Ia Dibela Oleh Para Perkasa
Nas: Mazmur:91
Sebuah rumah batu bata yang megah berdiri di dekat Chantilly Virginia, yang adalah kediaman Richard Major, seorang pengkhotbah baptis di masa-masa awal koloni. Kuburannya, seratusan meter di belakang rumah itu, ditandai oleh sebuah batu yang telah termakan cuaca. Rumah itu menjadi salah satu bangunan yang unik, berdiri sebagai sebuah tugu atau monumen bagi sejarah Baptis di awal-awal Amerika.
Richard Major dilahirkan dekat Pennsbury, Pennsylvania, 6 Februari 1722, di dalam sebuah rumah tangga Presbytarian.¹ Pada tahun-tahun awalnya, terkadang dia begitu tertekan mengenai dosa, dan ia berusaha keras untuk menghilangkan perasaan itu dengan cara berteman dengan orang-orang liar. Ia terus menerus mengejar godaan-godaan yang paling mengerikan hingga di tahun-tahun kedewasaan kasih karunia menang, dan ia menjadi seorang Kristen yang sangat giat. Ia menganut prinsip-prinsip Baptis pada tahun 1764 dan pindah ke Loudon County, Virginia pada tahun 1766.
Walaupun dia bukan seorang pria yang banyak sekolah, Major memiliki pikiran yang kuat, dan mengabdikan dirinya untuk belajar Kitab Suci, ia menjadi seorang yang terpelajar di dalam sekolah Kristus. Ia ditahbiskan dan menjadi gembala di Little River Church, dan dari gereja itu ia mendirikan 6 atau 8 gereja-gereja lainnya.²
Selama bertahun-tahun setelah Major mulai berkhotbah, ia menemui sejumlah besar perlawanan. Surat-surat perintah dikeluarkan untuk penahanannya, tetapi para petugas selalu gagal untuk menciduknya. Di Bull Run, suatu kumpulan orang banyak yang bersenjatakan tongkat muncul untuk membantu pelaksanaan sebuah surat penahanan, tetapi Davis bersaudara, orang-orang bertubuh raksasa yang termasuk di dalam kumpulan orang yang melawan dia, setelah mendengarkan dia berkhotbah, menjadi berpihak kepada dia dan mengancam untuk menghukum siapapun yang mengganggu dia.
Seorang pria yang istrinya telah dibaptis oleh Major memutuskan untuk membunuh dia kalau melihatnya dan pergi ke sebuah kebaktian untuk tujuan itu. Orang itu berharap akan menemukan dia sedang membuat suatu pernyataan yang menjengkelkan dan akan menggunakan hal itu sebagai sebuah dalih untuk menyerang dia. Tuhan mengintervesi, dan pria itu menjadi diyakinkan akan dosanya sehingga dia tidak dapat berdiri di atas kakinya dan belakangan dibaptis oleh pria yang tadinya yang ingin dibunuhnya.
Pada kesempatan lain, seorang pria dengan ganas menyerang dia dengan sebuah pentungan. Richard Major berbalik dan berkata kepada dia, “Iblis, aku perintahkan engkau keluar dari orang ini.” Pentungan itu segera jatuh ke tanah dan “singa” itu menjadi sejinak domba. Ini hanyalah beberapa dari banyak peristiwa serupa dalam pelayanannya.
Major mulai menderita dari sebuah penyakit yang disebut “gravel.” Seseorang menawarkan sebuah obat: Jus bawang merah, dicampur dengan jus horsemint, diminum setiap pagi. Dia melakukan hal ini dan mendapat kelegaan selama beberapa tahun dan dapat melanjutkan pelayanannya kembali.
Major sangat dihormati pada tahun-tahun belakangannya. Hal ini membuat dia waspada karena ia mengingat bahwa Tuhan pernah memperingatkan untuk berhati-hati ketika semua orang berbicara baik tentang kamu. Kecemasan ini menjadi reda ketika ia secara tidak sengaja mendengar seseorang menuduh dia melakukan kejahatan yang sangat buruk.
Kiranya Tuhan kita sekali lagi mengizinkan kita memiliki pelayanan-pelayanan kita diinterupsi oleh intervensiNya dan memberikan kita kearifan untuk mengertinya.
EWT
_________
¹ David Benedict, A General History of the Baptist Denomination in America (Boston: Manning and Loring, 1813), 2:349-50.
² Robert B. Semple, A History ot the Rise and Progress of the Baptists in Virginia (Richmond: diterbitkan oleh penulis 1810), hal. 432-33.
__________
Renungan Tambahan Dr. Suhento Liauw:
1. Tuhan maha kuasa, kami sangat percaya pada Tuhan yang maha kuasa. Tuhan bukan hanya sanggup membuat orang yang tergigit ular berbisa tidak mati, tetapi juga sanggup menghindarkan orang itu hingga tidak sampai tergigit ular berbisa. Tuhan bisa menobatkan orang-orang yang bertubuh raksasa untuk melindungi seperti kasus Richard Major daripada membiarkannya dipukul baru kemudian menyembuhkanya.
2. Cara pemberitaan Injil di zaman masih naik kuda dengan di zaman internet, sangat berbeda. Di zaman naik kuda, mereka menginjil di lapangan dan gedung saja. Sekarang kita bisa menginjil dengan jari kita. Sesungguhnya zaman sekarang yang menjadi pergumulan kita seharusnya ialah Kualitas Injil, yaitu tingkat kebenarannya dan ketepatannya terhadap Alkitab, karena polarisasi Injil sangat masif.
3. Berbahagialah orang di zaman internet, dengan polarisasi pengajaran Alkitab yang sangat masif, yang masih bisa temukan kebenaran alkitabiah. Orang yang menemukan pasti orang yang dituntun Tuhan, dan orang yang dituntun Tuhan pasti orang yang sangat haus akan kebenaran.
————————————-
Jika anda ingin membaca artikel tentang kekristenan? Silahkan kunjungi website kami:
<www.graphe-ministry.org>
<drsuhentoliauwblog.graphe-ministry.org>