TULIP

*TULIP*

Apakah TULIP itu? Memang ini adalah nama bunga yang banyak ditanam di Belanda. Tetapi ini juga merupakan singkatan dari poin-poin theologi yang diajarkan oleh John Calvin.

T = Total Depravity
U = Unconditional Election
L = Limited Atonement
I  = Irresistible Grace
P = Preservarance of the Saints.

*T = Total Depravity*

Total Depravity, maksud Calvin manusia hancur total sejak kejatuhan Adam ke dalam dosa. Manusia tidak memiliki kemampuan lagi untuk merespon seruan untuk bertobat apalagi seruan untuk percaya kepada Sang Juruselamat. Manusia sudah hancur total (totally depravity ), sehingga tidak mungkin bisa diselamatkan kecuali Allah menghidupkannya terlebih dahulu melalui kelahiran kembali (regeneration).

*U = Unconditional Election*

Unconditional Election artinya pemilihan TANPA KONDISI atau TANPA SYARAT. Karena manusia tidak dapat merespon seruan bertobat dan percaya, oleh sebab itu Calvin menyimpulkan bahwa seseorang bisa diselamatkan hanya melalui DIPILIH OLEH ALLAH TANPA SYARAT. Karena dipilih tanpa syarat maka bisa siapa saja yang terpilih terserah pada Allah. Dan orang yang tidak terpilih tidak berhak komplain karena dia orang berdosa, dan memang seharusnya masuk ke neraka.

*L = Limited Atonement*

Limited Atonement artinya penebusan yang terbatas, maksudnya Allah Bapa mengirim Yesus Kristus ke dunia dan mati di kayu salib itu HANYA menebus orang-orang yang dipilih secara tanpa kondisi itu. Jadi, bagi Calvin Yesus Kristus bukan Juruselamat dunia melainkan hanya Juruselamat orang pilihan saja.

*I = Irresistible Grace*

Irresistible Grace artinya Anugerah yang tidak bisa ditolak. Maksud Calvin siapapun yang terpilih secara TANPA SYARAT itu tidak mungkin menolak dan tidak bisa menolak anugerah. Calvin melihat manusia tidak memiliki freewill sama sekali, segala sesuatu telah Tuhan tetapkan (predestined).

*P = Preservarance of the Saints*

Preservarance of the Saints artinya Pemeliharaan orang-orang Kudus, maksud Calvin orang yang terpilih dan ditebus dan tidak bisa menolak itu, imannya pasti Tuhan pelihara sampai masuk Sorga. Jadi, sekali dia terpilih maka dia tidak akan batal masuk Sorga walau apapun yang terjadi. Tetapi, jika ada orang yang gagal, misalnya murtad, maka mereka percaya orang itu sebenarnya sejak awalnya memang bukan orang yang dipilih.
                ———-

Saya pikir inilah kesimpulan tentang TULIP secara ringkas. Zaman sekarang banyak orang mengaku dirinya Calvinis dan mengagumi John Calvin tanpa mengerti ajaran Calvin bahkan belum pernah membaca bukunya. Mereka mengaku Calvinis dengan pengajaran yang berbeda dari pengajaran Calvin, namun tetap mengaku Calvinis. Aneh, tetapi nyata. Ketika terjadi perdebatan, kita mengutip pernyataan Calvin dan mereka berteriak itu salah. Hebat sekali, mereka mengaku diri Calvinis dan menyatakan bahwa John Calvin salah. Jadi, mereka Calvinis yang lebih benar dari John Calvin sendiri.

*Filsafat atau Theologi?*

Saya yakin pembaca adalah orang yang berhikmat, dan secara filosofi dapat memahami pengajaran Calvin. Sudah pasti dia adalah seorang yang cerdas begitu juga dengan banyak Calvinis yang cerdas. Tetapi sayang sekali bahwa kesimpulannya tidak cocok dengan ayat-ayat Alkitab. Kecerdasan yang tidak ditundukkan pada Alkitab.

Filsafat menghasilkan kesimpulan yang luas karena dasarnya ialah berpikir yang logis saja tanpa batas, sedangkan theologi selain berpikir logis adalah harus berdasarkan pada ayat-ayat Alkitab. Gampang sekali melihat bahwa TULIP yang diajarkan John Calvin adalah filsafat, bukan theologi karena tidak ada ayat Alkitab yang menjadi dasarnya. Konsep TULIP sudah eksis dulu di pikiran, dan semua ayat yang tidak cocok dengan konsep TULIP mereka berusaha menyocokannya. Ibarat pasang puzzle mereka sudah ada gambar mereka sendiri di dalam kepala dan biji puzzle yang tidak cocok mereka gunting. Coba kita lihat.

