah?

Ada banyak pertanyaan mesti muncul di benak orang berhikmat. Injil yang benar itu cukup bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, atau perlukah ditambah dengan baptisan? Kalau tidak perlu berarti orang yang sedang sekarat di ICU tidak membutuhkan baptisan, dan bayi juga tidak membutuhkan baptisan. Kita dikuduskan melalui iman kepada Yesus Kristus atau karena Perjamuan Kudus? Yesus yang mana yang Anda imani, yang digambarkan melalui kata-kata Alkitab atau yang di kalender dan di atas bukit?

Wahai teman, kita hidup di akhir zaman, dimana dinubuatkan bahwa penyesatan akan pada puncaknya. Tugas saya hanya mengingatkan. Ketika beredar banyak obat palsu, sikap orang yang mau sembuh harus berbeda dari sikap di masa tidak ada obat palsu.

Betulkah Anda percaya pada Yesus yang alkitabiah? Betulkah Anda percaya pada Injil yang alkitabiah? Betulkah Anda ditempati Roh Kudus, bukan roh lain? Apakah Anda berada di dalam kebenaran? Jadilah orang Kristen yang kritis.

Saya menulis dengan penuh kasih agar orang Kristen bukan sekedar Kristen tetapi sungguh mengerti tentang imannya.

Jakarta, 25 Agustus 2020
Dr. Suhento Liauw
Www.graphe-ministry.org
Channel YouTube: GBIA GRAPHE
Maranatha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *