[A] Matius 24
5 Sebab banyak orang akan datang dengan MEMAKAI NAMA-KU dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
(1) Menurut Tuhan, penyesat yang akan datang itu memakai namaNya, ingat mereka memakai nama Yesus. Ini jelas penyesat itu bukan dari kalangan Budha maupun Islam, karena dikatakan dengan jelas bahwa mereka memakai nama Yesus.
(2)Tidak mungkin bisa menghindar bahwa penyesat itu ialah kalangan Kristen. Karena hanya orang Kristenlah yang menyebut-nyebut Yesus, Jesus, halleluyah dll. Hendaknya orang Kristen waspada karena penyesat yang dimaksudkan Tuhan datang dari kekristenan. Tentu penyesat itu selain Kristen juga dari kalangan pengkhotbah, pengajar. Jemaat biasa yang tidak berdiri di depan kelas dan di balik mimbar itu tidak bisa menyesatkan siapa-siapa.
(3) Berarti bisa kita simpulkan, penggenap nubuatan ini ialah para pengkhotbah atau pengajar Kristen bukan dari agama lain yang tidak memakai nama Yesus.
[B] Matius 24:23-25
23 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu PERCAYA. 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. 25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
(1) Siapakah penggenap nubuat ini?
Perlu dimengerti dulu arti kata Mesias di perikop ini. Dalam bahasa aslinya Χριστός (Kristus), entah kenapa LAI terjemahkan dengan kata Mesias bukan Kristus. Arti kata Mesias atau Kristus ialah ORANG YANG DIURAPI. Berarti kata Tuhan, akan ada orang yang menyebut diri atau disebut orang lain bahwa dia ORANG YANG DIURAPI.
(2) Nah, pernah tidak pembaca dengar bahwa ada orang yang diurapi, the anointed one. Apakah mereka tidak mengerti arti kata Mesias atau Kristus? Mungkin ada yang tidak mengerti, tetapi mungkin juga mengerti, dan mereka memang sengaja mau menggenapi nubuatan. Karena nubuatan Tuhan tidak mungkin bisa meleset, pasti ada yang menggenapinya. Ingatlah, kata Mesias atau Kristus itu artinya orang yang diurapi. Jadi, siapapun yang menyebut dirinya orang yang diurapi, sesungguhnya sama dengan menyebut dirinya Mesias. Anda pernah dengar, atau sering dengar bahwa ada orang yang sedang menggenapinya?
(3) Kemudian di perikop itu juga dinubuatkan bahwa Mesias Palsu itu akan mengadakan mujizat. Sebelumnya di ayat 5 dikatakan bahwa mereka akan memakai nama Yesus, berarti mereka akan buat mujizat pakai nama Yesus. Waw betapa bahayanya mereka ini, karena mereka pasti berlagak sebagai orang Kristen, bahkan sebagai pendeta yang hebat, dan menyebut diri orang yang diurapi dan melakukan mujizat. Pastilah banyak sekali orang yang tidak waspada akan tersesatkan oleh mereka.
(4) Bahkan dikatakan bahwa mujizat yang mereka akan lakukan MEMAKAI nama Yesus itu bukan mujizat yang tanggung-tanggung, melainkan yang DAHSYAT. Di bahasa aslinya dikatakan
μέγας (megas), mujizat yang mega besar atau dahsyat. Coba pembaca bayangkan jika penyesat itu memakai nama Yesus membangkitkan orang mati. Kira-kira berapa banyak orang yang bisa disesatkan, dan orang Kristen kelompok apa yang lebih mungkin disesatkannya?
(5) Siapakah yang sedang menggenapkan nubuatan ini? Ya tentu mereka yang sedang memakai nama Yesus mengadakan mujizat. Ada yang berkata, KITA HARUS DAPAT MEMBEDAKAN MUJIZAT DARI YESUS ASLI DAN YANG MESIAS PALSU. 😀😀😀
(6) Kalau penyesat palsu pakai nama Lucifer ya gampang. Tetapi karena dia pakai nama Yesus, halleluyah terus, ditambah lagi dengan bahasa yang dia tidak mengerti dan semua orang tidak mengerti 😂😂, ya sulit diidentifikasi. Logisnya, ketika Tuhan ingatkan bahwa penyesat akan datang dan memakai namanya melakukan mujizat untuk menyesatkan orang, itu artinya Tuhan tidak lagi MENONJOLKAN mujizat. Tuhan sudah beralih dari memakai rasul-rasul melakukan mujizat ke tulisan rasul yang dikanonkan.
[C] 2 Tes. 2:9-12
9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, 10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. 11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,12 supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
(1) Siapa yang akan menggenapkan nubuatan ini?
Siapakah si pendurhaka itu? Dikatakan bahwa dia itu pekerja iblis, antek-antek iblis. Lagi-lagi dikatakan bahwa tandanya ialah perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Rupanya tanda pengenalnya ialah perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Tentu semua itu akan dilakukannya atas nama Yesus, bukan nama Lucifer. Target penyesatannya ialah pengikut Yesus yang rajin ke gereja. Pengikut Lucifer yang di rumah bordil dan perjudian, dan yang di berbagai kuil tak perlu lagi disesatkan.
(2) Coba amati, si pendurhaka itu akan menyesatkan orang dengan mujizat. Mengapa memakai mujizat? Karena mujizat paling efektif, paling menarik orang. Ketika perhatian orang terarah pada mujizat, maka akal sehat mereka akan tertutup, karena mujizat adalah sesuatu yang melampaui akal sehat.
(3) Dan dikatakan bahwa Allah mendatangkan kesesatan atas mereka dan menyebabkan mereka percaya kepada dusta. Biasanya, kesaksian tentang mujizat disebar dan menjadi viral padahal orang yang dikatakan sembuh sudah mati. Tetapi videonya tetap hidup dan menjadi viral ke mana-mana. Hal yang menarik ialah Allah yang menyebabkan mereka PERCAYA pada kesaksian-kesaksian bohong. Atau mungkin mereka tidak bermaksud bohong, tetapi sebenarnya mereka sendiri tidak tahu persis mereka sembuh atau tidak, dan juga mereka tidak mungkin bisa pasti bahwa kesembuhan itu dari Tuhan. Maka itu kita katakan bahwa kebenaran demikian itu subyektif.
(4) Pembaca yang bijak, menurut Anda siapakah yang menggenapkan nubuatan ini? Adakah kelompok yang selalu menggembar-gemborkan mujizat? Atau tidak ada kelompok yang menggenapkan nubuatan ini.
[D] Matius 7:21-23
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
(1) *Siapakah yang menggenapkan nubuatan ini?* indikasi waktunya ialah PADA HARI ITU (TERAKHIR), di bahasa aslinya dikatakan HARI ITU ἐκείνῃ τῇ ἡμέρᾳ (ekeine te hemera). Hari itu hari apa? Di ayat 21 sedang membicarakan tentang hari orang masuk ke dalam Kerajaan Sorga. LAI menerjemahkan hari TERAKHIR, sebenarnya itu penafsiran bahwa hari itu, yaitu hari orang masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah hari TERAKHIR.
(2) Maksud Tuhan, pada hari orang mau masuk Sorga, yaitu pada saat seseorang mati atau saat dunia berakhir, mereka akan dapatkan bahwa mereka tidak bisa masuk Sorga melainkan dienyahkan. Penyebabnya? Karena mereka tidak melakukan KEHENDAK Bapa.
(3) Banyak orang salah menafsirkan frase MELAKUKAN KEHENDAK BAPA sehingga menjadi diselamatkan dengan perbuatan. Ini salah total karena akan bertentangan dengan semua ayat yang lain. Seharusnya penafsir menelusuri seluruh ayat Alkitab, dan selalu ingat bahwa penafsiran yang benar ialah ayat Alkitab yang kurang jelas akan mendapat penjelasan dari ayat lain.
Joh 6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” 29 Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
(4) Tentu ada banyak sekali hal baik yang dikehendaki oleh Bapa. Tetapi kehendak pertama dan utama ialah PERCAYA KEPADA SANG ANAK, karena dengan percaya kepada Sang Anak maka seseorang mendapatkan posisi sebagai anak. Setelah mendapat posisi anak barulah bisa melakukan kehendak lain dari Sang Bapa. Jadi, hal pertama dan utama ialah beriman dengan benar, bukannya sibuk bernubuat, dan melakukan mujizat serta mengusir setan. Jika seseorang tidak melakukan kehendak Bapa yang utama, yaitu percaya kepada Sang Anak, melainkan sibuk melakukan hal-hal lain itu, maka dia akan dienyahkan.
(5) Tidak ada gunanya seseorang bernubuat, mengadakan mujizat, tetapi tidak melakukan kehendak Bapa yang paling utama, yaitu PERCAYA KEPADA SANG ANAK. Tuhan ulangi lagi bahwa hal utama yang dikehendaki Bapa itu ialah percaya kepada Anak, yaitu Yesus Kristus.
Joh 6:40 Sebab inilah KEHENDAK BAPA-KU, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan YANG PERCAYA KEPADA-NYA beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
(6) Kelompok manakah yang sangat bersemangat bernubuat sana sini, dan menggembar-gemborkan mujizat, dan melakukan berbagai upacara pengusiran setan, tetapi mengabaikan doktrin keselamatan (Ecclesiology) yang alkitabiah? Bahkan saya ketemu kelompok yang berkata JANGAN BICARA DOKTRIN yang penting menginjil saja. Biasanya yang berkata demikian tidak tahu apa itu doktrin. Biasanya dia berbicara di atas mimbar satu jam kemudian dia berkata jangan bicara doktrin. Padahal dia tidak sadar bahwa ocehannya satu jam itu adalah doktrinnya yang acak-acakan tak beraturan.
(7) Sesungguhnya dalam perikop ini Tuhan mau katakan bahwa sehebat apapun seseorang dalam pelayanan, namun jika dia tidak PERCAYA SECARA BENAR, atau tidak lahir baru, ia tetap tidak bisa masuk Sorga, ia akan dienyahkan. Masalah masuk Sorga itu sama sekali bukan karena orang itu banyak berbuat, bernubuat, melakukan mujizat atau bisa usir-usir setan.
(8) Terlebih mereka yang bernubuat sesudah kitab Wahyu selesai. Karena setelah kitab Wahyu selesai selanjutnya Allah tidak turunkan wahyu lagi, maka siapapun yang bernubuat adalah nabi palsu. Dan yang melakukan mujizat? Selain rasul yang diberi kuasa melakukan mujizat, berarti pelaku mujizat adalah si pendurhaka atau anak buahnya. Lalu bagaimanakah dengan pengusiran setan? Bukankah setan memang harus diusir? Beberapa hari lalu di Singkawang ada acara pawai TATUNG, apakah Tuhan mau kita turun ke jalan usir setan? Tidak! Kata Tuhan, jika setan diusir namun di hati orang itu tidak ada Tuhan, maka setan akan kembali bawa tujuh teman.
[E] Markus 16:14-20
14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya 15 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, 18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” 19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. 20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
(1) *Siapakah PENGGENAP perikop ayat Alkitab ini?* Perhatikan ayat 14, Tuhan berbicara kepada 11 orang yang semuanya adalah RASUL. Dan dikatakan bahwa mereka tidak percaya dan degil hati. Jika mereka tidak percaya, bagaimana Tuhan bisa mengutus mereka untuk pergi beritakan Injil? Tuhan katakan bahwa orang-orang yang percaya pada berita yang mereka sampaikan akan selamat, sedangkan yang tidak percaya akan dihukum. Jadi jelas ada efek pada setiap orang yang mendengarkan Injil.
(2) Selanjutnya, kepada kesebelas rasul yang tidak percaya dan degil hati itu, maksud Tuhan, jika mereka percaya dan pergi memberitakan Injil, maka mereka akan diberikan kuasa. Kalau mereka meletakkan tangan mereka atas orang sakit, orang itu akan sembuh, dan jika mereka minum racun mereka tidak akan mati, bahkan tidak akan mati oleh patukan ular beracun.
(3) PARA RASUL telah menggenapkan nubuatan ini, mereka menjadi percaya dan pergi beritakan Injil, dan Tuhan atasi mereka dengan kuasa sehingga orang-orang sakit disembuhkan, dan ada rasul yang dipatuk ular tetapi tidak mati. Tercatat dalam Kisah Para Rasul yang mengadakan mujizat semuanya adalah Rasul Para rasul (Silakan baca Kis.2:43, 5:12). Ada dua orang yang dikatakan oleh mereka banyak mujizat terjadi, yaitu Stephanus dan Filipus, tetapi tidak dikatakan mujizatnya. Penafsiran yang benar, yang tidak bentrok, ialah OLEH DOA MEREKA bahan mujizat terjadi, karena mereka bukan rasul.
(4) Ketika orang Korintus ada yang mempertanyakan kerasulan Paulus, ia meyakinkan mereka, bahwa dirinya adalah seorang rasul Kristus dengan buktinya ialah dirinya diberi kuasa melakukan mujizat.
2Co 12:12 Segala sesuatu yang MEMBUKTIKAN, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.
(5) Ada Pendeta yang mengklaim dirinya sebagai PENGGENAP perikop ayat Alkitab ini. Dia mengiklaim dirinya diberi karunia melakukan mujizat. Ia menafsirkan kata, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya” sebagai dirinya dan setiap orang yang percaya kepada Injil sepanjang masa. Logisnya, jika penafsirannya benar bahwa setiap orang percaya meletakkan tangan atas orang sakit dan orang itu akan sembuh, maka pasti tidak ada rumah sakit.
(6) Tetapi jika kita selaraskan dengan 2Kor12:12 bahwa karunia melakukan mujizat adalah karunia khusus RASUL yang tujuannya untuk membuktikan seseorang adalah rasul agar jangan sembarangan mengaku diri rasul, maka berarti orang percaya di ayat 17 adalah Rasul, sedangkan orang percaya di ayat 16 adalah semua orang yang percaya pada Injil. Jadi, para Rasul yang awalnya TIDAK PERCAYA kemudian menjadi percaya dan pergi memberitakan Injil, DISERTAI kuasa melakukan mujizat.
(7) Jadi, siapakah PENGGENAP perikop ayat Alkitab ini? Orang-orang yang mendengarkan Injil sepanjang zaman telah menggenapkan ayat 16, dan para Rasul telah menjadi penggenap ayat 17. Orang yang percaya kepada Injil akan selamat sedangkan yang tidak percaya akan dihukum. Rasul-rasul yang PERGI memberitakan Injil telah DISERTAI kuasa. Kata PERGI (ἐξέρχομαι – exerchomai) itu sepadanan dengan kata SERTAI/IKUTI παρακολουθέω (parakoloutheō). Orang yang pergilah yang perlu disertai kuasa bukan yang tidak pergi.
[F]. 1 Korintus 12:9-11
9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. 10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. 11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
(1). Siapakah penggenap perikop ayat Alkitab ini? Rasul Paulus memberitahukan kepada orang Korintus bahwa ada karunia (pemberian) roh, yaitu sesuatu yang dikerjakan oleh Roh Kudus (ayat 11). Paulus tidak mendaftar keseluruhan karunia Roh melainkan menyebut sebagiannya sebagai contoh. Kelihatannya di jemaat Korintus ada yang berbahasa lidah karena Paulus minta ditertipkan, dan juga ada yang bernubuat. Tetapi tidak ada indikasi adanya karunia menyembuhkan, mengadakan mujizat, dan membedakan roh.
(2). Banyak orang, khususnya Calvinis, salah mengenai karunia iman. Seharusnya karunia iman di sini bukan iman yang keselamatan melainkan iman untuk bertahan dalam pencobaan. Iman untuk keselamatan di tempat lain dikatakan TIMBUL dari mendengarkan Injil
Rom 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Phi 1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
Iman yang diberikan oleh Roh ialah iman tambahan untuk kebutuhan bertahan ketika dianiaya atau menghadapi pencobaan yang berat. Kelompok Calvinis menafsirkan bahwa iman karunia Roh ini untuk masuk Sorga sehingga mereka menyimpulkan bahwa seseorang masuk Sorga itu dipilih. Padahal iman untuk masuk Sorga itu timbul dari mendengarkan Injil, sedangkan iman tambahan ini untuk tetap bersaksi sekalipun dalam penganiayaan.
(3) Ada kelompok lain lagi yang salah menafsirkan perikop ayat Alkitab ini. Mereka melihat karunia Roh di sini untuk semua orang Kristen, sehingga menurut mereka semua orang Kristen berpotensi melakukan mujizat. Ini jelas salah besar. Sesungguhnya maksud Paulus, memang ada karunia Roh yang berlainan untuk pribadi-pribadi. Dan kemudian ia mendaftar sebagian dari karunia Roh itu. Karena tidak jelas siapa dapat karunia apa, maka bagian lain dari Alkitab akan menjelaskannya. Misalnya, 2Kor12:12 menjelaskan bahwa karunia melakukan mujizat itu karunia khusus Rasul sebagai tanda pengenal mereka. Sedangkan karunia berbahasa lidah itu khusus untuk orang yang kurang beriman.
1Co 14:22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
Logikanya bagaimana bahwa karunia berbahasa lidah itu untuk orang yang tidak beriman? Karena berbahasa lidah, misalnya orang Yahudi di Yerusalem tiba-tiba berbahasa Batak, itu adalah fenomena yang sangat ajaib dalam diri orang itu. Karena terjadi keajaiban yang sangat menakjubkan, orang yang tak beriman itu terdongkrak imannya.
(4) Hal yang harus diperhatikan tentang perikop ini ialah bahwa ini ditulis saat proses pewahyuan sedang berjalan, artinya tuntunan Tuhan masih bersifat langsung. Orang Kristen saat itu tidak cocok lagi memakai kitab PL dan Taurat sementara kitab PB belum tersedia. Tuhan sambil menginspirasikan kitab PB melalui Rasul-rasulNya, juga menuntun mereka dengan pewahyuan langsung sehingga ada yang bernubuat. Dan juga ada yang tidak beriman yang perlu Tuhan kuatkan dengan memberikan karunia tiba-tiba berbahasa yang ajaib, sehingga yang berbicara menjadi takjub, dan yang lain diberikan karunia menafsirkan bahasa tersebut sehingga menjadi pengajaran untuk mereka. Tetapi, setelah penulisan kitab PB sampai kitab Wahyu, maka proses pewahyuan dan pengilhaman berhenti. Tentu bukan manusia yang menghentikan melainkan ALLAH sendiri karena jika tidak berhenti, atau jika disambung terus maka tidak pernah final. Jika tidak final maka belum bisa menjadi patokan yang pasti.
KESIMPULAN KESELURUHAN
Berbagai perikop ayat Alkitab memperingatkan bahwa iblis akan memakai nama Yesus untuk menyesatkan, dan metodenya juga dikasih tahu, yaitu memakai mujizat. Bahkan bukan sembarangan mujizat, melainkan YANG DAHSYAT. Karena memakai nama Yesus maka penyesat itu bukan dari agama lain melainkan Kristen, dan menyesatkan dengan mujizat.
Kristen manakah yang menjadi penggenap nubuatan itu? Kelihatannya PENGGENAPNYA ialah Kristen yang terjebak dalam _excitement_ akan mujizat dan hal-hal yang fenomenal. Biasanya mereka sulit memahami kebenaran karena tidak lahir baru, karena iblis terlebih dulu merusak doktrin keselamatan (Soteriology) mereka dengan cara yang sangat halus dan lembut, bahkan dengan cara mengalihkan fokus mereka pada perkara lain daripada kebenaran. Mereka tidak berjuang mencari YANG BENAR, dan mereka cepat tersinggung, cepat marah.
Mereka dibelokkan untuk fokus pada prikop ayat Alkitab seperti 1Kor 12:9-11 dan Markus 16:14-20, dan menafsirkannya secara salah untuk membenarkan ambisi mereka mengejar-ngejar kuasa dan mujizat, padahal dalam 2Kor12:12 telah dijelaskan bahwa kuasa melakukan mujizat adalah tanda khusus kerasulan.
Karena mereka tidak lahir baru, dan mereka mengejar-ngejar mujizat, bernubuat tanpa wahyu dari Tuhan, dan bangga dengan kehebatan dan kemampuan mengusir Setan, maka tragis sekali, karena akhirnya mereka akan dienyahkan oleh Tuhan.
Logisnya, jika Tuhan sudah peringatkan kita bahwa iblis akan datang membajak namaNya menyesatkan orang dengan mujizat, berarti Tuhan tidak memakai metode itu lagi. Logisnya, sekali lagi logisnya. Misalnya, kalau saya peringatkan Anda bahwa mendekatnya hari raya akan ada banyak perampok, ciri mereka ialah pakai jaket hitam, motor Yamaha dua tag, helm hitam, maka mustahil pada hari raya lalu saya sendiri yang memakai motor Yamaha dua tag, jaket hitam dan helm hitam dan putar-putar depan rumah Anda.
Ketika Alkitab selesai, the WRITTEN REVELATION, maka Tuhan mau kita menjelaskan kebenaran dari firmanNya, dan kebenaran itu akan memerdekakan setiap orang yang percaya (Yoh. 8:31-32). Tidak ada yang bisa batasi Tuhan, melainkan memahami cara kerja Tuhan dari FirmanNya.
Pembaca yang terkasih dalam Yesus Kristus, jadilah bijak, dan penuh kewaspadaan.