_*Total Depravity*_

Semua orang Kristen yang baca Alkitab tahu bahwa manusia sejak kejatuhan Adam sudah rusak total, seperti tertulis dalam Roma 3:10-23. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Karena posisi sebagai orang berdosa, dan melakukan satu dosa, sudah tidak mungkin ke Sorga. Manusia memerlukan Juruselamat yang datang dihukumkan untuk menanggung dosanya, dan kemudian kabar baik tentang penanggungan dosa diperintahkan diberitakan sampai ke ujung bumi. Inilah berita Injil kabar baik.

Filsafat Calvinisme menafsirkan kelebihan (over dosis) bahwa TOTAL DEPRAVITY itu manusia TIDAK BISA BERTOBAT, TIDAK BISA MERESPON BERITA INJIL. Jadi, rusak totalnya TULIP itu manusia tidak bisa bertobat dan tidak bisa menanggapi Injil. Ini sama sekali tidak alkitabiah, karena adalah bodoh jika seseorang kasih perintah kepada murid-muridNya beritakan sesuatu kepada mayat yang tak bisa tanggap. Dari TOTAL DEPRAVITY yang kelebihan inilah fondasi dari seluruh filsafat TULIP dibangun. Padahal setelah kejatuhan masih memang rusak secara moral tetapi dari segi kepintaran malah tambah hebat. Ini pernyataan Tuhan.

Kej 3:22: “Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.”

Kej 11:6: “dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.”

_*Unconditional Election*_

Karena penafsiran terhadap Total Depravity yang over (kelebihan) menyebabkan silogisme bahwa untuk menyelamatkan manusia yang tak bisa merespon itu ialah DIPILIH TANPA SYARAT. Menurut logika filsafat John Calvin, tidak mungkin menuntut syarat pada manusia mati yang seperti mayat, maka itu hanya bisa dipilih secara UNCONDITIONAL.

Mereka mencari ayat Alkitab untuk mendukung konsep PEMILIHAN TANPA SYARAT yang cocok dengan filsafat mereka. Mereka kemudian memakai salah satu ayat yaitu Ef. 1:4, coba baca baik-baik, di situ berkata DI DALAM YESUS orang itu dipilih, jadi intinya itu DI DALAM YESUS. Supaya bisa berada di dalam Yesus? Ya, harus bertobat dan percaya, oleh sebab itu perlu memberitakan Injil. Lihatlah argumentasikan oleh Paulus di Roma 10:13-15. Di sini Paulus menekan pentingnya pemberitaan Injil. Sama sekali tidak ada ayat yang menyatakan Unconditional Election di seluruh Alkitab. Ada pemilihan Yakub daripada Esau, ini untuk menghadirkan bangsa Israel, dan menghadirkan Yesus Kristus. Dan ada pemilihan Rasul-rasul, tetapi tidak ada pemilihan tanpa syarat yang untuk masuk Sorga. Tidak ada.

_*Limited Atonement*_

Ini poin yang paling konyol dari TULIP Calvinisme. Mereka ngotot bahwa penyaliban Yesus di kayu salib hanya menebus orang pilihan saja. Jelas-jelas Alkitab menyatakan bahwa Yesus disalib untuk menanggung dosa seisi dunia (Yoh. 1:29, 1Tim.4:10, 1Yoh.2:2). Tetapi berapa pun ayat yang kita ajukan pada Calvinis mereka akan menjawab YANG DIMAKSUD SEISI DUNIA ITU IALAH ORANG PILIHAN. Mengapa bisa bersikap begitu? Jawabannya ialah mereka sudah ada terlebih dulu konsep filsafat TULIP dan semua ayat akan mereka potong supaya bisa dipasang ke dalam papan puzzle mereka.

Konsep TULIP bahwa Yesus Kristus hanya menebus orang pilihan saja sangat kacau dan tidak ada dasar sama sekali. Konsep ini betul-betul hanya sebuah nalar filsafat belaka. Banyak Calvinis sampai malu mempertahankan poin ini, sehingga mereka sering berkata bahwa mereka bukan Calvinis murni.

_*Irresistible Grace*_

Tentang poin satu ini mereka juga tidak menemukan ayat Alkitab sebagai pendukungnya. Poin ini hanya sebuah silogisme konsekuensi dari keselamatan yang DIPILIH SECARA UNCONDITIONAL. Karena dipilih maka anugerah tidak bisa ditolak.

Padahal Tuhan Yesus sendiri berkata, Mat 23:37 “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, *tetapi kamu tidak mau.*

Perhatikan kata TETAPI KAMU TIDAK MAU. Orang Yerusalem MENOLAK anugerah Yesus. Tetapi Calvin menyusun konsep bahwa anugerah tidak bisa ditolak. Kita tahu ada dua penjahat disalib bersama Yesus, satu orang bertobat dan percaya dan yang satunya tidak, dia menolak anugerah yang ada di depan matanya. Aneh sekali jika mengikuti konsep pemilihan John Calvin, berarti satu penjahat dipilih dan satunya tidak dipilih, TANPA SEBAB (Unconditional).

1Tes 4:7-8: “Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.”

_*Preservarance of the Saints*_

John Calvin percaya bahwa sekali orang terpilih secara Unconditional maka imannya akan dipelihara Tuhan sampai berakhir di Sorga. Once saved always saved (OSAS). Sebenarnya, kita juga percaya bahwa Tuhan memelihara anak-anakNya. Tetapi kita juga baca ada banyak peringatan agar orang yang sudah selamat tidak meninggalkan iman (Ibr.10:35). Dan ada banyak sekali ayat yang menyatakan bahwa orang percaya harus setia sampai akhir (1Kor.15:2, Ibr.3:6, 14).

Mengenai OSAS, bahkan sebagian kelompok Baptis terpengaruh, karena pernah satu masa orang Baptis dipusingkan oleh kelompok Pentakosta yang percaya sekali berdosa lalu hilang keselamatan dan hari Minggu berikut dia maju ke depan untuk terima Yesus lagi. Sehingga John R. Rice, editor pendiri buletin terkenal _Sword of the Lord,_ menulis artikel berjudul Once Saved Always Saved (OSAS). Ada banyak pihak memfitnah kami dengan menuduh kami seperti kelompok Pentakosta. Padahal kami tidak percaya bahwa setiap kali orang jatuh dalam dosa lalu hilang keselamatan dan hari Minggu berikut harus maju terima Yesus lagi. Kami percaya orang TIDAK BISA masuk Sorga jika dia MELEPASKAN imannya dan menggantikannya dengan iman lain. Kok bisa? Karena diperingatkan, kalau tidak bisa mengapa diperingatkan?

Ibr 10:35: “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.”

*Kesimpulan Kita*

TULIP Calvinisme sesungguhnya bukan theologi melainkan filsafat. Karena saya tahu itu filsafat maka saya tidak menuntut mereka membuktikannya dengan ayat Alkitab, karena memang tidak ada ayat Alkitab yang mem-backup konsep mereka.

Mengapa Calvin menyimpulkan Irresistible Grace dan OSAS? Sesungguhnya itu sangat berkaitan dengan konsepnya bahwa manusia itu tidak memiliki Freewill (kehendak bebas) sama sekali. Semua yang dilakukan oleh manusia itu ditetapkan Allah bukan atas keinginan manusia itu sendiri.

Bersamaan dengan keseluruhan TULIP John Calvin selain mengajarkan bahwa manusia tanpa freewill juga mengajarkan bahwa dengan SATU KETETAPAN (dekrit) Allah menetapkan segala sesuatu termasuk semua dosa, dan termasuk kejatuhan Adam. Dan pada saat Adam jatuh, _it is so pleased God._ Banyak Calvinis belum pernah baca buku Calvin kaget mendengar ini, dan mereka sepertinya tak bisa percaya, kok Allah tetapkan kejatuhan Adam? Ada banyak hal yang sangat amat salah, oleh sebab itu Laurence Vance dalam bukunya _The Other Side of Calvinism,_ berkata bahwa Calvinisme itu WABAH/PANDEMI yang melanda kekristenan.

Saya mempunyai banyak teman yang imannya CALVINISTIK, dan saya tidak bermaksud menyakiti mereka. Namun jika kita ingin beriman dengan benar, sesuai Alkitab, maka tidak mungkin tetap mengimani pengajaran Calvinisme. TULIP itu bukan theologi, melainkan filsafat, sangat masuk akal namun tidak ada dukungan ayat Alkitabnya. Terlebih lagi ketika John Calvin membangun gerejanya di kota Geneva, banyak poin dari doktrin Ecclesiology yang diajarkan Calvin juga tidak ada dasar Alkitabnya, terutama masalah pembaptisan bayinya yang mengikuti tradisi gereja Roma.

Ada banyak orang bertanya kepada saya, pak Suhento kalau begitu apakah orang-orang yang percaya Yesus di gereja Calvinis bisa masuk Sorga? Saya jawab demikian, sering kali Calvinis start awalnya memberitakan Injil yang gamblang juga. Ada Calvinis yang lahir dan dibaptis saat bayi dan ada yang setelah besar baru mendengarkan Injil dan terima Yesus. Kalau mereka sungguh lahir baru oleh Injil yang gamblang itu, dan ada Roh Kudus di dalam hati mereka, maka ketika mereka berjumpa dengan penjelasan Alkitab yang lebih benar, mereka akan memutuskan berpihak pada kebenaran dan akan segera berpindah. Dalam sejarah ada banyak sekali Calvinis yang demikian. Tetapi Calvinis yang tidak lahir baru biasanya selalu mencari pembenaran, bukan kebenaran. Silakan amati.

Saya menulis artikel singkat ini dengan kasih Kristus agar siapapun yang berada di posisi pengajaran yang salah bisa berpindah kepada pengajaran yang benar.

Jakarta, 5 Juni 2020
DR. SUHENTO LIAUW

MARANATHA!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *